Bonus Chapter

192 43 1
                                    

Sudah dua tahun sejak leehan meninggal, banyak yang sudah berubah

Riwoo sekarang kuliah jurusan manajemen bisnis, di tahun keduanya ini Riwoo sibuk dengan berbagai organisasi dan juga menjadi ketua klub dance. Riwoo juga sedikit membatasi pertemanannya dia menjadi pribadi yang lebih tertutup dari pada sebelumnya

Dan Taesan juga memilih untuk kuliah jurusan manajemen bisnis karena ingin membantu Jay mengurus Perusahaan Papanya

Awalnya Jay tentu saja menolak karna dia tau adiknya itu ingin sekali menjadi seorang produser musik, tapi Taesan bersikeras ingin membantu Jay.

Sedangkan Woonhak sekarang masih berada di tingkat akhir SMA, selama sekolah nilainya sama sekali tidak pernah turun, mungkin dia akan sangat mudah untuk masuk ke kampus ternama dan mendapatkan beasiswa lagi

Hubungan woonhak dengan keluarganya masih dingin tapi woonhak sama sekali tidak peduli, toh dari dulu juga hubungannya juga tidak pernah baik

Kalau Jaehyun......

Untuk sekarang jaehyun bisa di bilang sudah lebih baik, walaupun dia masih nggak bisa ingat apapun

Terimakasih kepada Jungwon yang akhirnya bisa nyadarin kakak kembarnya kalau selama ini mereka di cuci otaknya biar benci sama Jaehyun

Terimakasih juga sama Woonhak yang bener-bener nempatin janjinya buat selalu cerita ke Jaehyun kalau mereka berenam itu temen Deket

Woonhak memang selalu cerita hal baik dan nggak pernah ngungkit masalah sungho ataupun Leehan

Kalau Jaehyun nanya kemana mereka berdua, Woonhak dan yang lainnya sepakat buat ngejawab kalau Sungho dan Leehan pergi ketempat yang jauh

Mereka nggak mau ngambil resiko dan bikin mental Jaehyun makin terguncang

Untuk kasus Sungho, Minhyun berhasil ngejeblosin ayah dan juga om nya ke penjara

Selama setahun lebih dia dan temennya berusaha buat ngumpulin semua bukti sampe akhirnya Minhyun bisa menangin kasus adeknya itu.



... . .-.. .- -- .- - / -- . -- -... .- -.-. .-



" Mau ke tempat sungho dulu atau Leehan dulu?"

Woonhak, Riwoo dan Taesan lagi ngumpul di taman rumah sakit, mereka baru aja ngebesuk Jaehyun tadi

" Sungho dulu aja dah, sejalan ini abis itu baru Leehan"

" Oke deh"

Selesai berdiskusi mereka bertiga langsung tancap gas ke pemakaman umum

Pertama tiba di tempat Sungho mereka papasan sama Minhyun yang baru aja mau pulang abis dari makamnya Sungho

" Sehat bang" sapa Woonhak

" Fisik? Sehat, kalau mental masih dalam penyembuhan"

Mereka bertiga cuma ngangguk doang, jangankan Minhyun mereka yang notabene nya cuma temen aja kadang masih ngerasa sedih sama kepergian Sungho

" Jangan di Pendem sendiri ya bang, kalau nggak bisa cerita ke temen cari psikiater bang. Jangan sampe Abang nyusul Sungho lebih cepet dari yang seharusnya"  Riwoo neouk pundak Minhyun pelan dan langsung jalan menuju makan Sungho

" Iya, kalian juga"

Setelah Minhyun pergi, baru Woonhak sama Taesan nyusul Riwoo

" Langsung tabur bunga abis itu doa"

Woonhak dan Taesan ngikutin instruksi Riwoo buat nabur bunga dan berdoa sejenak buat Sungho

Mereka udah nggak nangis lagi setiap kali kemakam temen-temennya, antara udah ikhlas atau emang karna air mata yang mau di keluarin itu udah nggak ada lagi

Abis dari tempat Sungho mereka bertiga langsung jalan ke pemakaman Leehan

Nggak kayak di makam Sungho tadi, sekarang mereka bertiga memilih untuk pulang dan tidak jadi mengunjungi makam karna ada kedua orangtuanya Leehan disana

Selama dua tahun, ini pertama kalinya mereka melihat orangtuanya Leehan mengunjungi makam anaknya

Mereka tidak ingin mengganggu, walaupun ada kebencian terhadap kedua orang itu

Mereka tidak ingin merusak momen yang selama ini ingin Leehan rasakan

" Kalau masih hidup mereka begini gua yakin bang leehan bakalan seneng banget"

" Emang ya yang namanya penyesalan itu selalu datang terakhir"

" Ya kalau datengnya pas awal mah namanya pendaftaran bang"

" Udah Jagan ribut di makam, mending kita pergi makan aja trus besok baru balik lagi ke sini "

Setuju dengan usulan woonhak mereka akhirnya pergi dan mencari restoran di dekat situ






... . .-.. .- -- .- - / -- . -- -... .- -.-. .-








" Abis tamat SMA lu mau lanjut dimana Nak?" Riwoo nanya sambil nunggu makanan yang mereka pesan datang

" Rencana mau ngambil beasiswa keluar negeri"

Taesan yang denger jawaban Woonhak nutup mulutnya Shock

Agak tersinggung dengan reaksi Taesan Woonhak nanya

" Kenapa muka lu begitu bang?"

Taesan ngegeleng kepalanya pelan lalu menjawab

" Gua tau lu pinter tapi gua nggak pernah tau kalau lu sepinter ini, Papa bangga Nak"

Woonhak menepis tangan Taesan yang sedang mengelus-elus kepala nya

" Lebay Lo ah, lagian sejak kapan lu jadi bapak gua"

" Sejak bapak lu lebih mentingin omongan tetangga di banding anaknya"

" Taik "

Riwoo cuma menggelengkan kepalanya sambil tertawa

" Jokes ini kalau di bawa keluar tongkrongan bakalan bahaya nih"

" Betul, cuma anak broken home yang boleh ikutan"

Mereka tertawa bersama, walaupun sering kumpul bertiga dan kadang menyempatkan waktu untuk mengunjungi temannya yang lain

Bohong rasanya kalau mereka tidak merasa ada yang kosong, tapi mereka memutuskan untuk menutupinya dan tidak terlalu larut dalam kesedihan

Mereka hanya ingin mensyukuri apa yang ada sekarang dan mendoakan mereka yang sudah berpulang

Semoga kedepannya kebahagian selalu bersama mereka




















.
.
.













Bonus Chapter hadiah dari aku :3

PLEASE STAY ALIVE || BOYNEXTDOOR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang