-16-

31 3 0
                                    


🍁🍁🍁

Seokjin membuka pintu kamar Jimin setelah sampai di apartemennya. Terlihat Jimin yang sudah tidur dengan posisi terlentang dengan selimut sebatas pinggangnya. Perlahan Seokjin masuk sambil berjalan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan suara yang keras

Seokjin mengusap pucuk kepala Jimin lembut namun siapa sangka sentuhan itu justru membuat kerutan didahi Jimin dan tak lama mata itupun terbuka

" Hyung? Kau baru pulang? " Jimin dengan suara khas baru bangun tidur

" Mian. Hyung membangunkanmu " sesal Seokjin

Jimin mengubah posisinya menjadi duduk lalu menarik Seokjin untuk duduk ditempat tidurnya hingga membuat mereka duduk berhadapan

" Aniya. Aku juga sebenarnya ingin menunggumu pulang, tapi aku justru tertidur " Jimin

" Apa kau sudah makan dan meminum obatmu? " Seokjin

" Aku sudah melakukan semua yang kau suruh tadi. Bagaimana operasinya? Apa berjalan lancar? " Jimin

" mmm (mengangguk) semua berjalan lancar. Sebaiknya kau tidur lagi, besok masih ada kuliah, kan? Jadi, jangan sampai terlambat " Seokjin sedikit mendorong tubuh Jimin agar dia kembali berbaring

" Arasseo. Kau juga tidur, hyung. Selamat malam " Jimin kembali terlelap

" Selamat malam, Jimin-a " Seokjin merapihkan selimut Jimin hingga sebatas dada kemudian keluar dari kamar Jimin

Sebenarnya malam ini Seokjin pulang terlambat 2 jam dari biasanya karena dia terpaksa harus menjadi dokter pendamping yang melakukan operasi untuk jantung Taehyung

Jadi saat Seokjin sedang mengganti pakaiannya dengan baju khusus untuk masuk ke ruang operasi, dia sempat memesan delivery food untuk Jimin dan tak lupa mengirim pesan agar Jimin tidak lupa meminum obatnya sebelum tidur

Setelah mendapat balasan dari Jimin, Seokjin baru bisa mengganti pakaiannya dengan perasaan lebih tenang dan karena itu juga Seokjin bisa lebih fokus untuk melakukan operasi pada Taehyung

Seokjin masuk ke kamarnya tanpa mengganti baju dia langsung merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur. Pandangan matanya melihat ke langit-langit karena saat ini dia berbaring terlentang

Didalam diamnya Seokjin mengambil foto itu lagi dan melihatnya dengan posisi yang tidak berubah. Seokjin mengangkat tangannya lebih tinggi untuk melihat foto dirinya agar lebih jelas

" Saat itu kita adalah keluarga yang bahagia, kan eomma? " kata Seokjin lirih

Suasana yang begitu hening semakin menambah sedihnya perasaan Seokjin hingga terlihat air mata keluar dari sudut matanya

Dia masih tidak menyangka, keluarga bahagia yang dia banggakan dulu harus terpecah dan meninggalkan luka yang sangat dalam dihatinya

Flashback on 20 tahun lalu di Amerika

Jin Kyung membawa Seokjin kecil yang masih berusia 7 tahun untuk bertemu dengan Park Yeong dan juga Jimin. Ini adalah pertemuan pertama mereka sebagai sebuah keluarga baru

" Appa " teriakan Jimin kecil yang masih berusia 2 tahun berlari kearah Park Yeong

Park Yeong menyambut Jimin kecil yang berlari kearahnya sambil tersenyum kemudian menggendong Jimin kecil

" Jimin-a, ini Seokjin hyung. Dia adalah kakak Jimin, jadi Jimin harus memanggilnya 'hyung', apa Jimin mengerti? " Park Yeong berbicara dengan lembut pada Jimin

" Mmm (mengangguk mantap). Yung " ucap Jimin kecil

Jin Kyung dan Park Yeong tersenyum gemas dengan Jimin karena cara bicara Jimin yang sangat lucu saat itu mengingat setiap kata yang dia ucapkan belum terdengar begitu jelas

