3. Keruh di Balik Senyuman

31 4 2
                                    

𝙃𝙞𝙞 𝙎𝙬𝙚𝙚𝙩𝙝𝙚𝙖𝙧𝙩🙌🏻 𓍢ִ໋🧸🌷͙֒♡
Aderra kembali!🕊️
Hppy Reading n Hppy great day🫶🏻
°❀⋆🕊️.ೃ࿔*:・

note: baca dulu part 2
______________________

Tidak Sopan! Benar-benar tidak sopan membuat seorang Adity Rhea Ledy salting brutal di hari pertama masuk sekolah. Bahkan saat ini ia masih mengulum senyum tanpa henti, padahal dia sedang berada di angkutan umum yang berhadap-hadapan dan berhimpit-himpitan dengan penumpang lainnya. Bukannya merasa mual, ditambah stella jeruk yang menyeruak bercampur keringat orang-orang itu, Rhea malah sibuk salah tingkah tidak jelas. Kasmaran ABG ternyata selucu itu.

Rhea turun dari angkot, saking riangnya hati gadis itu hari ini, rasanya ia ingin jalan kaki saja sampai rumah, padahal jarak rumahnya dari ke tempat pemberhentian angkot lumayan jauh kalau ditempuh dengan berjalan kaki, ditambah hari yang begitu terik ini. Tapi kalau dipikir-pikir, Rhea akan hemat ongkos ojek online saja hari ini. Rhea berjalan melompat-lompat girang menuju rumahnya.

Kreekk!

Rhea terkejut, menatap nanar kondisi rumahnya saat ini. Benar-benar berantakan seperti habis dihantam sebuah bencana alam. Gadis itu memejamkan matanya beberapa detik dan menghirup nafas dalam-dalam. Senyuman yang sempat menghiasi wajah putih itu kini berganti menjadi raut wajah lelah dan sedih.

Rhea masuk ke dalam rumahnya, mengetuk pintu kamarnya yang terkunci dari dalam.

Tok! Tok! Tok!

Tak ada respon apapun dari dalam sana. Rhea sungguh cemas.

"Bukaa!" Perintah Rhea dengan suara agak keras.

Masih belum ada tanda-tanda pintu itu akan dibuka.

"Ray, bukaaa!"

Tok! Tok! Tok!

"BUKA NJING! INI GUE!" Rhea berteriak frustasi. Ia tau, di dalam sana pasti ada Rayyan. Seperti biasa, lagi dan lagi hal ini terjadi dan Rayyan harus mengalami ketakutan itu lagi.

Dibalik pintu itu, Rayyan pasti sedang duduk meringkuk di kasurnya, bed bagian atas, sambil menangis ketakutan.

Kreek!

Pintu itu terbuka, menampilkan sosok Rayyan dengan mata sembab yang memerah. Bahunya bergetar menahan isak, berusaha agar tangisnya tak menimbulkan suara. Didekapnya tubuh kecil milik adiknya itu, kemudian mereka meluapkan tangis bersama-sama. Rhea tau, ini tidak boleh ia lakukan, Rhea harus kuat untuk menguatkan adikknya. Tapi sungguh, ini sangat menyakitkan untuk mereka.

"Ayah sama Mama kenapa lagi?"

°❀⋆🕊️.ೃ࿔*:・

Pagi ini masih secerah kemarin, Rhea terlihat murung, padahal baru kemarin pula Dona melihat teman sebangkunya itu sumringah karena ulah Elio.

Ah, perihal Elio, semua anak-anak juga tau dia siapa. Manusia baik dan ceria itu, temannya bahkan ada dimana-mana, sifatnya yang begitu ramah tamah dan suka membantu, bahkan membuat beberapa cewek disekolah ini terpincut. Tak dipungkiri karismah yang dimiliki cowok itu sungguh menawan. Kalau diperhatikan memang semua kebaikan sepertinya ada pada diri cowok itu, ke lima love language pun ia kuasai, tapi tidak ada yang perfect didunia yang fana ini bukan? Sama seperti Elio, saking friendly nya dia, bahkan tak jarang orang-orang menyebutnya red flag. Korban Elio sudah banyak, sejak kelas 7 cowok itu sering membuat baper siswi-siswi di sekolah mereka tanpa sebuah kejelasan. Katanya, ia tak pernah berniat menyakiti atau mempermainkan perasaan orang, hanya berniat membantu dan menjadi teman saja. Bukan salahnya jika ada yang sampai terbawa perasaan, itu di luar kendalinya, bukan?

RHEA - The Weight of StayingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang