Tahun ajaran baru yang tidak membuat bersemangat sama sekali. Kemaren aja baru masuk udah buat aku gedeg banget. Buat aku kepikiran walaupun berusaha gak inget-inget. Kenapa sih wajahnya masih menghiasi pikiran aku? Pas balik pada kenyataan hidup eh lagi pelajaran fisika yang entah kapan kelarnya.
Mana lagi pelajaran fisika gurunya ngomong sendiri-ngejelasin sendiri. Aku gak ngerti deh gurunya ngomong apa. Sok pake bahasa Inggris, pake bahasa Indonesia aja aku gak ngerti. Beneran deh sama sekali gak mudeng kalau blong dan laper? Iya banget.
Tetotteyot
Bunyi bel udah seabad baterainya gak diganti tapi tak apa yang penting perang selesai ayo jajan! Tapi suara itu.
Totok-totok.
"Maaf anak-anak Bapak mengganggu sebentar."
Kedatangan Pak Herman yang menjabat sebagai Kepala Sekolah mencegah kami yang sudah tidak tahan untuk lari keluar kelas menjadi duduk kembali. Raut wajah tidak sabaran anak laki-laki sangat kontras dengan raut wajah anak perempuan yang terlihat ingin tahu tentang anak lelaki yang berdiri di belakang Pak Herman.
"Hari ini kalian akan mendapat teman baru. Ayo, Adit kenalkan dirimu sama teman-teman kamu."
"Hai, nama aku Muhammad Akbar Pradit Nuraga."
Senyumnya sambil melihat keseluruhan kelas dan akhir tatapannya jatuh ke aku. Detik itu juga, bulu kuduk aku berdiri. Serem 😰
"Boleh jajan gak pak?" teriakan Arya yang duduk di belakang sendiri, membuyarkan tatapan anak baru itu ke aku.
"Sabar, Arya. Oya kamu duduk di depan situ ya dit."
"Baik Pak."
Adit begitu saja ya aku panggil dia. Dia duduk di depan aku. Firasat aku gak enak banget. Ah lupakan aku mau jajan. Katin, aku datang...🤤
☘️☘️☘️☘️☘️
Akhirnya bel pulang sekolah terdengar. Semua menghambur keluar kelas yang seperti neraka itu. Hari ini gurunya hororisme semua. Bener-bener gak ada yang menarik-nariknya sama sekali.
Mau cuci mata dulu ah. Liat daun muda asyik ni. Tapi kasian juga liat adik-adik gemes dikerjain kakak kelas hihihii 🤧
Aku mau cari Zen dulu ah. Mana ya dia gak keliatan. Ahhhhhh..... tidak! Itu Zen! Yaampun dia digodain lagi sama adik kelas.
Lemes lagi aku, ah tau gini dulu aku milih IPS dan ikut jadi kakak senior yang ngawasi MOS biar bisa liat Zen tiap hari.
"Hai..." aku melirik orang di sebelahku.
"Kenapa ngedumel sendiri kayak orang gila aja?" Adit dengan senyuman anehnya dan tanpa rasa bersalah mengagetkanku sampai membuat kepalaku terkantuk-kantuk oleh tiang tempat aku sedang bersembunyi.
"Hih..menyebalkan!" keluhku dan aku langsung kabur meninggalkan si anak baru.
"Hei tunggu.....!" katanya sambil mengejarku dengan sepedanya.
Kenapa anak baru itu muncul tiba-tiba, ah kenapa juga Zen sama adik kelas yang genit itu lagi. Yang aku tahu Zen itu pemalu dan pendiam banget, kenapa adik kelas itu bisa suka sama Zen.
Oh Tuhan, ini adalah cobaan masa pubertas yang berat sekali 😩
☘️☘️☘️☘️☘️
Berangkat pagi kata orang bisa bikin keberuntungan. Semoga hari ini menjadi hari yang indah.
SEMANGAT ARINI SHODIQ ATMAJA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Married!
SpiritualitéNamaku Rin. Cerita ini dimulai saat aku masih SMA bertahun-tahun silam, saat nama jurusan di SMA masih setia dengan nama IPA dan IPS bukan MIA atau IIS. Tahun itu belum marak yang namanya Line, Path, Instagram dan kawan-kawannya. Tahun di mana layar...