EPILOG

2 1 0
                                    

Langit senja yang membentang luas di atas kota kini terlihat begitu tenang. Cahaya matahari yang perlahan menghilang memberikan warna keemasan yang memancar di horizon. Kawaki duduk di bangku taman yang sama, tempat di mana banyak kenangan telah tercipta, dan tempat di mana ia belajar untuk menerima, melepaskan, dan akhirnya, menemukan kedamaian dalam dirinya sendiri.

Di sampingnya, Sumire duduk dengan senyuman yang memancarkan kebahagiaan. Meskipun ada banyak hal yang harus mereka lewati, mereka akhirnya sampai pada titik di mana mereka bisa merasakan kebahagiaan yang tulus. Cinta mereka tumbuh, seiring dengan perjalanan yang panjang dan penuh perjuangan.

"Sumire," kata Kawaki, suaranya rendah namun penuh arti. "Aku masih tidak percaya bahwa aku bisa sampai sejauh ini."

Sumire menoleh padanya, matanya lembut dan penuh pengertian. "Kawaki-kun, kita berdua sudah berjuang keras. Tidak ada yang mudah dalam perjalanan ini, tapi kita berhasil. Kita akan terus berjalan bersama."

Kawaki tersenyum, merasakan ketenangan yang dalam. Ia memandang ke langit, di mana langit senja kini berganti dengan gemerlap bintang-bintang yang menghiasi kegelapan malam. "Aku tidak pernah membayangkan bisa merasakan kedamaian seperti ini. Dulu, aku selalu terjebak dalam perasaan yang tidak jelas. Tapi sekarang, aku tahu apa yang aku inginkan."

Sumire menggenggam tangan Kawaki, dan keduanya duduk diam sejenak, menikmati kebersamaan itu. Mereka tahu, meskipun hidup mereka tidak sempurna, mereka telah menemukan kebahagiaan dalam satu sama lain.

Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar di kejauhan. Kawaki menoleh dan melihat sosok yang familiar. Eida. Kali ini, Eida tidak datang dengan kegelisahan atau kesedihan. Ia datang dengan senyuman yang tulus, seolah mengisyaratkan bahwa ia telah menemukan kedamaian dalam dirinya sendiri.

Eida berhenti beberapa langkah dari mereka, dan dengan suara lembut ia berkata, "Aku ingin mengucapkan selamat, Kawaki, Sumire."

Sumire tersenyum hangat. "Terima kasih, Eida. Kami bisa sampai di sini berkat perjuangan bersama."

Kawaki mengangguk, merasakan rasa terima kasih yang tulus. "Aku… aku tidak bisa melupakan semua yang telah terjadi. Tapi aku ingin kamu tahu, Eida, bahwa aku menghargai setiap momen yang kita lalui bersama."

Eida mengangguk, senyumnya tetap ada. "Aku tahu. Dan aku juga menghargainya, Kawaki. Kini, kita semua bisa melanjutkan hidup kita masing-masing, tanpa ada lagi yang tertinggal."

Mereka bertiga berdiri di bawah langit senja yang kini telah berubah menjadi malam yang penuh bintang. Meskipun hubungan mereka tidak selalu mudah, mereka tahu bahwa masing-masing telah menemukan jalan yang tepat. Tiga titik yang pernah terpisah kini bisa melihat ke depan dengan penuh harapan.

Eida melangkah mundur perlahan, memberikan ruang bagi Kawaki dan Sumire untuk bersama. "Aku akan pergi sekarang. Tapi aku tahu, semuanya akan baik-baik saja."

Sumire dan Kawaki melihat Eida berjalan menjauh, namun kali ini, tidak ada perasaan berat atau kehilangan. Mereka tahu, perasaan yang pernah ada di antara mereka telah berubah, dan kini mereka berada di jalur yang benar.

Dengan tangan yang tetap digenggam erat, Kawaki menatap langit yang kini dipenuhi bintang. "Sumire, apa yang kita lalui akan selalu menjadi bagian dari perjalanan kita. Tapi aku merasa sekarang waktunya untuk kita menatap masa depan bersama."

Sumire menatapnya, matanya berbinar dengan harapan. "Aku juga merasakannya, Kawaki-kun. Kita akan terus berjalan bersama, saling mendukung, dan meraih kebahagiaan bersama."

Di langit senja yang perlahan menghilang, mereka tahu bahwa mereka telah menemukan titik terang yang sejati. Tiga titik yang pernah saling berhubungan—Kawaki, Sumire, dan Eida—sekarang masing-masing berada di tempat yang tepat. Meskipun perjalanan mereka penuh dengan lika-liku, mereka telah menemukan kedamaian yang mereka cari. Dan di bawah langit yang penuh bintang, mereka melangkah maju, tanpa ragu, menuju masa depan yang lebih cerah.

Tiga titik di langit senja, kini menjadi satu garis yang utuh.





------------------------------------------------------------





Jangan lupa di votee dan komen yaa teman teman. Sampai ketemu di bab selanjutnya 👋👋

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tiga Titik di Langit SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang