-
-
-
•
Ferrel akhirnya sampai rumah setelah mengantar Marsha dan Flora kerumah mereka dengan selamat, dengan keadaan kepala-nya yang sudah diobati dan juga diperban.
Karena Marsha dan Flora yang kekeh agar Ferrel segera mengobati luka di kepala-nya saat sedang di rumah Marsha, karena Marsha sudah sadar setelah sesaat Ferrel melajukan mobil-nya kembali dan kaget karena kepala Ferrel yang mengeluarkan darah dengan Flora yang terus meminta kepada Ferrel agar segera mengobati luka dikepalanya.
Ceklek~Ferrel akhirnya membuka pintu rumahnya dan mendapati Bunda dan adiknya Gracie sedang berada di ruang tamu sambil menonton TV.
"Eh... Abang udah pulang?- Lohh!! Kepala abang kenapa!?" Panik Gracie saat melihat abangnya pulang dengan keadaan kepala-nya diperban.
Bunda kaget karena melihat anak laki-lakinya ini terluka dia pun segera bangkit menuju Ferrel, "Kamu kok bisa gini Nak? Siapa yang buat kamu begini?" Kawatir Bunda sambil mencoba memegang kepala anak-nya.
"Ferrel mau mandi dulu aja Bun, nanti aja ya jelasinnya? Badan Ferrel lengket semua nih bau acem." Ucap Ferrel mengalihkan pembicaraan.
Bunda menghela nafas dengan kelakuan anak-nya ini, "Yasudah, setelah mandi kamu turun. Bunda mau ngomong sama kamu." Titah Bunda.
Ferrel pun menuju kamarnya untuk segera mandi, Gracie yang melihat abang-nya menuju kamarnya dia pun menyusulnya, "Bang!! Besok jelasin ke Geci juga ya, soalnya Geci mau bobok ini udah malem ngantuk." Ucap Gracie menyamakan laju jalan abang-nya.
Ferrel yang merasa gemas mengacak-acak rambut adiknya ini, "Iya-iya, dek Geci yang paling imut sedunia." Ujar Ferrel yang langsung membuka pintu kamarnya menghindari omelan adiknya yang pasti kesal karena rambutnya diacak-acak.
"Ihh~ ABANG!! rambut ku jadi berantakan lagi kan!!" Teriakan kesal Gracie dengan kelakuan Abangnya.
Ferrel yang sudah berada dikamarnya terkekeh geli dengan adiknya ini dan mengunci pintu agar adiknya tidak mendobrak masuk kekamarnya.
"Awas aja besok Abang ga kasih tau Geci cerita Abang itu!! Aku bakar motor abang!!" Omel Gracie menuju kamarnya.
Ferrel yang masih bisa mendengar omelan adiknya menahan tawa agar tidak didengar oleh Gracie, bisa-bisa ngambek dia nanti dengan pasti ngambeknya minta dibeliin es krim.
"Lucu bener tuh anak, masa mau bakar motor gw." Gumam Ferrel mengambil handuk dan masuk kekamar mandi.
5 menit berlalu, Ferrel keluar dari kamar-nya menuju ruang tamu dimana Bundanya berada, setelah melihat Bunda-nya masih menonton TV dengan seksama dirinya pun menghampiri-nya.
"Bun, Ferrel udah selesai nih mandinya jadi tambah manis ga?" Tengil Ferrel yang sifat-nya ini masih sama saja.
Bunda pun melirik sinis kearah Ferrel, "Iya-iya anak Bunda yang paling manis, Ngalahin manisnya Gula pasir tambah kecap." Ujar Bunda menanggapi tengil-nya Anak laki-lakinya.
"Hehe~ tahu betul Bunda, anak-nya manis." Cengengesan Ferrel duduk disamping Bunda mengambil cemilan yang berada di pangkuan Bunda.
"Ayo ceritain Ferrel kepala-nya kok bisa diperban?" Tanya Bunda to the point.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ferrel The Fighter
Teen FictionSeorang laki-laki yang ingin hidup normal, tapi banyak sekali rintangan yang selalu didepan mata.