4. Keutuhan yang Benar-Benar Hilang

19 0 0
                                    

𝙃𝙞𝙞 𝙎𝙬𝙚𝙚𝙩𝙝𝙚𝙖𝙧𝙩🙌🏻 𓍢ִ໋🧸🌷͙֒♡
Aderra's Back!🕊️
Hppy Reading n Hppy great day🫶🏻

°❀⋆🕊️.ೃ࿔*:・
______________________

Maaf Ma,
Maaf kalau aku belum jadi suami yang sempurna
seperti yang kamu inginkan.
Maaf kalau bersamaku membuatmu kehilangan masa-masa indah yang masih ingin kamu nikmati.
Maaf karena belum bisa memenuhi semua yang kamu mau.
Maaf karena aku masih belum cukup paham tentang dirimu
Aku sudah berusaha sekuat yang aku bisa, Mempertahankanmu dan keluarga kecil kita.
Tapi sakit sekali rasanya,
kenapa harus dengan cara seperti ini?
Setidakbahagia itukah kamu hingga mencari kebahagiaan dari orang lain?
Dari cinta yang lain?
Jika mungkin, kembali lah, bukan untukku, tapi untuk kebahagiaan anak-anak kita.

°❀⋆🕊️.ೃ࿔*:・

Semesta memang suka membolak-balikkan perasaan manusia, baru saja beberapa hari yang lalu Rhea bahagia karena bertemu dengan teman-teman barunya dan.. Elio. Tapi hari duka itu datang lagi. Harusnya Rhea sudah terbiasa dengan rasa sakit ini, karena hal-hal menyakitkan telah datang dan mengusiknya berkali-kali. Tapi hari ini?

Rhea menatap getir fotocopy-an Kartu Keluarga yang bagian belakangnya dipenuhi tulisan tangan ayahnya. Terlihat bercak tetesan air mata yang mengering disana. Ia meremas kertas yang ia temukan beberapa hari lalu di bawah bantal tidur ayahnya itu sekuat tenaga hingga kusut dan robek. Entah sudah berapa jam ia menangis sampai matanya membengkak dan terasa agak gatal. Dadanya terasa sangat sesak, sakit sekali, seperti dihujam ribuan pisau di kanan kiri.

Pada akhirnya, hari ini datang juga. Perpisahan itu terjadi juga, tidak ada yang menginginkan perpisahan, tapi itulah takdir setiap insan, karena kehidupan memang mengajarkan kita untuk mengerti bahwasannya tiap pertemuan akan ada perpisahan. Tapi kenapa? Kenapa semesta harus memilih perpisahan dengan cara seperti ini? Dengan cara yang semenyakitkan ini?

Ruang sidang pengadilan agama yang teramat mencengkam itu terasa dingin sekali. Rhea merasa dunianya runtuh seruntuh-runtuhnya. Banyak pikiran berkecamuk di kepala gadis itu. Dilihatnya Rayyan yang duduk tepat di sebelahnya dengan tatapan kosong, terpatri kepiluan yang mendalam disana. Apa yang akan terjadi nanti? Bagaimana kondisi Rhea dan Adiknya nanti setelah ini? Masih banyak sekali mimpi-mimpi yang ingin mereka raih dengan keutuhan keluarga yang sekarang sudah tidak mungkin lagi untuk diwujudkan.

Setelah bersusah payah kedua belah pihak berusaha untuk mempertahankan keutuhan keluarga kecil mereka. Nyatanya takdir tetap memisahkan mereka juga, sejak lima tahun terakhir, usaha untuk bertahan itu berujung sia-sia.

Hari ini, Leni Marlena dan Deni Agustiawan. Kedua orang tua kandung dari Adity Rhea Ledy, Rayyan Adityan Zane dan Reyqal Adityan Zane resmi berpisah.

°❀⋆🕊️.ೃ࿔*:・

"Mama ga bisa ninggalin Rhea Rayyan gitu aja." Ucap anak laki-laki berusia sepuluh tahun itu penuh penekanan. Ia duduk tepat disamping mamanya dengan kedua tangan menyatu di atas lutut. Ia hanya menunduk, tak berani menatap manik coklat milik mamanya itu.

Saat ini, Rhea, Rayyan dan sang mama berada di kamar, memperhatikan mamanya yang sedang mengemas pakaiannya. Mendengar perkataan dari anak laki-lakinya itu, Leni memberhentikan kegiatannya, dipegangnya kedua pundak Rayyan dan menatap anaknya itu lekat-lekat. Dapat dirasakannya bahu Rayyan bergetar hebat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RHEA - The Weight of StayingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang