-27-

160 25 6
                                    


🍁🍁🍁

Tok

Tok

Tok

Ketukan berulang kali Seokjin berikan dipintu kamar Jimin namun masih belum ada jawaban dari sang pemilik kamar membuat Seokjin terpaksa membuka pintu kamar Jimin dengan tangannya sendiri

Klek

" Jimin-a.. kau sudah bangun saeng? " kata Seokjin setelah pintu terbuka dan perlahan dia mendekat ke tempat tidur

Sudah rapih.. itulah kalimat pertama yang muncul ketika Seokjin melihat tempat tidur Jimin yang sudah rapih

Kemana perginya.. adalah pertanyaan kedua yang terpikirkan saat melihat Jimin tidak ada diatas tempat tidur begitupun didalam kamar mandinya

Seokjin merogoh saku celananya mencari ponselnya untuk segera menghubungi nomor ponsel Jimin, namun tidak ada jawaban juga darinya

Seokjin keluar dari kamar menuju ruang tengah mengambil kunci mobil dimeja untuk segera keluar mencari Jimin, namun langkahnya terhenti saat melihat Jimin baru saja masuk dari pintu

Klek

" Hyung, kau mau kemana? " tanya Jimin heran saat melihat Seokjin sudah siap didepan pintu memegang kunci mobil ditangan kanannya

" Kau darimana saja? " Seokjin

" Aku ingin makan bubur yang selalu lewat tiap pagi didepan apartemen, jadi aku bangun lebih pagi untuk menunggunya dibawah. Lihat! Aku membelikan juga untukmu " kata Jimin sambil mengangkat satu tangannya yang sedang memegang sekantong plastik dengan dua kotak makan didalamnya

Seokjin menghembuskan nafasnya agar melemaskan otot dikepalanya yang sempat tegang saat mengira Jimin pergi tanpa memberitahunya

Jimin masih tersenyum melewati Seokjin sampai kemeja makan dan meletakkan dua kotak makanan didua sisi meja, satu untuk dirinya dan satu untuk Seokjin

" Hyung, kenapa masih diam disitu? Kajja kita sarapan " ajak Jimin yang sudah lebih dulu duduk dibangkunya

Akhrinya Seokjin mendekat untuk duduk dibangkunya. Seokjin memperhatikan Jimin yang sudah memakan buburnya dengan lahap

" Apa bubur ini lebih enak dari buatan hyung? " Seokjin

" Hyung coba saja " jawab Jimin dengan mulut masih penuh dengan makanan

Seokjin pun mulai memasukkan sesuap bubur kedalam mulutnya

" Bagaimana? " tanya Jimin saat sudah berhasil menelan semua makanan dimulutnya

Seokjin hanya menjawab dengan anggukan, " Lumayan. Tapi hyung sedikit kecewa karena ternyata bubur buatan hyung masih belum menjadi makanan favoritmu ", katanya

Jimin tertawa mendengar jawaban Seokjin

" Kenapa kau tertawa? " tanya Seokjin

" Apa kau sedang cemburu dengan semangkuk bubur? " ejek Jimin

Seokjin dan Jimin akhirnya tertawa bersama. Sungguh pagi dimusim dingin yang terasa hangat melihat keakraban kedua kakak beradik ini

Setelah menghabiskan bubur mereka Jimin yang pertama berdiri mengambil kotak yang sudah kosong didepan Seokjin untuk dia buang ketempat sampah yang ada didapur

" Biar aku saja " kata Jimin mengambil kotak yang sudah kosong didepan Seokjin

Seokjin hanya diam memperhatikan Jimin yang sibuk memasukkan dua kotak sekaligus ketempat sampah yang sudah penuh

Black Shadow Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang