Segitiga #10

50 2 0
                                    


Setelah itu, Harry mengantarku pulang. Selama di perjalanan, kami hanya saling terdiam. Entah, aku sangat canggung untuk berbicara dengannya. Dan aku rasa dia juga merasakan hal itu.

Di kamar, aku benar-benar hanya terdiam duduk di sisi kasur sambil terus tersenyum-senyum sendiri mengingat kejadian di roof top. Aku memegangi rambutku dan pipiku yang di elus Harry. Merasakan bekas sentuhannya. Entah, aku sangat berbunga-bunga saat itu. Jantungku benar-benar berdetak kencang. Hatiku benar-benar berbunga-bunga. Aku tahu itu adalah hal sepele. Tapi-- aku benar-benar baru merasakannya. Dan aku tidak mengerti mengapa Harry melakukan itu. Ternyata memang benar ya, bertatapan mata dengan seseorang yang kita cintai, bisa menghipnotis keadaan. Tunggu--benarkah aku jatuh cinta dengan Harry?

***

Seperti biasa, pagi ini aku kembali ke kantor. Tidak. Harry tidak menjemputku. Kemarin ia memberi tahuku bahwa ia akan datang sedikit siang karena ada urusan yang harus ia selesaikan. Entah urusan apa itu. Aku berangkat menaiki taksi, namun menaiki taksi saja rasanya begitu berbeda. Aku sangat bersemangat hari ini. Hatiku selalu tersenyum dan mengalirkan senyuman itu ke bibirku. Udara pagi ini terasa begitu menyegarkan tubuh. Apa ini efek samping dari jatuh cinta?

Sampai di kantor, aku di sapa oleh para karyawan, ia mengucapkan selamat pagi kepadaku dengan ramah. Tidak seperti biasanya. Apa karena mereka sudah mulai mengetahuiku?

Aku kembali bekerja seperti biasanya, dan sepertiku bilang, hari ini sungguh sangat sibuk. Karena aku harus mengurusi pemeran yang akan di selenggarakan besok. Aku harus mengurusi administrasi, tempat pameran, dan yang lain-lain. Untuk masalah tempat, memang sudah di booking oleh Nayna sebelum aku kerja disini. Jadi, aku tinggal memeriksa kondisinya di sana setelah jam makan siang.

Jam makan siang telah berakhir. Aku makan siang dengan Aaliyah, dan Fellina. Jabatan Fellina di kantor ini adalah marketing. Setelah makan siang ini, aku, Fellina, dan Aaliyah langsung pergi menuju lokasi pameran menaiki mobil Fellina. Kali ini, isi pameran food and drink sangat beragam; Western, Japanese, Indian, dan Italian. Pekerjaanku tidak terlalu berat,karena Nayna sudah mengurus sebagian, dan aku hanya meneruskan pekerjaannya yang belum selesai. Walaupun begitu, cukup memusingkan kepala. Selama aku bekerja, banyak juga orang-orang yang sedang memasang stan-stan untuk makanan yang akan di pamerkan.

Selama di lokasi pameran, aku benar-benar fokus mengurusi semua tugasku hingga semuanya kupastikan sudah beres. Waktu berlalu dan sangat tidak terasa. Waktu menunjukkan pukul 18.20 pm.

Aku sedang duduk sambil meminum satu botol air mineral di ruang sekertariat. Hari ini benar-benar melelahkan. Bekerja benar-benar menguras tenaga dan pikiran. Melanjutkan tugas saja sepusing ini. Bagaimana aku yang harus mengurusnya dari awal.

Tiba-tiba Aaliyah masuk ke dalam ruang sekertariat. "Bril, kau tidak pulang?"

Aku menoleh ke arahnya. Lalu tersenyum. "Sebentar lagi. Kau akan pulang?"

Dia menyenderkan badannya di dinding. "Iya. Aku akan pulang dengan Fellina. Dia menungguku di luar. Aku kesini hanya ingin pamit. Aku pulang duluan ya."

"Baiklah, hati-hati di jalan." Kataku.

Aaliyah menganggukkan kepalanya lalu pergi meninggalkanku ke luar.

Aku menyenderkan badanku sambil melipat kedua tanganku lalu memejamkan mataku. Mencoba merelaksasikan badanku yang sangat ingin retak ini. Dan mencoba mendinginkan kepalaku. Saat aku sedang memejamkan mataku, Harry terlintas di pikiranku. Senyuman manisnya, tertawanya, mata indahnya, rambut ikalnya, aroma wangi tubuhnya, pahatan tubuhnya yang nyaris sempurna, sifat menyebalkannya, sifat romantisnya. Itu semua ada di pikiranku, dan memikirkannya seperti relaksasi tersenidir untuk otakku. Mengingatnya begitu membuat hatiku tenang. Aku tersenyum membayangkannya.

SEGITIGA(Harry Styles)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang