222

657 54 0
                                    

Sabila berjalan kearah pintu apartemennya saat mendengar bel yang berbunyi sambil menggendong Kale.

"Aunty-auntynya kale udah dateng tuh" ucapnya pada Kale, dan bayi itu menggerakan badannya smabil tertawa.

"Ihh kok kamu genit sih mas, jangan kayak baba deh yang suka tebar pesona sama cegilnya"

Bayi itu malah makin menggerakan tubuhnya dalam gendongan Sabila, terlihat sangat excited.

"Mass kaleeee" teriak Gazala saat pintu apartemen itu sudah terbuka.

"Aaaa kangen banget aunty" Gazala langsung mengambil alih Kalendra yang berada digendongan Sabila.

"Za sapa mamanya dulu gasih? Liat tuh mukanya udah asem banget" ucap Izora yang berada tepat dibelakang Gazala, wanita itupun sudah mengenggam tangan Kalendra.

Dan Sabila wanita itu hanya mendengus kesal lalu berlalu kearah dapur yang diikuti oleh kedua temannya itu.

"Duhhh kakak iparku ngambek, mas liat deh mima cemburut mulu tuh" adu Gazala pada ponakannya.

Posisi Sabila yang sedang membuatkan susu untuk Kale diikuti Gazala dan Izora dibelakangnya memudahkan Kalendra yang berada tepat dibelakang ibunya itu menarik jilbab instan yang digunakan oleh Sabila.

"Udah deh mas gak usah rayu-rayu mima, kamu sama aja kayak aunty kalau udah ketemu lupa sama mima"

Gazala dan Izora menghamburkan tawanya mendengar itu.
Izora menggeser Gazala dan Kalendra lalu ia memeluk temannya itu dari belakang.

"Jangan ngambek-ngambek ya mima, aunty Izora masih sayang mima kok, walaupun sekarang tahtanya udah turun jadi nomer 3. Karena jelas yang pertama babas, dan sekarang keduanya Kale barudeh mima yang nomer 3" ujar Izora dramatis.

"Ck apasih geli" ujar Sabila menyikut perut Izora pelan, namun senyumannya terbit diwajahnya.

"Sini Kalenya biar minum susu dulu baru main, biar gak rewel" lanjut Sabila lagi sambil merentangan tangannya meminta Kalendra berpindah lagi kedalam gendongannya.
Namun bukannya mengelurkan tangannya keSabila Kalendra malah mengulurkan tangannya kearah Izora.

"Duhhh siganteng maunya sama aunty Zora ya" wanita itu dengan senang hati membawa Kalendra untuk ia gendong.
"Maaf ya bil, Kale kayaknya udah kepincut deh sama gua"

"Pelet lu emang guat zor"

"Sembarangan! Udah siniin susunya biar gua yang bantu"

Sabila hanya mendengus kesal namun tetap memberikan botol susu itu pada Zora.
"Udah sana bawa Kale kesofa, kalian juga duduk aja. Gua bikinin minuman dulu" titah Sabila yang diangguki oleh Gazala dan Izora.

Tak butuh waktu lama Sabila kini berjalan mendekati kedua teman dan putranya yang sudah besenda gurau disofa depan tv.

"Udah abis susunya?"

"Abis kak, Kale pinter banget minum susunya"

"Iya za alhamdulilah Kale emang gak susah kalau minum susu atau makan" ujar Sabila yang meletakkan minuman dimeja yang berada dipinggir sofa lalu ia duduk dikarpet bawah sofa dimana ketiga manusia lainnya berada.

"Dibawa kebawah aja zor, biar dia bisa ekplor"

Izora menurut, kini ketiganya sudah duduk lesehan diatas karpet sambil melihat Kalendra yang sudah merangkak mengambil mainannya.

"Anak lu kok bisa ganteng banget sih bil?"

"Lah liat dulu emak bapaknya dong"

"Dih nyesel deh gua muji"

OsadhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang