19

262 29 2
                                    

Enjoy the story









... . .-.. .- -- .- - / -- . -- -... .- -.-. .-

" Dari mana aja kamu?!"

Jaehyun yang baru aja mau ke kamar langsung berhenti saat mendengar suara ayahnya.

" Ngejenguk temen" ucap jaehyun tanpa melihat kearah ayahnya

" Saya sudah bilang jangan keluar rumah sebulan ini dan kamu malah melanggar, dasar tidak tau diri!!"

Jaehyun berbalik dan menatap ayahnya datar

" Aku cuma pergi ke rumah sakit buat jenguk temen, nggak usah berlebihan"

" Cih.. teman mu bukan hal penting, kembali ke kamar dan jangan pernah keluar kecuali untuk pergi ke sekolah. Ingat saya tidak mau kalau kehadiran mu malah membuat kerja sama saya berantakan, jangan pernah pergi kemana pun tanpa seizin saya paham!!! "

Walaupun kesal dengan ucapan ayahnya, jaehyun memilih untuk bungkam dan berjalan ke kamarnya.

Jaehyun langsung merebahkan dirinya di kasur, setidaknya hari ini dia tidak perlu ke ruangan pengasingan. Walaupun dia sudah melanggar lebih dari sekali ucapan ayahnya tapi selama dia tidak masuk ruangan itu tidak masalah.

Kehidupan jaehyun sebenarnya tidak berbeda jauh dengan teman-temannya, seperti yang Riwoo bilang mereka semua hanya anak-anak bermasalah yang tidak mendapatkan kasih sayang dari keluarga.

Jaehyun juga begitu, dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang- ah dia lupa sebelum ibunya meninggal dia pernah mendapatkan kasih sayang.

Dulu ibunya selalu mengutamakan dirinya, kakaknya juga masih menyayanginya. Bahkan adiknya pun selalu menjadi adik yang manja dan bergantung padanya. Yah... Walaupun sang ayah memang orang yang jahat dari dulu setidaknya dia masih memiliki orang yang menyayangi nya, dan rumah masih terasa seperti rumah.

Tapi semenjak ibunya meninggal semuanya berubah, kedua kakaknya menyalahkan jaehyun akan kepergian ibu mereka. Ayahnya juga semakin jahat, dia selalu di pukuli bukan hanya oleh ayahnya tapi juga oleh kakak nya Jungkook.

Kakak perempuannya bahkan sering kali sengaja merobek seragamnya dan berakhir dia yang akan di salahkan oleh ayahnya, sebenarnya jaehyun masih sedikit beruntung karena ayahnya masih mau membiayainya berbeda dengan woonhak yang hanya bisa mengandalkan uang beasiswanya.

Tapi tetap saja jaehyun merasa tersiksa berada di rumah ini, karna semua orang yang ada di rumah ini berharap jaehyun mati perlahan.

Termasuk jungwon

Walaupun setelah kematian sang ibu jungwon masih bersikap baik, tapi setelah dia kembali dari perjalanan bisnis bersama ayahnya jungwon langsung berubah dan ikut menyiksanya di rumah ini.

Kalau kalian ingat jaehyun pernah terkunci di gudang seharian dan hampir saja dehidrasi jika tidak DJ selamat kan oleh Taesan, pelaku yang mengunci dirinya disana adalah jungwon.

Jaehyun tau itu tapi dia memilih untuk diam, dia memilih untuk menerima semua penderitaan yang di berikan oleh keluarganya sendiri karna jaehyun juga merasa kalau kematian ibunya adalah kesalahannya.

Andai saja dia tau lebih awal kalau ibunya tersiksa dengan pernikahan, kalau saja dia tau lebih awal kalau saja dia bisa menghentikan ibunya saat ingin meminum racun dan melompat dari balkon hotel, andai saja dia tau kalau selama ini ibunya menerima banyak penderitaan bukan hanya dari ayahnya tapi juga dari keluarga ayahnya, pasti jaehyun bisa menyelamatkan ibunya.

