𝙃𝙞𝙞 𝙎𝙬𝙚𝙚𝙩𝙝𝙚𝙖𝙧𝙩🙌🏻 𓍢ִ໋🧸🌷͙֒♡
Author yang paling cantik
nan imyuut ini kembalii !🕊️😚
Hppy Reading n Hppy great day
Honey🫶🏻
°❀⋆🕊️.ೃ࿔*:・
_____________________Hari ini pagi masih cerah, matahari sangat bersemangat menampakkan sinarnya. Tapi tidak dengan perasaan kedua kakak beradik yang tengah bersiap dengan setengah hati untuk berangkat ke sekolah dan melanjutkan kehidupan mereka. Tidak ada mama yang menyiapkan sarapan atau keluarga lengkap yang makan bersama di meja makan.
Dengan mata yang masih bengkak meski sudah dikompres semalaman dan tak kunjung meredah, bagaimana mau meredah? Dikompresnya bersamaan dengan derai air mata.
Rhea menyisir rambut wavy nya, meneteskan hair serum dan menyemprotkan hair mist ke rambutnya. Gadis itu tersenyum miris, "Biasanya mama." Lirihnya.
Tak ingin terlarut lebih lama lagi, Rhea segera bergegas menyusul Ayah dan Rayyan yang sudah menunggunya di luar rumah.
"Beli sarapan di luar aja yaa, nggak ada yang masakin lagi nih, hehe." Tawa hambar itu sama sekali tidak terdengar lucu.
"Siap ayaah!" Jawab Rhea Rayyan serentak, memaksakan diri sekuat tenaga menampakan cengiran bahagia. Hampa.
°❀⋆🕊️.ೃ࿔*:・
"Selamat pagii!" Sapa Rhea girang. "Apaan itu Don? PR yaa??" Mata Rhea melotot, dia menepuk jidatnya saat melihat Dona sedang sibuk menyalin PR dari buku Ailyn.
Karena sibuk berduka ria kemarin, tugas-tugasnya dibiarkan terbengkalai begitu saja. Gadis itu bergegas meletakkan tasnya, merogoh tas dan mencari keberadaan bukunya.
"Eeh itu PR apa?" Rhea menarik buku Ailyn dari Dona, melihat sampul bukunya untuk mencari jawaban.
"Matematika, nih cepet salin! 10 menit lagi bel, tugasnya banyak lho, Rhe." Tifa menyerahkan buku PR nya itu dengan senang hati.
"Hehe, makasii Tifa cantik. Muachh" Rhea mengerucutkan bibirnya dramatis.
Ailyn mengamati Rhea yang tengah sibuk menyalin PR dari buku Tifa, gadis itu menautkan kedua alisnya, merasa ada yang berbeda dari temanya pagi ini.
"Mata lho kenapa?" Notice-nya.
Rhea terperanjat, dia mengedipkan matanya dua kali dan mengucek-ngucek matanya. "Hah? Begadang gue semaleman scroll Tiktok. Hehe" Alibinya.
Ailyn kebingungan, ada keraguan dipikirannya tapi Ia hanya mangut-mangut saja menanggapi jawaban Rhea.
"Lo kemarin kenapa nggak masuk, Rhe?" Tanya Dona kemudian, "Gue duduk sendirian nih kemarin."
Deg!
"Iyaa, surat lo isinya izin aja, nggak ada penjelasannya. Lo bolos yaaaa?" Tuding Tifa dengan nada menggoda Rhea, sambil menaik-turunkan alisnya.
Sedangkan Ailyn hanya diam saja menunggu jawaban gadis itu.
Rhea tidak menduga kalau teman-temannya akan bertanya, pikirnya mereka tidak akan sekepo ini dan bersikap bodo amat saja.
"Mana seharian chat kita nggak ada yang dibales, lo juga nggak respon grup." Dumel Tifa.
Rhea menggaruk lehernya yang tidak gatal, memikirkan alibi apa yang cocok untuk menjawab rasa penasaran teman-temannya itu. Rhea tidak mungkin menjelaskan hal berat yang ia alami kemarin, ia tak ingin dikasihani.
KAMU SEDANG MEMBACA
RHEA - The Weight of Staying
Teen FictionKamu tau lagu Taruh - Nadin Amizah? Lagu itulah yang menggambarkan Rhea. Saat keutuhan keluarganya hilang, dunia Adity Rhea Ledy yang tenang berubah menjadi medan pertempuran emosional. Sebagai seorang kakak, ia harus bertahan untuk adiknya, Rayyan...