12- Perkara Permen.

7 1 0
                                        

Halo, selamat datang kembali, nggak ada banyak hal yang mau aku omongin, selain terimakasih karena masih mau baca sampai di bab ini😊

Happy Enjoy 🎉


****

Hari ini, cuaca terlihat tak bersahabat, awan mendung menghiasi sang nabastala membuat beberapa orang malas untuk memulai aktivitasnya. Tapi itu tidak berlaku untuk seorang Elegi, bahkan jam tujuh kurang seperempat Elegi sudah sampai di depan gerbang sekolahnya, dia berjalan kaki sendirian.

" Wihhh, piket ya bro? Sumeh dikit ngapa, muka kayak tembok gitu yang ada mereka nggak mau lewat. " ucap Elegi basa basi, tak lupa ada permen yang bersemayam di mulutnya. Sementara Argan hanya melirik dirinya sekilas, wajah cowok itu benar benar datar, lebih datar daripada kemarin saat bertemu dengannya di rumah sakit.

" Argan oil mah gitu, telinga lo nggak di bersihin berapa bulan? Sini gue lihat. " kata Elegi mendekati Argan, dia menarik telinga sebelah kanan cowok itu dan mengamatinya lekat lekat.

Argan berdecak kesal. " Ck! Nggak usah rese! " Ketus Argan menyentakan tangan sahabatnya membuat Elegi memanyunkan bibir.

Dalam hati Argan berkata. " Najis! "

" Batu kok lo ajak bercengkerama Gi, sampai mulut lo berbusa pun nggak akan di tanggapi. " Celetuk Melvin, partner Elegi.

" Iya ya, kok bisa gue temenan sama batu sungai kayak dia. " Elegi manggut-manggut atas tanggapan Melvin membuat Argan tersenyum tipis. Bukannya terlihat menawan, Argan malah terlihat mengerikan.

" Si bocah mau gue robek mulutnya hm? " katanya.

" Enggak, gue bercanda kok. Bye bye! " Seru Elegi berlari memasuki pelataran sekolah.

Argan memutar mata Jengah, " teriakin. " Perintah Argan kepada Melvin.

" WOI ELEGI, SINI LO, BELUM DI CEK ATRIBUTNYA! " Teriak Melvin membuat Elegi berbalik.

" Eh iya, lupa! " Balas Elegi cengengesan.


****

Jam istirahat pertama sudah tiba, namun langit tengah mencurahkan isi hatinya, rintik hujan mulai berjatuhan menjadi sebuah gerimis kecil hingga akhirnya terbentuknlah hujan lebat di sertai angin.

Hal tersebut membuat kelas menjadi lumayan ramai, ada Ibo dan Marvianto yang tengah konser di dekat mading kelas, dan ada ciwi ciwi yang sedang bergibah. Sementara Elegi lebih memilih sibuk dengan dunia imajinasinya, dia lebih memilih menuliskan beberapa ide yang muncul di kepalanya, dia juga menggambar beberapa tokoh anime seperti Mikey, dan Gojo, karakter favoritnya pada serial anime Tokyo revengers dan Jujutsu Kaisen.

Rasanya, Elegi sangat tenang tatkala Ervani memilih untuk tidur sehingga gadis itu tidak merecoki dirinya. Mulutnya sibuk mengecap permen hot hot berbentuk kaki kesukaannya.

Ingat ya, Elegi suka permen hot hot karena rasanya enak, tapi jika tidak berbentuk kaki dia tidak mau, Elegi ini orangmya setia tak pernah mendua.

Bosan dengan kegiatannya menggambar dan menulis, Elegi menghela napas seraya menutup bukunya. Cowok itu melihat ke luar jendela menatap gumpalan gumpalan awan kelabu. Hujan kali ini menghantarkan ketenangan lantaran tak ada suara Guntur yang bersahutan. Itu membuatnya mengantuk.

ELEGI |•| Bintang yang kehilangan cahayanya.Where stories live. Discover now