-38-

173 27 1
                                    


🍁🍁🍁

Namjoon dan Seokjin langsung berdiri saat melihat sebuah mobil terparkir digarasi gedung tempat biasa mereka menghabiskan waktunya untuk berkumpul. Mereka sengaja menunggu digarasi karena keinginan Seokjin sendiri sedangkan Namjoon hanya ingin menemani sahabatnya yang saat ini sedang dipenuhi perasaan hawatir menunggu kabar selanjutnya dari Yoongi

Saat Yoongi sudah keluar dari mobil, terlihat jelas wajah antusias Seokjin ingin langsung mengajukan berbagai macam pertanyaan, namun sebelum Seokjin mengeluarkan kata-katanya Yoongi justru berjalan begitu saja melewati Seokjin dan naik ke lantai dua untuk segera merebahkan tubuhnya disofa

Seokjin dan Namjoon tentu saja berjalan mengikuti Yoongi lalu duduk disofa yang bersebrangan dengan sofa yang sedang ditiduri Yoongi

" Ba-.. " kalimat Seokjin terpotong karena Namjoon menarik lengannya secara tiba-tiba dan memberi kode dengan matanya seakan memberitahu agar dia saja yang berbicara dengan Yoongi

Namjoon tiba-tiba saja berjalan kearah lemari pendingin kemudian mengambil es americano yang sudah dia pesan sebelumnya lalu meletakkannya diatas meja didekat Yoongi

" Kau pasti lelah, hyung. Minumlah, aku sudah menyiapkannya untukmu " Namjoon kembali duduk

Yoongi duduk kemudian mengambil es americano yang ada dimeja lalu meminumnya beberapa teguk dan kembali meletakkan dimeja

" Bagaimana hasilnya? " Seokjin dengan tidak sabar langsung bertanya padahal Namjoon masih menahan tangannya

Yoongi menatap Seokjin dengan tajam dan tatapan itu menggambarkan bahwa saat ini Seokjin adalah orang yang paling ingin dia beri pelajaran berupa pukulan, tapi Yoongi masih berusaha menahannya " Mereka benar-benar ingin menjadikan Taehyung sebagai robot mereka. Selain belajar dan pemeriksaan rutin yang dilakukan Hoseok, Taehyung sama sekali tidak diijinkan melakukan interaksi dengan siapapun. Semua pergerakan Taehyung sangat diperhatikan. Heh (bersmirk) Kau memang pandai karena sudah menduganya sejak awal, karena itulah kau menolak untuk kembali ke keluarga itu, kan? Dan kau mengorbankan adikmu sendiri. Sungguh licik "

" Hyung, Seokjin bahkan tidak tau kalau mereka akan sekejam ini pada Taehyung. Selama ini dia selalu merasa Taehyung hidup dengan baik bersama mereka " Namjoon berusaha membela

" Tapi sekarang dia sudah tau kebenarannya dan dia masih saja menolak! Apa bedanya? " Yoongi terpancing emosi

Seokjin berdiri berusaha membela diri, " Lalu apa kau pikir dengan kembalinya aku ke keluarga itu hidup Taehyung akan lebih baik? "

" Tentu saja! Taehyung hanya ingin kau yang menjadi penerus keluarga itu, karena hanya kau yang dianggap oleh ayahnya! Bagi Taehyung, menjadi penerus atau tidak, dia tidak akan pernah terlihat dimata ayahnya! Hanya kau! Apa kau paham?! " Yoongi berdiri berhadapan dengan Seokjin dan dengan emosinya Yoongi berkata sambil menunjuk-nunjuk bahu kiri Seokjin dengan jari telunjuknya

" Hyung, sudahlah hentikan. Setiap kali kalian bertemu selalu saja mempermasalahkan hal ini. Padahal belum tentu jalan keluarnya adalah Seokjin kembali ke keluarga itu juga. Hyung, Seokjin juga sudah memiliki kehidupannya sendiri, dia juga memiliki Jimin yang harus dia jaga " Namjoon mencoba menengahi

Setelah itu Yoongi kembali duduk merasa kali ini perkataan Namjoon benar. Kini semuanya terdiam terhanyut dalam pikiran mereka masing-masing

Sementara itu dibagian lain didunia seorang Taehyung yang selalu terasa sepi dengan kesendirian didalam kamarnya, Taehyung duduk diatas tempat tidurnya padahal waktu sudah menunjukkan titik puncaknya namun mata Taehyung seakan tidak ingin terpejam barang sebentar saja

Black Shadow Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang