Bab 13, Aku Berkata

288 18 1
                                    

Seusai mengajar aku sempatkan untuk sholat tahiyatul masjid sekaligus sholat istikharah setelah itu sholat dzuhur. Terus pulang ke rumah siap-siap ke RS. Baru saja sampai umminya Zen dan Zen sudah mencariku.

Aku melihat bayangan mereka di balik dinding. Ada keinginan untuk pergi menghindari Ummi Zen. Namun, baru saja akan pergi ternyata Zen melihatku ketika ia ditanya tentangku.

"San mana Arini?" Tanya beliau sama Zen. Kemudian Zen melirik dan melempar pertanyaan langsung kepadaku.

"Rin, Ummi nyari kamu," dengan suara lirih.

"Iya, tante manggil aku?" Aku mendekat perlahan dengan penuh keraguan.

"Bagaimana jawab lamaran dari keluarga kami?" Kata umminya Zen lalu semua mata terlihat sangat berharap padaku.

"Insya allah Ummi aku terima. Semoga ini yang terbaik," kataku dengan susah payah keluar dari mulutku.

Aku tersenyum kepada mereka semua. Aku melihat air mata bahagia dari kedua orang tuaku. Itu lebih dari cukup.

Setidaknya kecemasan mereka akan diriku sinar. Aku akan baik-baik saja, semoga.

Just Married!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang