Ketika Pahlawan Super Bertemu Vongola [Komprehensif]

Bantuan, Pertanyaan, dan Menikah

Setelah Captain America selesai berdiskusi dengan Presiden mengenai masalah SHIELD dan Hydra, dan setelah Presiden menunjukkan perhatian terhadap masalah percintaannya, dia melihat Black Widow dan Agent Coulson menunggunya di luar ruangan.

"Kekasih manismu dan Sam sedang memikirkan di mana sebaiknya menempatkan Bucky sementara," kata Black Widow, menyadari bahwa mata Steve sedang mencari Tsuna. Sepertinya identitas Bucky sebagai Winter Soldier tidak cocok untuk tetap tinggal di SHIELD, dan Tsuna khawatir bahwa Sam tidak akan bisa mengendalikan Bucky seorang diri, jadi dia ikut pergi bersamanya.

Captain America mengangguk.

Saat Steve berjalan di dalam SHIELD, banyak agen dan teknisi yang menatapnya. Kali ini, tatapan mereka tidak hanya dipenuhi rasa hormat dan kekaguman, tetapi juga rasa terkejut dan campur aduk.

"Mereka semua terkejut dengan pengakuan hubunganmu yang terbuka," kata Natasha dengan suara pelan.

Steve tentu saja paham. Dia sendiri juga terkejut saat Tsuna mengungkapkan perasaannya. Hanya sedikit orang yang tahu tentang hubungan mereka, dan sekarang hubungan mereka sudah diumumkan secara terbuka, tentu saja itu hal yang baik.

"Aku rasa sekarang aku bisa mengerti kenapa kekasih manismu memilih saat seperti ini untuk mengungkapkan perasaannya," Black Widow menggoda sambil mengedipkan matanya ke arah Captain America. Melihat kebingungan di wajah Steve, dia tersenyum lebar, "Kau ingat apa yang kau katakan di siaran radio, kan?"

Steve tentu ingat, tetapi dia tidak mengerti kenapa Natasha bertanya seperti itu.

"Di siaran radio, kata-katamu terdengar seperti kamu siap berkorban untuk negara tanpa ragu-ragu," Black Widow mengangkat alis, dia tahu betul bahwa Steve adalah orang yang sangat patriotik dan adil. Steve memang seperti itu, dia akan berkorban untuk negara yang dia cintai tanpa berpikir dua kali. Itulah mengapa, meskipun Steve dulunya seorang pemuda kurus yang kurang berdaya, dia terpilih menjadi subjek eksperimen serum super soldier yang membuatnya menjadi Captain America.

Sebagai Captain America, Steve tidak pernah melupakan identitasnya. Dia selalu mengabdikan segalanya untuk negara, tanpa pamrih, baik itu tujuh puluh tahun lalu maupun tujuh puluh tahun kemudian. Steve selalu memikul tanggung jawabnya sebagai Captain America dengan penuh dedikasi dan semangat.

"Tapi bagi kekasihmu, itu bukanlah hal yang nyaman," kata Black Widow sambil tersenyum, "Captain, ingatlah, kamu bukan hanya milik negara, tapi juga milik kekasihmu."

Steve terdiam.

"Kamu memang memberi rasa aman, tapi kalau kamu hanya fokus pada negara, itu bukanlah perasaan aman yang sesungguhnya," Black Widow mengakui, memiliki pacar yang seorang Captain America jelas sesuatu yang patut dibanggakan, apalagi Steve sangat tampan dan memiliki karakter yang luar biasa, dan tubuh model. Namun, jika pacarnya selalu terfokus pada negara, sering kali menghilang dan terlibat dalam tugas berbahaya yang bisa mengancam dunia kapan saja, serta dengan sepenuh hati bersedia mengorbankan hidupnya untuk negara, itu bisa sangat mengkhawatirkan.

"Syukurlah pacarmu adalah seorang pemimpin mafia yang kuat," kata Natasha sambil tersenyum. Sebenarnya, Natasha merasa Tsuna dan Steve adalah pasangan yang sangat cocok. Keduanya adalah orang yang kuat dan tangguh, memiliki sifat yang baik dan jujur, serta bisa saling memahami dan mendukung perjuangan satu sama lain, "Jika pacarmu orang lain, dia pasti akan cemas setiap hari, khawatir kamu tak akan kembali atau bertanya-tanya apakah kamu akan kembali."

Kecocokan, itulah kata yang terlintas di benak Black Widow.

Tidak ada yang lebih cocok untuk Steve daripada Tsuna.

Black Widow merasa Steve dan Tsuna sangat mirip. Mereka berdua kuat dan teguh, memiliki sifat baik dan jujur, serta saling mengerti dan menerima. Tentu saja, mereka juga memiliki keistimewaan masing-masing yang saling menarik.