Segitiga #11

51 3 0
                                    

Bunyi alarm jamku terdengar di samping tempat tidurku. Dengan malas, aku mematikannya yang berdering di meja lampu tidurku. Beberapa detik, mataku terbuka dengan reflek. Aku melirik jam di sampingku. Waktu menunjukkan pukul 09.20 am.

Mataku melebar dan dengan reflek berteriak. "AAA!!!"

Aku terlamabat untuk hari pertama pameran. Dengan buru-buru aku langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk mandi.

Selang 10 menit, aku langsung buru-buru mengganti pakaianku, setelah itu membereskan beberapa barang yang harus kubawa. Setelah itu dengan terburu-buru aku langsung bergegas berangkat menuju lokasi pameran. Aku belum sempat berdandan. Dan aku memutuskan untuk berdandan di mobil. Hari ini aku sangat membenci waktu. Aku harus berjalan sedikit untuk ke jalan raya.

Setelah sudah berada di jalan raya, aku langsung memberhentikan taksi yang lewat. Beruntung aku langsung dapat.

Dengan kondisi rambut yang masih diikat dengan berantakan. Wajah yang benar-benar polos. Aku menyebutkan tempat lokasi pameran tersebut kepada supir taksi. Supir taksi pun menancapkan gasnya mengantarku menuju lokasi pameran.

Di mobil, aku dengan apa adanya berdandan dan merapihkan rambutku dengan seadanya.

Jantungku semakin berdebar ketika aku melihat waktu, sudah menunjukkan pukul 10. 06 pm. Itu artinya aku sudah sangat telat. Mungkin, acara pembuka sudah berjalan. Agh! Bodohnya Briley Daxia.

Aku pun sampai di lokasi, dengan buru-buru aku langsung membayar taksi tanpa melihat berapa uang yang aku keluarkan.

Aku berlari-lari masuk ke dalam lokasi. Aku berlari-lari dengan terburu-buru menuju panggung utama, sebagai panggung pembuka pameran kali ini dan untuk acara tertentu.

Saat aku sampai, langkahku terhenti dengan napas terengah-engah. Aku melihat para tamu undangan mulai bangkit dari duduknya dan berhamburan pergi. Aku melihat Harry juga yang baru saja berpidato di atas panggung. Dengan rasa sedikit takut, aku menghampiri Harry, bertujuan untuk meminta maaf.

Aku pun menghampiri Harry yang sedang turun dari tangga panggung. Dengan napas terengah-engah. "Harry, maaf aku telat. Tadi--"

"Bicara di ruangan vip-ku saja." Katanya dengan dingin. Kembali lagi?

Harry pun terus berjalan mendahuluiku. Aku mengerutkan dahiku. Aku pun mengikuti langkahnya menuju ruangan VIP-nya.

Aku dan Harry pun sampai di ruangan VIP-nya. Aku dan Harry masuk ke dalamnya. Ruangan VIP ini hanya berisi beberapa sofa dan makanan cathering.

"Harry, aku minta maaf tadi aku telat. Tadi--"

"Bagaimana mau maju kalau tidak disiplin? Kau kira, ini acara biasa? Ini acara penting! Dan kau!-"menunjukku dengan drama-"-kau baru disini. Ini adalah acara pertama perusahaan bagimu! Dan seharusnya kau tidak boleh terlambat! Mana tanggung jawabmu? Kau adalah sekertaris utama disini!" omelnya.

Aku benar-benar tidak habis pikir dengan pria ini. Aku tahu aku salah. Aku terlambat. Dan harusnya dia tahu mengapa aku terlambat. Aku mengurusi semua urusan pameran ini kemarin sendirian. Tanpa dirinya! Setelah itu aku di kejutkan dengan kedatangan ayahku yang tiba-tiba. Dia pikir aku tidak lelah dengan semua itu? Dan dia masih bisa bilang aku tidak bertanggung jawab? Dengan semua pikiran dan tenagaku aku curahkan untuk mengurus semua pameran ini. Dan dia bilang acara perusahaan pertama untukku? Ya itu sudah pasti! Aku baru bekerja beberapa hari disini. Sekertaris utama pun baru! Dimana otaknya? Kenapa dia langsung menyemburku? Tidak bisakah dia bertanya baik-baik? Atau setidaknya menegurku baik-baik. Aku benci dengan sifatnya yang ini.

Tanpa menjawab perkataannya. Aku langsung bergegas pergi dari ruangannya. Aku muak dengan wajahnya. Aku memutuskan pergi ke ruangan sekretariat. Tempat dimana aku bertugas. Menerima komplain, menerima pengunjung yang ingin bertanya, dan masih banyak lainnya. Aku bekerja selayaknya bagaimana bekerja sekarang. Namun, kali ini lebih sedikit sulit, karena harus melayani beberapa pengunjung yang bertanya ,komplain, dan mengurusi adminstrasi.

SEGITIGA(Harry Styles)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang