Heii, sebelumnya makasi banget untuk support nya guys.
Jujur seneng banget liat komen kalian yang selalu nungguin kelanjutan cerita ga jelas ini🗿dan untuk vote yang udah kalian kasi, jujurly itu bikin semangat buat aku lanjutin cerita ini hehe.
Dan maaf banget udah bikin kalian nunggu, maaf banget ya💌
Isi part ini sebagian+++ jadii jangan baper🤫
Have a nice day yaaw ;)
.
.
.Selamat membaca~
Hari ini adalah hari libur, dan Laras tengah memikirkan bagaimana cara agar dia bisa memper erat hubungan keluarga iblis ini yang sangat-amat dingin dan hampa bagaikan rumah kosong yang di tinggalkan sang pemilik.
Jari lentiknya menggoreskan tinta hitam pada sebuah buku diary kecil, dia sedang membuat agenda seru yang akan mereka lakukan bersama nanti.
Pukul 07.30 pagi
"Hmm, apakah anak-anak ini mau ku ajak berpergian." gumam Laras menggigit ujung pena, itu kebiasaan nya jika sedang berpikir oke!
Saat Laras tengah termenung, di situlah Zein muncul menghampiri istri galaknya.
Melangkah perlahan karena penasaran dan tubuh gagahnya berdiri tepat di belakang Laras yang sedang duduk di sofa singel.
"Hei"
Laras terlonjak kaget mendengar suara yang tiba tiba itu, "sialan! Mengagetkan saja." Teriaknya marah.
Zein terkekeh, wajah wanita ini sangat lucu saat sedang ketakutan.
"Jangan mengagetkan ku, kau itu menyebalkan shit." Marahnya memukul dada Zein kencang.
Wow lihatlah, seorang Zein si pria otoriter nan kejam ini membiarkan dirinya di pukuli dan di maki, bahkan pria itu tertawa lepas.
"Minta maaf padaku!" Suruh Lara menatap tajam Zein yang hari ini terlihat...
Sangat tampan.
Shit!! Aku tidak boleh lemah' batin nya berteriak.
Zein diam, dia tidak akan pernah meminta maaf pada seseorang seumur hidupnya, cihh tidak sudi!
"Apakah kau tuli? Tidak kah istrimu yang cantik ini menyuruhmu untuk meminta maaf padaku." Tekan nya melangkah maju di hadapan Zein yang senantiasa menatap dirinya dengan mata gelapnya yang penuh misteri.
Zein merengkuh tubuh Laras, merasakan pinggang kecil yang pas dalam pelukan dengan dada istrinya yang--- ekhemm--- lumayan besar itu.
"A-apa?" Gagap Laras yang tiba-tiba di peluk, wajahnya kini memerah malu, jujur saja dia tidak pernah sedekat ini dengan pria di kehidupannya dulu.
Wajar saja, dia dulu adalah wanita yang... Emm... Sedikit.. Menyeramkan mungkin.
Kembali pada Zein yang kini menyembunyikan wajahnya di bahu hangat Laras, sedikit berbau kecut karena istrinya itu belum mandi, tapi entah kenapa dia suka.
"Kamu bau" Komen Zein membuat wajah Laras tambah memerah.
BAJINGAN DIA BELUM MANDI! MALU SEKALI
"Lepas." Cicit Laras tak kuasa menahan malu, dia ingin mengumpat di kolong bumi saja rasanya.
Zein tak memperdulikannya istrinya yang terus berbicara itu, perlahan jari besarnya mengelus pipi mulus Laras yang merah dan itu terlihat lucu.
Dia mulai mendekatkan wajahnya dengan mata yang berfokus pada bibir indah di hadapannya.
Ingin sekali dia sesap sedalam- dalamnya hingga sang pemilik kehabisan nafas.
Cup..
Mata Laras membola, sungguh demi apapun!! Ini memalukan.
Zein melumat perlahan, dia merasakan rasa yang sebelumnya belum pernah dia rasakan.
Jantung nya berdetak kencang, merasakan emosi yang baru dalam dirinya, adrenalin seakan-akan memacu untuk berbuat lebih pada wanita cantik yang sudah melahirkan tiga anak untuknya itu.
Tangan Zein yang satunya menarik pinggang Lara yang tadinya menjauh untuk lebih dekat padanya, bibirnya secara aktif bergerak dengan tangannya yang lain menahan tengkuk istrinya.
Laras malu? Tentu saja!
Secara otomatis kaki sebelahnya terangkat saat bibirnya tengah di jelajahi oleh pria brengsek ini.
Rasanya... Dia...
"Papa dan Mama?"
Langsung saja Zein reflek mendorong Laras agak kencang hingga wanita itu terjatuh dengan posisi yang agak memalukan.
"Brengsek." Lirih nya menatap benci Zein, dengan cepat merubah posisi dengan satu tangan sebagai tumpuan dan tangan satunya yang berada di pinggang, "im oke, gwencana."
Zein menatap ke arah sumber suara, shit anak sulungnya ini benar-benar pengganggu.
Alex mendekat, menatap polos ibunya yang berada di lantai dengan pose aneh itu, "Kalian sedang apa?" Tanya nya.
"Mama dan Papa tadi sedang menari! Ya haha, tadi mama tidak sengaja melihat acara tv dan pemeran utama di sana melakukan hal itu." Kilah nya tersenyum meyakinkan.
Laras menyenggol kaki Zein, menyuruh agar pria itu mengikuti alur yang dia buat agar Alex tidak curiga.
"Ya, kami tadi sedang menari." Jawab nya membuat Alex percaya dan langsung pergi dari sana meninggalkan kedua orangtua nya yang sedang PDKT itu.
Setelah memastikan aman, Laras bangun dan langsung memukul wajah Zein dengan sebuah bantal hingga pria itu sedikit terhuyung ke belakang tak siap menerima serangan.
"Fuck you are." Maki Laras sembari menginjak kaki Zein kasar dan langsung pergi menyusul Alex.
Zein merasakan nyeri di wajah dan kakinya, well sepertinya wanita itu tidak mudah di taklukan dan mood mereka berubah-ubah.
Apakah dia membuat kesalahan hingga Laras menjadi semarah itu?
Pikir Zein jengkel.Sementara Laras bergumam tak jelas di kamar mandi, memaki Zein yang sangat menyebalkan itu sembari menggosok giginya.
Sudah lah dia di katai bau, mencium bibir seksinya ini dengan seenaknya, bahkan setelah puas mencium dia langsung mendorongnya hingga jatuh dengan posisi memalukan itu?!
Sungguh biadap!

KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis Mommy
HumorLaras tak percaya kini ia bertransmigrasi ke dalam tubuh seorang wanita yang sudah memiliki 3 orang anak kembar tak identik. Syok saat mengetahui Fakta bahwa ke 3 anak itu benar benar sangat nakal di luar batas normal anak lain. Mampukah Laras memb...