Nightmare

258 17 0
                                    

Aku terbangun dari tidurku. Dan, yapsss sudah bisa kutebak. Lagi-lagi aku bangun tengah malam. Aku tidur cukup gelisah, aku masih terbayang kejadian tadi pagi dimana Niall datang dan pergi begitu saja tanpa memberi kabar, dimana Louis marah-marah padaku hanya karena aku lebih memprioritaskan Niall. Menurutku,wajar-wajar saja bila seseorang lebih mementingkan sahabatnya daripada pacarnya walaupun kebanyakan orang zaman sekarang lebih mementikngkan pacar daripada sahabat. Hmm tapi itu terserah tiap individu sih, yang jelas jika aku disuruh pilih penting louis atau Niall ya jelas saja aku pilih Niall.

Incoming call : Louis

Hffttt anak ini.

"Hmm?"

"Hei, night dear."

"Too."

"Ku kira kau tak akan mengangkat telfonku."

"Oh ya? Kau mengira aku..."

"Ya, pertama ku kira kau masih marah padaku, dan kedua ini adalah tengah malam dan mungkin saja kau sedang tertidur lelap."

"Hmm.. Aku tidak bisa tidur nyenyak."

"Sudah kutebak,akupun begitu dear. Kau tahu, aku tak bisa tidur pulas. Dalam tidurku aku selalu memikirkanmu. Dan aku tiba-tiba terbangun dan langsung punya firasat kau mengalami hal yang sama padaku tp entah kenapa aku bisa berpikiran seperti itu,lalu langsung saja aku menelfonmu,lagipula aku merindukan suaramu setelah kejadian tadi."

"Ohh my louuu!! Kau terlalu berlebihan."

"Tidaak, menurutku tidak berlebihan."

"Ya menurutmu."

"Begini, memangnya salah ya berfirasat,dan selalu kepikiran tentang mu? Menurutku wajar saja, karena aku cinta padamu."

Aku terkejut ketika Louis mengucapkan kalimat itu. Ohhh tidaaak, dia selalu bisa membuat aku terbang ke langit ke tujuh.

"I love you too, my boy."

"Aaaaa kau mengacaukanku malam ini lita!! Rasanya sekarang ingin sekali aku memelukmu. Haah aku semakin tak bisa tidur."

"Hahaha, jiji. Yaudah tidur sanaa, besok pagi jalan yuuk."

"Okeey jam 8 aku jemput!"

"Sipp dahh aku tidur ya."

"Oke. Gute nacht dearr, muaahh."

"Hahah sweet dreams!"

Aku pun menutup telfon dari Louis, kurasa aku akan tidur nyenyak.

----------------------------

Aku tiba2 saja mendapatkan telfon dari nomor tak di kenal. Aku tak segera mengangkatnya karena masih berpikir keras menerka siapa yang menelfonku. Akhirnya ak mnjawab telfon itu Setelah 3x nomor itu menelfonku.

"Haloo? Anda istri Louis Tomlinson"

Haahh ?? Istri? Sejak kapan aku meikah dengan Louis?

"Hmm Ya,anda siapa? Anda tau darimana saya istrinya?"

"Saya hanya membaca kontak yang ada di handphonenya."

"Ohh begitu kenapa?"

"Begini, kmi dari rumah sakit **** ingin memberitahu bahwa suami anda baru saja mengalami kecelakaan ringan, dia menabrak pohon di dekat rumah sakit. Kami rasa dia memang ingin ke rumah sakit tadinya."

"Apaaa?bagaimana keadaanya? Dimana ruangnya?"

"Ruang *** , untuk keadaanya dia masih bisa sadar tapi. ... "

"Tapi bagaimanaa?"

"Lebih baik anda segara datang. Dirinya merindukan anda."

"Baiklah."

Haaaahh aku sama sekali tak menyangka, padahal baru saja louis menelfonku.

-di rumah sakit,ruangan Louis-

"Louiiss! Kau tak papa?"

"Yup, i am fine baby."

"Haaah bagaimana bisa kau menabrak pohon?"

"Oh itu, aku hanya sedikit lelah."

"Kau yakin kau tak mengidap penyakit lain?"

"Yakin."

"Syukurlah .. Kau tahu Lou, aku.  ..."

"Sangat khawatir. Kau pasti sangat khawatir padaku."

"Yuupp. . kau membuatku tak berdaya ketika aku mendengarmu di rumah sakit."

"Tidakk, kau harus berusaha kuat. Aku tak akan tenang meninggalkanmu jika kau seperti ini."

"Maksudmu?"

"Aku rasa aku tak lama lagi."

"Jangan bicara sembarangan Lou!!"

"Aku serius lita!"

"Lou...."

"Yup? Berusaha tegarlah dear! Kau tau kan bahwa setiap manusia akan menemui ajalnya?"

"Yuppp,aku tau itu... Tapi kau . .. Aaaarrgghh!"

"Sudahlah,anggap saja.. Hmmm tadi aku hanya bercanda sudahlah."

"But Loouuu   ... Arrgghhh i can't stop crying. U know, i love u so much Lou."

"I love you too. I've love u since i was 16 lit."

Tidaaaakkkk aku tak bisa menahan air mataku. Akupun berteriak semampuku di dalan pelukan Louis

"Lloouuuiiissss."

Aku terbangun dari tidurku, haaaahh syukurlah ini hanya mimpi. Aku segera bergegas ke Cermin dan kulihat bahwa mataku sembab,ohhh tidakk mimpi itu berhasil membuatku nangis sungguhan.

Sungguh aku tak menyangka aku bermimpi akan kepergian Louis. Tapi aku tak menyangka jika di dalam mimpu itu aku adalah istrinya,haha. Aku penasaran siapa namaku di kontak hp Louis,sehingga pihak rumah sakit bisa mengira bahwa aku istrinya,haha. Yaampun,aku lupa jika itu hanyalah mimpi.

Aku segera mandi dan bersiap2 karena pukul 8 nanti Louis akan menjemputku untuk jalan-jalan bersamanya.


My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang