Pada suatu malam yang sangat larut, tiba-tiba kamu menerima telepon dari seseorang yang mengaku sebagai guru bahasa Inggrismu.
Kemudian, suara di telepon itu tiba-tiba berkata kepadamu, "Halo, anak kecil dari sepuluh tahun yang lalu. Aku adalah dirimu dari sepuluh tahun ke depan."
Kamu pasti akan merasa orang ini pasti ada gangguan, lalu dengan tegas langsung menutup telepon.
Namun, saat ini, tangan Sawada Tsuna yang memegang gagang telepon bergetar, dengan ekspresi wajah tidak percaya bercampur bingung. Tsuna jelas tidak ingin mempercayai hal ini, tetapi pengalaman dirinya bolak-balik antara sepuluh tahun yang lalu dan sepuluh tahun yang akan datang membuatnya tidak bisa menyangkal kemungkinan bahwa dirinya di masa depan benar-benar bisa menelepon ke masa kini. Ditambah lagi, intuisi supernya mengatakan bahwa telepon ini bukanlah lelucon.
Apa-apaan ini!?
Panggilan jarak jauh super dari masa depan di dunia lain!?
Ini mungkin akan tercatat sebagai salah satu peristiwa paling bersejarah dalam sejarah Vongola.
"Kaget, ya?" Suara di telepon yang lain terdengar seperti sedang tertawa.
Ya jelas saja kaget! Siapa yang tidak kaget!?
Diriku di masa depan, yang sedang jadi pahlawan super di dunia lain, mendadak ingat untuk meneleponku!?
Lagian, kalau aku waktu itu bisa menelepon kamu, kamu pasti juga akan kaget, tahu!?
Bagaimanapun juga, mengetahui bahwa lawan bicara di ujung telepon adalah diriku dari sepuluh tahun ke depan, tentu saja perasaan ini sangat aneh sekaligus rumit.
"Aku dengar soal kejadian di taman bermain hari ini."
Tsuna tertegun. Saat itu juga ia tiba-tiba sadar—tidak heran sebelumnya Max terlihat sangat senang saat keluar rumah untuk menemui temannya. Apakah teman yang dimaksudnya adalah dirinya dari sepuluh tahun ke depan? Kalau benar begitu, bukankah ini berarti dirinya di masa depan juga datang ke dunia ini?
"Kamu juga ada di sini?" Tsuna langsung bertanya.
"Soal rekonstruksi taman bermain membuatku teringat sesuatu. Jadi aku menelepon untuk mengingatkanmu." Vongola decimo tidak langsung menjawab pertanyaan itu.
Tsuna samar-samar merasa topik ini penting, lalu ia menunggu dengan tegang dan penuh kecemasan.
"Pernahkah kamu berpikir, sejauh ini, sudah berapa banyak hal yang kalian hancurkan di Namimori?"
Jantung Tsuna mendadak berdetak kencang.
Siapa yang pernah menghitungnya? Kehancuran sudah seperti rutinitas sehari-hari. Belum lagi setiap penjaga Vongola adalah ahli penghancur. Bahkan I-Pin dan Bianchi tidak kalah andal, apalagi sekarang ada Max yang begitu otaknya nyala, langsung bikin kerusakan tanpa peduli apa pun.
"Siapa yang membayar untuk semua kerusakan itu?"
Tsuna memang pernah berpikir soal ini dengan rasa takut. Namun, ia kemudian menemukan bahwa selalu ada orang yang membereskan masalah-masalah itu, mungkin orang-orang yang dipanggil oleh Reborn, atau mungkin layanan pasca-kerusakan milik Vongola? Bagaimanapun juga, hal itu membuat Tsuna merasa lega.
Namun, mendengar dirinya di masa depan mengatakan hal ini, tiba-tiba seluruh tubuh Tsuna merasakan kedinginan yang membuatnya gemetar.
"Hati-hati, ya, Tsuna."
Sawada Tsuna merasa sedikit aneh ketika dirinya di masa depan memanggilnya dengan sebutan "Tsuna". Ia hanya mendengar orang di seberang telepon menghela napas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Pahlawan Super Bertemu Vongola [Komprehensif]
FanfictionJudul asli:当超级英雄遇上彭格列[综] Penulis:袋之 Sawada Tsunayoshi selalu mengira Steve adalah patung David berjalan dari dunia modeling mode kelas atas. Steve selalu menganggap Sawada Tsunayoshi adalah anak menyedihkan yang menderita amnesia karena pelecehan. P...