I am sorry Lou

216 18 0
                                    

Aku sudah hampir tak perduli lagi dengan Louis. Aku sudah lelah dengan semuanya. Aku bahkan sempat berpikiran bahwa hangout waktu itu adalah ucapan perpisahan. Aku sempat berpikir bahwa maksud  mimpi burukku tentang Louis adalah ini?

Aku seringkali bercerita dengan Niall,Zayn,dan Vita.

Aku selalu menanyakan tentang dirinya kepada sahabatnya, tapi apa? Sahabatnya tampak menyembunyikan sesuatu. Haah ntahlah , aku sudah tak perduli.

Niall's P.O.V

Aku merasa bersalah pada Lita. Aku tak tahu harus bagaimana. Saat ini, Louis memintaku untuk tidak memberitahu apapun kepada Lita. Sementara Lita? Dia selalu khawatir akan Louis. Aku kadang merasa tak tega, tapi bagaimana lagi? Jika aku beritahu kepada Lita, aku takut dia terkejut.

Lita's P.O.V

Hilangnya kabar dari Louis justru membuat aku dan zayn semakin dekat, haha bagaimana tidak dekat, bisa dibilang ini hampir satu bulan lebih. Bahkan Ayah kami sepakat untuk menjodohkan kami. Pertunangan tinggal 2 hari lagi. Aku tak bisa berbuat apa-apa , aku hnya bisa menuruti perkataan orang tua. Dan dengan berjalannya waktu, bisa jadi aku akan mencintai Zayn dan melupakan Louis. Bayangkan saja, baru beberapa bulan jadian sama Louis saja aku sudah bisa melupakan rasa cinta ku kepada Niall dan semuanya normal, Niall hanyalah sahabatku tersayang bukan lagi crush ku.

Hari pertunangan tiba, masih saja tak ada kabar dari Louis. Hmmm pertunangan ini. Aku merahasiakan pertunangan ini dari Vita, Niall, Louis dan teman2 Louis. Pertunangan ini hanya diketahui oleh Keluarga dekat, Aku dan Zayn.

Zayn, dia pria yang baik. Tak jauh beda dengan Niall dan Louis. Tampan,berbakat,baik, dan perhatian. Tapi Jujur saja, ketika aku resmi bertunngan dengan Zayn, aku masih tak mencintai dirinya.

Lalu, kenapa? Kenapa aku menerima pertunangan itu? Kenapa aku selalu merasa nyaman bersama Zayn? Apa semua itu karena Louis? Ya, karena Louis tak kunjung tiba. Haaaahh sudah seperti drama saja.

"Lita?"

"Yupp Zayn?"

"Kau tau, aku tak menyangka akhirnya kita resmi bertunangan."

"Ya , begitupula aku."

"Kau masih memikirkan Louis?"

"Ohhh Zayynn pleaasee , dont ask me like that!!"

"I am sorry , tapi ...."

"Ya, aku masih memikirkannya. Bagaimanapun juga, dia masih kekasihku. Arrghhh aku benci memikirkannya."

"Lalu mengapa kau menerima perjodohan ini?"

"Aku tak tau harus berbuat apa. Aku bahkan harus bersiap-siap di cap Playgirl jika pertunangan kita diketahui orang banyak. Jadi kuharap kau bisa tutup mulut atas pertunangan ini!"

"Hmmm baiklah. Lita, kenapa kau jadi galak sekarang?"

"Firasat kau saja Zayn! Haaah aku sedang tidak mood, wajar saja aku segalak ini."

"Hmmm tapi kuharap jika didepan para keluarga, kau bersikap manis dan romantis ya?"

"Huffttt iya."

--------------

Aku dan Zayn semenjak bertunangan sering pergi jalan-jalan dan lebihhhh seriiinngggg datang ke kampus bersama.

Zayn selalu berusaha bersikap seperti Louis. 'Memperlakukanku layaknya seorang Putri' .

Aku akui, aku salut pada usahanya untuk membuat aku jatuh cinta padanya dan segera melupakan Louis. Tapi segala caranya memperlakukan aku layaknya tuan putri justru membuatku semakin mengingat Louis dan semakin merindukan Louis.

Aku dan Zayn pergi ke sebuah tempat. Bisa dibilang ini seperti taman. Berniat untuk melepas segala kepenatan.

"Zayn, boleh aku tanya sesuatu?"

"Yuupp."

"Kenapa kau selalu bersikap manis,baik,dan selalu perhatian padaku?"

"Kau tentu tau jawabannya."

"Kau mencintaiku?"

"Ya,kau tepat!"

"Walaupun sampai saat ini aku masih tak mencintaimu?"

"Hahaha itu hanya masalah waktu. Semakin berjalannya waktu, aku yakin kau akan mencintaiku."

Haaahh dia sama persis seperti Louis. Apa aku bisa mencintainya seperti aku mencintai Louis?

Aku dan Zayn berdiri berhadapan. Dia menarikku sehinnga lebih dekat. Aku merasa gugup. Dia menggenggam tanganku dengan sangat erat seolah tak mau aku pergi. Mataku dan Zayn saling bertatapan.

"Lita,aku hanya ingin kau tau, bahwa aku tak memaksamu untuk mencintaiku. Aku tak masalah jika kau masih tak bisa melupakan louis. Saat ini aku hanya berusaha menjagamu, menjaga disaat Louis tak berada di sampingmu. Dan semua itu aku lakukan karena satu hal."

"Apa?"

"Aku menyayangimu."

Aku terkejut dengan apa yang barusan di ucapkan Zayn. Bisa ku lihat dari matanya, Dia mengucapkannya dengan sepenuh hati. Aku mengalihkan pandanganku, aku tak kuat jika harus melihat mata Zayn. Aku bisa menangis karena tak tega.

Kenapa semua ini semakin rumit? Di suatu sisi, aku tak ingin berhianat pada Louis. Di sisi lain, aku tak ingin mengecewakan Zayn. Arrghhh,aku harus berfikir keras. Apakah aku harus melupakan Louis? Apakah aku harus mencintai Zayn?

Ya,aku harus mencobanya.

I'm sorry Lou.

Heeeyy

Makasih udah mau baca ini ff.

Btw...
Sekali lagi,
Tolong vomments dong...

Makasih.

10 vote untuk next.

My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang