?

211 18 1
                                    

Aku tak mengerti , sama sekali tak mengerti. Kenapa? Kenapa ini semua terjadi?

Louis..

Apa iya?

Bagaimana bisa?

Aku merasa hancur berkeping-keping. Sungguh...

Aku,

Amat merasa bersalah...

Berfikiran sebodoh itu..

Berfikiran bahwa Louis sudah tak perduli lagi padaku..

Berfikiran bahwa Louis tega meninggalkanku ..

Dan. ..

Pertunangan ku dengan Zayn?

Betapa kejamnya aku?

Bertunangan dengan lelaki lain yang bukan kekasihku disaat kekasihku akan menghadapi akhir khayatnya?

"Lit?"

"Yup." Jawabku sambil menghapus air mataku

"Are u..."

"I am okay."

"Umm ok. Sebenarnya ...."

"Kita pergi yuk Yel?"

"Kemana? Zayn menunggumu."

"Kita ke ruangan Zayn."

"Lit? Cincin dari siapa?"

"Niaaaaal....." aku langsung memeluk Niall sambil menangis.

"Kenapa Lit?"

"Huuuuu..."

"Hmmm kita ke taman dekat sini yuk, nenangin diri kamu dan kamu harus cerita semuanya."

Sedaritadi Niall hanya terdiam sambil memandangiku, menungguku siap menceritakan apa yang terjadi.

"E...e....gini..."

"Hmmm tarik nafas dalam2 , hembuskan , yuup silahkan cerita."

"Cincin ini.. dari Zayn.. a..a..kku..sudah bertunangan dengannya."

"Whaaat? How can?"

"Orang Tua kami."

"Bagaimana dengan..."

"Louis, dia sudah tiada."

"Wht? R u sure?"

"Aku tau kabar ini dari Ify , haaaah bisa kau bayangkan betapa jahatnya aku. Aku bertunangan dengan zayn disaat Louis tak ada, aku mengganggap Louis jahat,tak perduli denganku, tapi apa? Justru aku yang tak perduli , aku menghianatinya diakhir khayatnya!"

Aku menangis sederas mungkin di pelukan Niall, sesekali kulihat dirinya namun dia tampak tak khawatir dengan keberadaan Louis.

"Hmm i am sorry Lit, maafkan aku yang terlalu jahat sampai membuatmu sedih seperti ini."

"Maksudmu?"

"Louis,......"

"Louis? Kenapa?"

"Dia masih hidup. Selama ini dia di luar negri untuk ...."

"Untuk apa?"

"Berobat, dia punya penyakit dalam yang cukup parah, dia membutuhkan donor tapi sangatlah susah untuk mencari yang cocok , daaann di luar negri dia hanya mendapatkan penawar agar penyakitnya tak merambat dan agar bisa sembuh perlahan."

"Whaat? Niall? Bagaimana bisa? Kau menyenbunyikan semua ini? Kau membuat aku menghianati Louis!"

"No, Louis lah dalang semua ini. Dia meminta semue org yang dekat dengannya untuk merahasiakan ini. Dan pertunangan mu dengan Zayn, Louis juga sudah tau semua ini, dia yang meminta zayn agar menjagamu. Dia juga memintaku untuk menjagamu."

Aku tersentak.

Air mataku terus mengalir.

Bagaimana bisa?

Louis? Zayn ? Niall ?

Mereka bekerja sama

Menipuku sejauh ini

Membuatku hancur seperti ini

Niall?

Zayn ?

Louis?

Kenapa mereka tega?

Niall , dia seharusnya tidak membohongiku seperti ini! Apa ini namanya sahabat? Dia berpura-pura kaget akan pertunangan ku dengan Zayn, tapi apa?

Zayn , kenapa dia tega? Mendekatiku dan bertunangan denganku. Membuatku berusaha melupakan Louis sementara dia bersekongkol dengan Louis dan Niall.

Louis, kenapa dia tak memberiku kabar? Kenapa dia membiarkanku khawatir seperti ini? Kenapa dia rela aku bersama Zayn?

"Lita.."

Aku tak menjawab panggilan itu.

"Lita?"

Aku masih tak memperdulikannya.

"Are you okay honey? I am sorry."

Suara itu...

Akhirnya aku luluh , aku pun memutar badanku.

Dan...

LOUISSS?

HOW CAN?

APA BENAR ITU LOUIS?

Aku berlari ke arahnya, aku sangat merindukannya.

"Aku minta maaf meninggalkanmu selama ini."

"Lou? I miss you so much."

"Bahkan aku lebih merindukanmu."

"Hmm.."

Aku melepaskan pelukanku.

"Why?"

"Hmm , Lou , aku minta maaf. Aku sudah tidak bisa melanjutkannya."

"Maksudmu?"

"Kita sudahi saja semuanya."

"What?"

"Aku sudah bertunangan dengan Zayn."

"A.a..aku tau itu , tapi..."

"Sudahlah Lou."

"Kau tak mencintainya kan? Kau masih mencintaiku!"

"No, aku mencintainya."

"Lit?"

My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang