"Mau kemana?"
'Gabriel!' Jerit Sivia dalam hati. Ia bakal nggak bisa ketemu Alvin jika Gabriel mengikutinya. Harus ada alasan agar Gabriel mengizinkannya untuk pergi.
"Ng.. Aku lagi ada kerja kelompok sama teman. Kamu pulang dulu aja ya.." Jawab Sivia sedikit gugup.
"Hmm, ya udah. Ntar telpon gue ya.."
Akhirnya Gabriel pergi meninggalkan Sivia. Sivia tersenyum menatap kepergian Gabriel. 'Maaf Yel karena udah bohongin kamu.'
Sivia pun pergi ke taman belakang yang dimaksud Alvin.
***
Seorang cewek yang belakang-belakangan ini mengincarnya langsung menghadangnya. Gabriel menghentikan langkah ketika mendapati Shilla yang sudah ada di hadapannya. Gabriel mendengus kesal. Gadis itu lagi!
Shilla melipat kedua tangan di dada. Ia memerhatikan lelaki di hadapannya dengan cermat dan teliti. Alhasil, Gabriel merasa risih diperhatikan Shilla seperti itu.
"Ada apa lagi?" Tanya Gabriel malas.
Yang ditanya nggak menjawab. Shilla malah asyik dengan kegiatannya yang sedang menatapi Gabriel, seperti meneliti sebuah benda asing yang datang dari luar angkasa.
Karena nggak ada jawaban dari Shilla, Gabriel pun berjalan melewati Shilla. Tetapi Shilla langsung mencekal lengannya.
"Long last." Kata Shilla. Ya, hanya dua kalimat itu saja yang mampu Shilla ucapkan.
Gabriel terdiam mendengar ucapan Shilla barusan. Dua kata yang baginya tak memiliki makna apapun. Akhirnya Shilla melepas tangannya dari lengan Gabriel.
"I hope you always happy with her."
Setelah mengucapkan kalimat itu, Shilla pergi meninggalkan Gabriel. Tak ada niatnya sedikitpun memohon pada Gabriel untuk memutuskan hubungan Gabriel dengan Sivia.
***
Taman belakang sekolah. Disana sepi. Nggak ada siapapun disana. Sivia mengambil ponselnya lalu memencet tombol hijau pada nomor Alvin. Tetapi operator bilang nomornya nggak aktif. Dasar Alvin! Niat nggak sih dia ajak gue ke tempat ini?
Samar-samar ia mendengar suara petikan gitar. Tak tau darimana asalnya, tapi bunyinya tak jauh dari sekitar tempat ini.
Lalu, suara seorang cowok terdengar lembut di telinganya. Sesaat, hatinya tersentuh mendengar suara lembut itu.
'I'm broken... Do you hear me?
I'm blinded... Cause you are everything I see
I'm dancing... Alone... I'm praying
That you heart will just turn around
Sivia berusaha mencari sosok pemilik suara indah itu yang ia yakini adalah suara Alvin. Tapi dimana? Sivia mencari di balik semak-semak. Tetap tidak ada juga.
And as I walk up to your door
My eyes turn to face the floor
Cause I can't look you in the eyes and say
Suara itu semakin teredengar keras. Sivia menjadi bersemangat. Alvin! Dia emang suka membuatnya penasaran. Dan... Ia menemukan seorang cowok yang duduk di atas batu sambil memainkan gitar.
When he opens his arms and holds you close tonight
It just won't fell right
Cause I can't love you more than this, yeah
When he lays you down I might just die inside
It just don't fell right
Cause I can't love you more than this
KAMU SEDANG MEMBACA
We Love You Sivia
FanfictionSivia, gadis cantik yang jago main basket ini mempunyai seorang sahabat bernama Gabriel. Tetapi tidak disangkanya persahabatan itu berubah menjadi cinta. Tetapi sosok bernama Alvin tiba-tiba hadir di dalam hidupnya dan membuat Sivia harus memutuskan...