🍁🍁🍁Flashback 12 tahun lalu
Jimin masih mengenakan sepatu sekolahnya didepan rumah. Pagi ini dia sengaja lebih lambat agar bisa berangkat bersama dengan Seokjin
Ceklek
Saat terdengar suara knop pintu dibuka Jimin langsung berdiri padahal tali sepatunya masih belum selesai dia ikat. Dengan wajah tersenyum Jimin berdiri dibelakang Seokjin siap untuk berangkat
" Ikat tali sepatumu dengan benar kalau kau tidak ingin terjatuh " Seokjin berbicara tanpa menoleh ke belakang
Setelah itu dia berjalan lebih dulu meninggalkan Jimin yang kembali mengikat tali sepatunya dengan lebih kencang. Setelah menyadari dirinya tertinggal, Jimin terpaksa berlari untuk menyusul Seokjin. Ralat, lebih tepatnya untuk kembali berjalan dibelakang Seokjin
Mendengar hentakan sepatu Jimin yang begitu cepat membuat Seokjin memperlambat langkah kakinya karena takut asma Jimin akan kambuh, begitulah yang dikatakan pamannya mengenai penyakit Jimin
Setelah lebih dekat dengan Seokjin, Jimin perlahan mulai mengikuti irama kakinya dengan langkah kaki Seokjin sambil mengatur nafasnya agar tidak terdengar oleh Seokjin
Baru beberapa langkah, tiba-tiba saja Seokjin berhenti membuat Jimin juga ikut berhenti
" Walaupun orangtua kita sudah menikah, bukan berarti kau juga menjadi adikku. Sebelum orangtuaku berpisah, aku sudah memiliki satu orang adik dan sampai kapanpun adikku tetap hanya dia " Seokjin
Setelah mengatakan itu Seokjin kembali berjalan lebih cepat menuju sekolahnya sedangkan Jimin masih diam ditempatnya
Flashback off
" Aku ingin kita kembali tinggal di Amerika " Jimin
" Mwo? Kau pikir mudah berpindah hidup dari negara satu ke negara lainnya, Jimin-a? " Seokjin
" Memangnya kenapa? Aku akan melepas beasiswaku, dan aku akan mencari kampus swasta di Amerika. Hyung juga bisa pindah ke rumah sakit terbaik di Amerika, atau kembali ke tempat kerja hyung yang sebelumnya saja. Mudah kan? " Jimin tak mau kalah
" Bukan begitu Jimin-a. Kita bahkan belum ada satu tahun tinggal di Korea. Dan melepaskan beasiswa yang menjadi impian orang lain apa kau tidak sayang? " Seokjin
" Akan lebih baik melepaskan satu hal yang penting demi mempertahankan yang jauh lebih penting. Aku akan menelfon paman Yeonsu untuk membantu mempercepat prosesnya " Jimin
Jimin berjalan ke kamarnya dan membanting pintu saat menutup pintu kamarnya dengan cukup keras
Seokjin menyusul dengan masuk ke kamar Jimin langsung mengambil ponsel yang sedang dipegang oleh Jimin dengan paksa lalu melemparnya diatas tempat tidur
" Hyung apa yang kau lakukan? Aku sedang menghubungi paman Yeonsu! " teriak Jimin dengan emosi
" Justru harusnya aku bertanya, apa yang sedang kau lakukan! Aku hyungmu! Kau tidak boleh melangkahiku! Apalagi dalam mengambil keputusan penting apapun itu! " Seokjin ikut terpancing emosi
Melihat Seokjin berteriak didepannya, Jimin akhirnya melemah. Dia terduduk diatas tempat tidurnya sambil menangis
Tiba-tiba saja ponsel Seokjin berdering tanda adanya panggilan masuk. Rupanya paman Yeonsu yang memanggil, buru-buru Seokjin menekan tombol hijau dilayar ponselnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Shadow
FanfictionDua saudara kandung hidup terpisah karena kedua orangtua mereka bercerai, Kim Taehyung dibawa oleh ayahnya saat umurnya masih 7 hari sedangkan Kim Seokjin dibawa oleh ibunya saat umurnya masih 5 tahun. Taehyung tidak mengingat sama sekali kenangan t...