" Seokjin-ie, beri salam pada appa, nak. Mulai sekarang Seokjin harus memanggil paman Park, ' 'appa'. Dan ini adikmu, namanya Jimin. Seokjin mengerti, kan? " Jin Kyung

Jin Kyung berbicara sambil mengusap rambut Seokjin dan dengan nada suaranya yang sangat lembut. Namun, Seokjin masih tidak memperlihatkan ekspresi apapun, dia juga tidak menjawab Jin Kyung

" Seokjin-a? Kau mendengar eomma, kan? " Jin Kyung mengusap bahu Seokjin

" Tidak apa, Jin Kyung-a. Mungkin Seokjin masih lelah, bawa dia ke kamarnya untuk istirahat dulu " Park Yeong berbicara sambil menurunkan Jimin dari gendongannya

Akhirnya Jin Kyung membawa Seokjin ke kamarnya. Selama bertahun-tahun hidup bersama Seokjin masih saja bersikap acuh dan menjadi sosok yang pendiam terutama pada Jimin dan Park Yeong

10 tahun kemudian, 1 minggu setelah kematian Jin Kyung dan Park Yeong

Seokjin berjalan pulang ke rumahnya setelah jam pelajarannya selesai. Seperti biasa Seokjin akan pulang lewat sekolah Jimin karena jaraknya ke rumah lebih dekat walaupun harus melewati gang yang sempit

Seokjin menghentikan langkahnya saat samar dia melihat dari kejauhan segerombolan anak sedang mengerumuni satu anak yang terbaring dijalanan sambil tertawa terbahak-bahak tanpa ada satupun dari mereka yang membantu anak itu

" Hey. Hentikan! " (dalam bahasa inggris) teriak Seokjin berjalan lebih cepat menghampiri

Mendengar suara Seokjin membuat segerombolan anak itu berlari ketakutan. Saat Seokjin akan membantu anak yang masih terbaring lemah, Seokjin terkejut melihat bahwa ternyata anak itu adalah adik tirinya sendiri, yaitu Jimin

Seokjin semakin panik saat melihat Jimin terlihat kesulitan menarik nafasnya, bahkan Jimin meremat baju Seokjin sambil menariknya kuat

" Jimin-a! Bertahanlah " Seokjin

Seokjin menggendong Jimin sampai ke rumah, disana ada Park Yeonsu (adik Park Yeong) yang ikut tinggal bersama mereka setelah kedua orangtua Seokjin dan Jimin meninggal. Seokjin dan Park Yeonsu segera membawa Jimin ke rumah sakit karena pertolongan pertama yang dilakukan dirumah menggunakan inhaler masih belum cukup meredakan sesaknya

Sejak saat itu Seokjin menjadi lebih perhatian pada Jimin karena dia tidak ingin kehilangan anggota keluarganya lagi dan lagi

Flashback off

Seokjin terus memandangi foto dirinya begitu lama sampai akhirnya dia memasukkan foto itu lagi kedalam jas baju yang akan dia gunakan besoknya

" Semua hanya masa lalu " kata Seokjin dengan senyuman tipis diwajahnya

Senyuman itu bukan menandakan dia senang dengan kalimat yang baru saja terucap dibibirnya, tapi senyuman itu justru memberi kesan yang lain dihatinya

Apalagi sekarang tiba-tiba saja wajah Taehyung kembali terlintas dipikirannya. Jika kembali diingat sudah 2x dia bertemu Taehyung di rumah sakit dengan keadaan antara hidup dan mati

Perasaan yang Seokjin kecil rasakan saat dia harus pergi melihat Taehyung kecil didalam sebuah kotak dengan semua alat menempel ditubuhnya kembali muncul. Saat itu Seokjin tidak ingin meninggalkan Taehyung sendirian, tapi Jin Kyung tetap menarik lengannya untuk pergi

" Tidak. Sekarang sudah berbeda. Dia hanya pasien, sedangkan adikku adalah Jimin " Seokjin bergumam sendiri

Seokjin merasakan nyeri dikepala karena terlalu lama memikirkannya. Setelah mematikan lampu kamarnya, Seokjin menarik selimut dan mulai tertidur

🍁🍁🍁

To be continue

Black Shadow Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang