-41-

179 25 4
                                    

🍁🍁🍁

Hoseok terpaksa harus memasang selang infus untuk memberikan cairan vitamin pada Seokjin agar bisa membuat staminanya kembali. Hoseok tidak memindahkan Seokjin ketempat rawat pasien, dia hanya membaringkan Seokjin disofa yang tidak terlalu luas tapi cukup untuk menampung satu tubuh Seokjin saja

Drrt

Drrt

Saat sedang memberikan selimut untuk menutupi setengah badan Seokjin, tanpa sengaja Hoseok merasakan ada yang bergetar didalam saku celana Seokjin

Sebuah panggilan masuk yang terlihat satu nama Jimin dilayar ponsel itu. Tanpa berpikir panjang Hoseok menggeser tombol berwarna hijau kemudian mendekatkan ponsel ketelinga kanannya

Oncall

" Hyung, mianhe aku mengganggumu. Sebenarnya ada yang ingin aku bicarakan denganmu, ini tentang Taehyung. Maksudku.. aku ingin kau melakukan pemeriksaan rutin untuk Taehyung dirumahnya. Jungkook bilang dia akan membantu bicara kepada Hoseok hyung agar dia mau berbagi tugas denganmu. Bagaimana? " Jimin

" Dia sudah melakukannya pagi ini " Hoseok

" Hoseok hyung? Kenapa ponsel Seokjin hyung ada padamu? " Jimin

" Seokjin pingsan. Se-.. (tuuutt).. yeoboseo? Yeoboseo! " Hoseok

Tiba-tiba saja panggilan telfon dimatikan sepihak oleh Jimin padahal Hoseok belum selesai berbicara

Suara Hoseok yang sedikit berteriak berhasil mengusik Seokjin hingga membuatnya terbangun. Seokjin mengusap kepalanya yang masih terasa sedikit nyeri dan dia menyadari ada selang infus yang terpasang dilengan kanannya. Dengan sedikit kepayahan Seokjin berusaha bangun, padahal wajahnya masih terlihat pucat dan kedua matanya terlihat sayu tapi Seokjin justru melepas selang infusnya

" Yak! Apa yang kau lakukan? Kenapa kau melepasnya? Padahal aku susah payah memasangnya " kata Hoseok terlihat kesal saat baru menyadari Seokjin sudah melepas infusnya sendiri

" Nan gwenchana " jawab Seokjin dengan suara seraknya

" Nan an-gwenchana. Kemarikan tanganmu biar kupasangkan kembali " Hoseok mencoba meraih tangan Seokjin tapi dia menolaknya dengan mengalihkan tangannya dari Hoseok

" Tidak perlu " Seokjin menjawab dengan malas kemudian menyadari ponselnya ada digenggaman tangan Hoseok, " Itu.. ponselku, kan? Kenapa bisa ada padamu? " Seokjin merebut ponselnya dari tangan Hoseok

" Jangan salahkan aku. Salahkan saja ponselmu yang terus bergetar karena ada panggilan masuk dari Jimin. Tenang saja aku sudah berbicara dengannya " Hoseok

" Kau-.. apa yang kau bicarakan dengan Jimin? " Seokjin terlihat tidak suka

" Aku hanya bilang kau pingsan kemudian setelah itu dia mematikan panggilannya begitu saja " Hosoek

" Mwo! Kau bilang begitu? " Seokjin terkejut

" Begini.. sebenarnya aku ingin bilang kalau kau sudah baik-baik saja tapi Jimin sudah mematikan panggilannya terlebih dulu " Hoseok

Seokjin menutup matanya menahan emosi karena tidak habis pikir dengan sifat Hoseok yang terlalu berterus terang menurutnya

" Apa kau marah? " Hoseok berbicara dengan berhati-hati karena merasa menyesal

Black Shadow Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang