3

77 15 4
                                    

🅱🅴🆂🆃 🅱🆁🅾🆃🅷🅴🆁

Tepat jam sepuluh malam, Balapan dimulai. Heeseung melawan yoongi.

Dua musuh bebuyutan di dunia motor. Yang berakhir dimenangkan oleh yoongi.

"Kalau kau masih tidak punya malu, kau bisa menghubungiku lagi" ujar yoongi menepuk pundak heeseung.

"Oh iya, motornya untukmu saja"

"Aku tidak butuh lagi" finalnya, melenggang pergi meninggalkan sirkuit. Diikuti para teman-temannya.

Sedangkan heeseung hanya dapat diam. Kedua tangannya mengepal kuat. Raut wajahnya amat kesal sekaligus malu.

Setibanya dirumah, yoongi mendapati sang adik tengah tertidur pulas di sofa ruang tamu.

Sebagaimana sifatnya, yoongi hanya melirik sekilas lalu melenggang pergi ke kamarnya.

Namun entah mengapa, langkahnya terhenti.

Yoongi menarik napasnya panjang, lalu berbalik mendekati hoseok.

"Hei, bangun"

"Apa kau tidak punya kamar? kenapa tidur di sofa!" yoongi menyentuh tubuh hoseok kasar. Hoseok yang terkejut, seketika terbangun.

"Ah, yoongi hyung. Hyung baik-baik saja kan?" tanya nya. Berdiri lalu membolak-balikan tubuh yoongi.

Yoongi menepis kedua tangan hoseok kasar. "Aku baik-baik saja. Memangnya ada apa?!"

"Aku hanya khawatir hyung"

Yoongi menatap hoseok. "Apa lukamu sudah diobati?!"

Hoseok terbelalak. "Hah?"

"Ck, sudahlah"

"Ambil"

Sebelum pergi, yoongi menyodorkan bungkusan berisi sekotak cake coklat ke arah hoseok.

"Ini untukku?" wajah hoseok berbinar. Setelah mendapat makanan manis favoritnya dari sang Hyung.

"Jangan kesenangan dulu"

"Tadi aku berniat membelinya untuk diriku sendiri"

"Tetapi sekarang aku tidak ingin lagi"

"Aku pikir dari pada membuangnya,lebih baik untukmu saja" jawabnya. Meninggalkan hoseok yang masih berdiri di tempat.

"Tapi, bukankah yoongi hyung tidak suga cake coklat? Dia tidak suka makanan manis!" batinnya.

"Terimakasih hyung" ucap hoseok sedikit berteriak.

Meski cake ini tidak dibelikan khusus untuknya, namun hoseok tetap senang. Sebab, dirinya merasa sudah ada sedikit perumahan dari sang hyung.

Keesokan paginya, hoseok pergi ke sekolah seperti biasa. Namun kali ini, dia diantar oleh sopir.

"Appa, apa bulan ini appa tidak akan pulang kerumah lagi?"

"Maaf hoseok"

"Sebenarnya appa ingin sekali pulang, tetapi malam ini appa harus pergi ke sanghai untuk peresmian perusahaan kita yang baru"

"Apa ada masalah?"

"Tidak appa, aku hanya merindukanmu"

"Bulan lalu appa tidak pulang, jadi hoseok pikir bulan ini appa akan pulang"

"Maaf hoseok, setelah urusan di sanghai selesai. Appa akan meminta sekretaris appa untuk mengosongkan jadwal hari itu. Bagaimana?"

"Appa tidak akan ingkar janji lagi kan?"

BEST BROTHER - On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang