Zayn POV

112 12 0
                                    

Well, gue ngerasa kalau Lita udah mulai bisa ngelupain Louis dan udh bisa buat ngejalanin ini bareng gue.

Gue ngerasa cukup bahagia dengan keadaan sekarang. Gue berharap kedepannya Lita bisa bener2 ngelupain Louis.

Btw,gue sama sekali gatau mau bawa Lita kemana, Haha. Gue kebawa sama perasaan yang seneng plus gemes banget dan akhirnya jadi gini -__- kami muter2 gajelas,haha.

"Zayn?"

"Yes, darl."

"Mau kemana sih ini?kayak gak ada tujuannya gitu?"

"Ohahaha,aku lagi nyari rumah makan,laper,haha."

"Ohh,btw samaan ya,laper juga haha."

"Tuhkaaan sehati. Ciee cieee."

"Dihh paan alay beett lu!"

"Biarin."

"Dih-__-"

Tapi,sepanjang perjalanan,gue ngerasa kayak ada yang ngikutin gue daritadi.

Gue ngerasa kalau mobil sedan dibelakang ngikutin gue sejak keluar dari rumah Lita. Aneh. Dia siapa? Mau apa?

"Lit,gue ngerasa kayak diikutin sama mobil sedan di belakang."

"Ohya?"

"Eiittss jangan nengok ke belakang!"

"Laah gabakal keliatan kali-__-"

"Ohahah lupa."

"Eeeh iya ya zayn. Mobil itu ngikutin kita. Siapa ya?"

"Gatau,lebih baik kita stop aja ya, disitu tuh, kan rame, jd kalau die macem2, kan aman."

"Terserah kamu aja."

Aku pun memberhentikan mobil. Dan ternyata mobil itu juga berhenti.

"What the...."

"Kenapa Zayn?"

"Nggak,itu mobil beneran ngikutin kita. Liat tuh dia juga berhenti di dekat sana,lumayan jauh si dari kita."

"Eh iya ya."

"Yaudah lit, kamu tunggu disini ya."

"Jangan lama2 ya Zayn."

"Ok."

Aku pun bergegas turun mnghampiri mobil itu. Tapi tiba2....

"Heeehh!! Tunggu kamu!!"

Belum sempat aku menghampiri mobil sedan itu, tiba2 saja mobil yang sedari mengikuti kami langsung melaju.

Okelah, mungkin saja dia tidak mengikuti kami.

Aku terkejut melihat pintu mobil ku yang terbuka lebar. Apa yang lita lakukan?

"Litt??"

"Litttt???"

"Pasti komplotannya mobil tadi udh nyulik dia."

"Litaaaaaaaa"

"Lita dimana kamu litaaaa"

"Tas nya ada, tapi dia kemana?"

"Liitttttt?"

"Litaaaaa"

"Zaaayynn!"

"Litt? Kamu habis darimana?" ucapku sambil mendekap Lita.

"Habis beli es tebu. Kenapa Zayn?"

"Jangan tinggalin aku,Lit."

"Haa??"

"Lain kali, kalau kemana-mana, kasi tau aku. Aku khawatir. Aku takut kamu hilang, aku takut kamu kenapa-kenapa."

"Iya."

"aku takut kehilangan kamu, jangan pernah tinggalin aku ya Lit."

"I'll never leave u alone,Zayn."

Aku bahagia mndengar ucapan Lita.
Btw, aku memiliki trauma dengan pintu mobil yang tiba" saja terbuka lebar.
Ya, waktu itu adikku tiba" menghilang ketika pintu mobil ku terbuka lebar. Dan selama seminggu ternyata dia pergi bersama Ayah dan ibuku. Ya, walaupun aman, tp tetap saja aku trauma. Bagaimana tidak, pada saat itu di mobil hanyalah ada aku dan adikku.

"Zayn?? Kok diem??"

"Heh nggak2, cmn agak ngantuk aja."

"Ohh, jadi kita pulang aja ya? Aku yang nyetir kalo gitu."

"Heeh gak. Kita mkan dulu ya, nnti kamu skit kalo gak makan."

"Tapi..."

"Huusssttt, gak ada tapi2an." jawabku sambil menutup mulut lita.

"Oh shit. I love you so much Zayn!" ucap lita secara tiba2 dan langsung memelukku dengan erat.

"So do I,Lit."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang