Ketika Pahlawan Super Bertemu Vongola [Komprehensif]

Godaan, Pertemuan, dan pembekuan

"Ini benar-benar pertama kali bagimu," Tsuna berkata dengan tubuh yang kelelahan, sambil mengangkat matanya untuk melihat Steve.

Captain America terdiam, lalu mengangguk ragu. 

Dia tidak tahu kenapa Tsuna menanyakan hal ini. Mungkinkah dia menggodanya tentang keperawanan selama satu abad seperti Tony. Teknologinya sangat bagus. 

Tsunayoshi sangat terkesan. Dia merasa bahwa sang kapten telah sepenuhnya menerapkan pengetahuan teoritis tentang seks padanya, dan dia sangat sukses. "Pergilah mandi." Vongola decimo tidak banyak bicara. Namun begitu orang tersebut menginjak tanah, kakinya menjadi sangat lemah sehingga pelumas yang berlebihan mengalir dari bagian pribadinya yang agak merah dan bengkak, yang sungguh penuh nafsu dan memikat. 

Benar saja, Sawada Tsunayoshi menoleh ke belakang dan melihat bahwa Steve sudah keras lagi.

 "Steve, aku akan mencucinya sendiri." Vongola decimo berdiri lebih kokoh dan berkata dengan sangat serius. "Tsuna, aku bisa menanggungnya." Captain America mengerti maksud Tsuna, dan dia sedikit malu dengan reaksi alami tubuhnya.

 "Aku khawatir aku tidak tahan." Sawada Tsunayoshi menggelengkan kepalanya. Tentu saja dia percaya pada pengendalian diri Steve. Namun dia takut setelah dia dan Steve masuk ke kamar mandi dan melihat tubuh Steve yang kuat dan sempurna, dia akan menjadi keras lagi secara impulsif dan ingin melakukannya lagi. Steve tidak bisa menahan tawanya.

Pada akhirnya Captain America bersikeras untuk masuk ke kamar mandi bersama Tsunayoshi Sawada. Meski Steve memakai kondom, dia menggunakan banyak pelumas untuk menembus jauh ke dalam tubuh Tsuna karena dia takut menyakiti kekasihnya Tsuna.

 Akibatnya, vongola decimo benar-benar tidak tahan lagi. Yang satu adalah perawan muda yang masih muda dan energik yang baru saja mulai berhubungan seks, dan yang lainnya adalah perawan tua yang telah menahan diri selama satu abad.

Jika keduanya bertemu, pasti akan menimbulkan api yang berkobar. Apalagi kebugaran fisik Sawada Tsunayoshi sudah sangat baik, tak terkecuali kebugaran fisik Steve yang kuat. vongola decimo tergoda oleh kecantikan Steve lagi di kamar mandi, tetapi hatinya bimbang dan berpikir tidak apa-apa untuk melakukannya lagi. Namun Steve yang memiliki pengendalian diri yang cukup besar tentu saja tidak melakukan hal tersebut, dan pada akhirnya keduanya saling membantu melepaskan diri di kamar mandi. 

Saat mereka berdua berbaring di tempat tidur, Sawada Tsunayoshi merasa sangat lelah.

"Sudah hampir waktunya untuk bangun." Ya, setelah semalaman bermain-main, tidak lama lagi aku harus bangun lagi. "Kamu bisa tidur lebih lama di rumah," Steve memeluk Sawada Tsunayoshi dengan erat dan berkata. 

Sekarang Tsuna telah menjadi manusia, dia tidak terlalu khawatir Tsuna akan berada dalam bahaya di rumah sendirian. Vongola decimo menggelengkan kepalanya, memejamkan mata dan bersiap untuk tidur. 

Captain America, sebaliknya, tidak bisa tidur dan sangat bersemangat, jadi dia memeluk putranya dan menunggu fajar. Tapi saat fajar menyingsing, Sawada Tsunayoshi berubah menjadi kelinci lagi. Steve menatap kosong ke arah kelinci bertelinga tinggi yang terkubur di bawah celana dalam, dan mengulurkan tangan untuk menyingkirkan celana dalam itu. 

Kelinci bertelinga tinggi membuka matanya dengan mengantuk, lalu menggerakkan hidungnya sedikit. Vongola decimo sangat marah hingga dia kehilangan kesabaran dan menutup matanya lagi. Abaikan saja untuk saat ini, kelinci pun harus tidur. 

Sawada Tsunayoshi benar-benar lelah, apalagi setelah berhenti seperti ini. Baru terlambat dia menyadari bahwa seluruh tubuhnya terasa sangat sakit. Dia juga kemudian mengetahui bahwa Steve sudah bangun. Vongola decimo mengangkat kelopak matanya, memikirkan identitasnya sebagai kelinci, dan menutup matanya lagi. Bagaimanapun, dia sekarang adalah seekor kelinci, dan Steve akan selalu membawanya bersamanya. Memikirkan hal ini, Vongola decimo merasa cukup nyaman dan terus tidur.