Setidaknya jaehyun bisa membawa ibunya kabur dari rumah yang lebih tepat di panggil penjara itu.

Semuanya salah nya

Dari awal seharusnya dia tidak usah lahir, setidaknya dia tidak akan se menderita ini.

Cih... Memikirkannya saja membuat jaehyun semakin ingin pergi dari dunia ini.

Tapi Jaehyun tidak bisa, karna dia tidak mau meninggalkan temannya menderita sendirian.

Kalau dulu dia hanya mempunyai dirinya sendiri setidaknya sekarang dia sudah memiliki teman yang selalu ada di sampingnya.

Mungkin dia bisa melewati ini sekarang.

Ya mungkin saja

... . .-.. .- -- .- - / -- . -- -... .- -.-. .-

" Bang jae nggak bisa di hubungi" woonhak yang dari tadi berusaha menghubungi jaehyun merasa kesal karna sama sekali tidak ada jawaban

" Mungkin lagi sibuk? Bang jae kan walaupun udah bukan ketua OSIS tapi masih sering di mintai tolong" taesan mengangguk menyetujui ucapan Leehan

" Udah, sekarang kita berempat aja dulu yang ngejenguk sungho"

Udah hampir satu bulan tapi sungho masih belum ada perubahan. Tapi Minhyun nggak pernah nyerah dia selalu mengusahakan yang terbaik agar adiknya bisa sadar dan lekas sembuh.

Minhyun  juga lebih sering datang ke apartemennya sungho untuk sekedar membersihkan tempat itu, karna Minhyun tau sungho nggak suka tempatnya kotor.

Mungkin aja kan sungho bangun dan tempat nya udah bersih sama Minhyun.

Empat sekawan itu udah sampai di depan ruangan sungho.

" Tumben cuman berempat?"

" Jaehyun kayaknya lagi sibuk, udah makan bang?" Tanya Riwoo

" Udah kok, saya mau ke luar sebentar ya. Tolong jagain sungho, laporin semua perkembangannya ya"

" Siap bang"



... . .-.. .- -- .- - / -- . -- -... .- -.-. .-

Jaehyun baru aja keluar dari ruang pengasingan, ruangan yang paling jaehyun benci.

Karna setiap kali dia kesana dia selalu berakhir dengan tubuh penuh luka.

Hari ini dia mencoba buat keluar rumah untuk ngejenguk jaehyun, tapi sayangnya aksinya itu ketauan dan berakhir dia harus masuk ruang pengasingan.

Untungnya ayahnya ada keperluan jadi dia bisa lebih cepat keluar dari ruangan itu.

" Mau saya bantu obati den?"

Jaehyun yang hendak kekamarnya berhenti karna pertanyaan bibi yang kerja di rumahnya

" Nggak usah bi, makasih tapi saya nggak mau nanti bibi kena masalah "

" Enggak papa den, tuan juga sudah pergi"

" Ayah emang udah pergi tapi masih ada kakak sama adek disini, mereka bisa aja ngaduin bibi ke ayah"

Jaehyun bisa ngeliat bibinya masih khawatir dengan kondisinya

" Nggak papa bi, saya udah biasa kok kayak gini"

" Padahal bukan salah Aden, tapi semuanya jadi benci Aden cuma karna Aden ada di lokasi"

Jaehyun tertegun mendengar penuturan bibi nya.

Meskipun kenyataannya memang seperti itu entah kenapa jaehyun lebih suka jika orang menyalahkan nya saja.

" Bi... jangan kasih tau siapapun, apapun alasannya saya tetap salah  biarin aja semuanya kayak gini saya pantas kok dapetin ini semua"

Bibi hanya melihat punggung jaehyun dengan tatapan penuh rasa kasihan, tapi mau bagaimana lagi dia juga tidak punya kekuatan untuk mengungkap kebenarannya.











.
.
.



Segini dulu ya

Semoga masih suka, maaf kalau makin aneh :(

See ya :3

PLEASE STAY ALIVE || BOYNEXTDOOR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang