-34-

209 27 1
                                    


🍁🍁🍁

Mobil Seokjin baru saja diparkir dikawasan apartemennya. Tepat pukul 00.00 kst Seokjin sampai ditempat tinggalnya

Klek

Seokjin menyalakan lampu dapur untuk meneranginya saat mengambil air putih untuk dia minum segelas penuh berukuran besar sampai habis

Hah~

Setelah meletakkan gelas yang sudah kosong diatas meja makan, Seokjin berjalan kemudian masuk ke kamar Jimin karena dia melihat kamar Jimin masih menyala

"Jimin-a? Kau belum tidur? " Seokjin bertanya lembut

Jimin masih duduk dimeja belajarnya dengan beragam buku yang masih berserakan dimeja. Saat melihat Seokjin masuk ke kamarnya, Jimin menghentikan aktifitasnya saat sedang menulis essay dibukunya

" Aku menunggumu, hyung " jawab Jimin

Seokjin masih diam melihat wajah damai Jimin

" Mau makan ramyeon bersama? Kali ini aku yang akan memasak untukmu. Hyung cukup duduk dan tunggu sampai aku selesai membuatnya " Jimin tersenyum

Jimin sedikit menarik Seokjin sampai membuatnya duduk dimeja makan sedangkan dia sibuk membuat 3 bungkus ramyeon dengan irisan kimchi dan empat telur spesial yang dia tuangkan kedalamnya. Setelah hampir 20 menit ramyeon yang dimasak pun sudah siap dihidangkan diatas meja

" Selamat makan " kata Jimin antusias

Kemudian keduanya sibuk menghabiskan semua ramyeon yang ada dimeja tanpa tersisa

Tumpukan piring dan panci yang kotor masih berserakan diwastafle yang sengaja mereka biarkan. Katanya karena besok hari libur jadi mereka ingin bersantai bersama, masalah cuci mencuci akan diselesaikan besok saja

Seokjin dan Jimin masih duduk berdua didepan televisi, malam ini mereka habiskan untuk melihat film bersama sampai tertidur, niatnya

Seokjin sudah menata kasur lantai dan dua selimut yang cukup tebal untuk tempat mereka bersantai. Obat yang rutin diminum Jimin pun sudah diminum, tinggal menunggu kantuk datang sampai akhirnya mereka larut kedalam mimpi masing masing

" Sudah lama kita tidak seperti ini, kan hyung? " Jimin memecahkan keheningan dengan tatapan matanya masih melihat televisi

" hmm " jawab singkat Seokjin menoleh kearah Jimin

" Dulu appa yang punya ide begini setiap akhir minggu untuk menghibur kita, heh (tersenyum). Padahal kan sekarang sudah ada bioskop, appa memang jadul dan tidak romantis " Jimin

Seokjin masih memperhatikan Jimin,

" Tapi aku bersyukur aku pernah merasakan kebahagiaan bersama eomma, appa dan kau.. hyungku " Jimin

Kini Seokjin sudah mulai terlihat hawatir,

" Ada apa denganmu Jimin-a? Apa kau merasa sakit? " Seokjin menyentuh bahu Jimin

" Aniya.. aku hanya membayangkan bagaimana sepinya hidup Taehyung selama ini " Jimin

Seokjin melepaskan tangannya dari bahu Jimin kemudian kembali fokus melihat televisi namun sorot matanya terlihat kosong

" Aku sudah melihatnya.. Taehyung muncul diberita hari ini. Jadi karena itu sikapnya berubah siang tadi dikampus. Dia pasti kecewa padamu " Jimin terdiam sebentar kemudian melanjutkan kalimatnya dan kali ini wajahnya terlihat hawatir, " Aku baru ingat saat dikampus alerginya kambuh, apa Jungkook membawanya kerumah sakit? Kau melihatnya disana? " Jimin menarik lengan Seokjin menunggu jawaban

Black Shadow Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang