Hangout

295 18 1
                                    

Louis menjemputku tepat pukul 8. Okee bisa ku bilang dia adalah lelaki yang tidak ngaret alias tepat waktu.

"Heeyyy Louu!"

"Yuup dear! Come on!" ucapnya sambil membukakan pintu untukku.

Dia masih saja seromantis masa SMA. Memperlakukanku layaknya seorang ratu.

"Hmmm mau kemana kita? Haha"

"Up to you babe!"

"Woow, jarang sekali kau memanggilku seperti itu Lit."

"Ahaha.. Maaf kalau begitu."

"No problem my queen!"

"Ohya , kau tau .. Aku baru saja mendapati mimpi buruk, aku mimpi bahwa kau di rumah sakit!" critaku di mobil.

"R u sure?" jawab Louis terkejut.

"Yup, kau tahu... Hmmm by the way let me see ur phone,first."

"Okayy."

Aku membaca kontak di handphone louis dan membacanya satu persatu dengan tujuan mengetahui siapa saja yang ada di kontaknya,selain itu aku juga ingin mengetahui siapa namaku di kontaknya,haha. Nightmare effect.

Aku terkejut melihat namaku di kontak Louis. 'My (future) Wife'

Whaaaattt jika kata di dalam tanda kurung itu tak dibaca makaa...

"My Wife?" ucapku terkejut sambil mmbaca tulisan itu.

"Hahaaha ada apa? Kenapa terkejut begitu?"

"Kau serius menamaiku seperi itu di hp mu-,- ?"

"Yaa serius. Kau tau,aku tak sabar sekali lulus menjadi sarjana dengan nilai terbaik dan menjadi pria mapan."

"Hahahaha. Kau mau tau tidak?"

"Tau apa?"

"Jadi mimpiku semalan bahwa pihak rumah sakit menelfonku dan menanyakan bahwa apa benar aku ini istri Louis Tomlinson. Hahaha!" ceritaku sambil tertawa meledak

"hahaha , wowww mimpi yang sangat sangat aaaaa. . "

"Saat kutanya dia tau darimana, dia menjawab bahwa dia melihatnya dari kontak di hp mu! Hahaha. Haahh aku tak tahu mengapa aku bermimpi seperti itu."

"Hmmm lalu buruknya mimpi itu apa?"

"Hmm lupakan saja, aku tak mau mengingatnya. Sudahlah fokus saja menyetir babe!"

"Okee. Haaaahh aku semakin ingin cepat2 lulus menjadi sarjana terbaik dan segera menjadi pria mapan."

"Ohya? Kenapa?"

"Hhahaha rahasia!"

"Heleeehh main rahasia-rahasiaan."

"Iyadonngg ntar ngga surprise!"

"Tau ah."

"Jiaaah ngambeek! Jeleekk!" ucap louis jail sambil menggelitik telapak tanganku.

"Eeehh! Geli tau! Ihhh rasaiinn nih!" jawabku sambil mecubit pelan perut Louis.

"Aduuhh haha. Iyadeh maaf."

"Hahaha copoo gitu aja nyerah!"

"Paansih.. Gemes gua liat lu! Ciuumm neeehh!"

"Heeeh gua tabok loo!"

"Hahaha ngga lah, gua gamau cium lo atau apapun sebelum lo resmi jadi bini gua!"

"Good boy! Gua doain lu cepet2 lulus jadi sarjana terbaik dan mapan!"

"Amiinnn ...." sahut Louis dengan keras dan bersemangat.

Disepanjang perjalanan kami menyanyikan lagu 18-One Direction secara berulang-ulang.

I have loved you since we were 18
long before we both thought the same thing
to be loved and to be in love
all I can do, is say that these arms were made for holding you
I wanna love like you made me feel
when we were 18

Ya, lirik pada bagian chrous itu sangat2 mendalam.

"All i can do, is say that these arms were made for holding you." ucap Louis tiba2 dengan penuh penekanan.

"What?"

"all I can do, is say that these arms were made for holding you. See that?"

"Haha, holding me."

"Like that.." ucap Louis sambil merangkulkan tangannya ke punggungku.

aku menghabiskan waktu luang pada hari ini dengan jalan-jalan bersama Louis. Kami mengunjungi salah satu tempat wisata dan bermain banyak sekali wahana. Aku merasa sangat bahagia hari ini dan begitupula Lou,aku dpt melihat raut wajahnya dan senyumnya itu.

"whaat a perfect day!"

"hahaha, capeksih tapi semua capek kebayar ama keseruan."

"next time kita hangout lagi ya babe!"

"ok. liburan tahun baru!"

"yuup!"

Pleasee vote ya guys!
Next chapter tunggu 5 votes di chapter ini.

My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang