Akhirnya sampai juga di Gramedia. Gabriel nggak tau mengapa ia bisa sampai di tempat yang sama sekali nggak pernah ia kunjungi. Mulanya ia mau pergi ke Mc' Donald tapi nggak tau juga bisa sampai di Gramedia.
Ya, mungkin disini ia bisa membeli buku pelajaran yang tentunya berguna baginya. Siapa tau juga ada novel bagus yang akan ia beri pada Sivia. Sivia kan suka baca novel. Apalagi kalo temanya tentang cinta.
Tiba-tiba ekor matanya menatap seorang cewek yang kebingungan di depan kasir. Lho? Bukannya itu murid baru di sekolahnya? Cewek itu kan teman kelasnya Sivia. Gabriel memutuskan mendatangi cewek yang lagi kebingungan itu.
"Need help?" Tanyanya.
Sontak cewek itu kaget melihat cowok yang tiba-tiba ada di belakangnya. Siapa cowok itu? Entah mengapa jantungnya berdetak-detak lebih dari biasanya saat ia melihat cowok itu.
"Ng.. Uang gue..."
"Mbak, berapa rupiah yang harus dibayar oleh cewek ini?" Tanya Gabriel pada sang kasir.
"Sembilan puluh empat ribu." Jawab sang kasir.
Gabriel mengeluarkan uang di dalam dompetnya. Tapi langsung di cegah sama cewek itu. "Jangan! Biar gue aja yang bayar." Ucapnya.
"Terus, lo bayarnya pake apa? Pake daun?" Tanya Gabriel.
Shilla yang nggak bisa berkata lagi memilih mengangguk. Kejadian ini merupakan sebuah pelajaran baginya, dan ia nggak akan mengulanginya lagi.
Setelah Gabriel membayar, keduanya pun keluar. Jadinya Gabriel keluar dari Gramedia dengan tangan kosong. Tapi tak apa. Bukan novel atau buku yang ia dapat. Tapi pahala yang ia dapatkan karena menolong cewek itu.
"Makasih ya.." Kata Shilla senang dan masih dengan jantungnya yang berdetak lebih kencang.
"Urwel. Makanya kalo mau pergi harus diteliti dulu. Biar nggak ketinggalan." Kata Gabriel.
"Iya.. Iya.. Makasih sekali lagi ya.."
Krek! ( Anggap dah bunyi perut yang lagi kelaparan ).
"Hei! Bunyi apa itu?" Tanya Gabriel.
Mendadak pipi Shilla jadi memerah. "Ng.. Itu.."
"Lo lapar ya? Ayo! Kita pergi ke Mc' donald. Gue yang traktir lo." Kata Gabriel dan Shilla nggak bisa menolak.
***
"Mmm, sekali lagi, makasih ya." Kata Shilla ketika mereka sampai di Mc' Donald.
Gabriel mengangguk dan tersenyum. "Nama lo siapa? Bukannya lo murid baru SMA Value?" Tanyanya.
Wajah Shilla menjadi cerah mendengar pertanyaan Gabriel. "Gue Ashilla. Panggil aja Shilla. Ya, gue murid baru SMA Value. Nama lo juga siapa?"
"Gue Gabriel." Jawab Gabriel singkat.
Setelah makanan yang mereka pesan datang, keduanya makan dengan lahap. Terutama Shilla yang memang aslinya lagi kelaparan. Tanpa ia sadari, Gabriel terus memerhatikan tingkah laku makannya yang mungkin terkesan aneh.
"Lo adiknya Kak Pricilla kan?" Tanya Gabriel.
"Ya. Pasti lo tau karena wajah gue mirip kayak wajah Kak Pricilla." Jawab Shilla.
Tak jauh dari tempat itu, seorang cewek tengah memerhatikan pemandangan itu. Entah mengapa hatinya terasa sakit melihat semua itu.
'Cemburu. Ya, gue cemburu.' Batin cewek itu.
***
"Lo mau kemana?" Tanya Rio sedikit berteriak.
Yang dipanggil pun menoleh kebelakang. "Ada deh." Jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Love You Sivia
FanfictionSivia, gadis cantik yang jago main basket ini mempunyai seorang sahabat bernama Gabriel. Tetapi tidak disangkanya persahabatan itu berubah menjadi cinta. Tetapi sosok bernama Alvin tiba-tiba hadir di dalam hidupnya dan membuat Sivia harus memutuskan...