Haiii, ada yang kangen nggak? Kayaknya enggak deh, ya udah.
SELAMAT MEMBACA🥳!
****
Bersainglah secara sehat.
Jika kamu ingin lebih unggul dari orang lain, maka jangan bunuh mentalnya.****
" WHAT THE FUCK?! BANGSAT! GI TAS LO UDAH NGGAK BERBENTUK TUH! " Teriak Ervani membahana, seperti biasa cewek itu yang paling heboh, mengundang perhatian semua orang yang ada di kelas dan juga beberapa orang yang berjalan di koridor.
sementara Elegi, berjalan ke arah mejanya, menghela napas pendek, lalu mengepalkan tangannya. Dia berjongkok, memunguti serpihan serpihan tas dan bukunya yang sudah di robek robek dan di gunting gunting.
" Siapa? " Tanya Elegi dengan nada datar, tidak seperti biasanya seorang Elegi berbicara dengan nada seperti itu. Semua orang juga tahu, dia adalah cowok hyperaktif yang suka berebut permen dengan Ervani.
" A- anu gi, gue nggak sengeja lihat tadi, Agha sama gengnya yang– "
" Oke thanks. " Potong Elegi cepat saat Galang–teman kelasnya memberi tahu informasi yang sudah lebih dari cukup, membuat Galang merapatkan mulutnya. Sepertinya suasana hati Elegi sedang tidak baik sekarang.
" Pan! Lo suka nyolong permen gue kan? Bantuin gih, malah bengong! " Elegi berseru membuat Ervani segera membantu.
" Bentar lagi jam pelajaran ketiga Gi, lo gimana? " Tanya Ervani cemas. Sementara Elegi membalasnya dengan senyuman menenangkan. Begitu cepat cowok itu merubah raut wajahnya. Yang tadinya sempat datar, kini kembali ceria. Tapi tidak ada yang tahu, perasaan apa yang sebenarnya Elegi sedang rasakan sekarang.
" Lo nggak perlu khawatir Er. Tenang aja. " Balasnya.
" Sumpah ya Gi, tangan gue gatel banget pengin ngegebugin Agha! " Ervani menendang kursi Elegi yang ada di dekatnya dengan kesal.
" Motifnya dia apa sih ngebully lo sampai segitunya? Lo juga Gi! Lo di bully sama Agha tuh dari jaman lo pertama kali masuk di sini malah diem aja. Ngelawan kek, gue yang greget anjing! Dasar Agha babi!" Sarkas Ervani.
" Udah, ngapain lo yang uring uringan? "
" Gi, gue heran sama lo sumpah, lo tuh bukan tipikal cowok letoy, lo juga bisa bela diri. Kalau cuma niat ngasih Agha pelajaran gue yakin itu hal mudah bagi lo! " Ervani menatap Elegi dengan tatapan heran.
" Gue yakin, kalau yang lain tahu perihal ini, mereka pasti ngamuk, apalagi Zavian. Dia kan langganan BK. Dia nggak akan pernah terima lo di giniin " oke, anggap saja Ervani sedang membicarakan dirinya sendiri, karena nyatanya, Ervani juga langganan BK. Dia pernah mengalami kasus karena menghajar kakak kelasnya hingga babak belur, alhasil terkena skors selama seminggu.
" Ya makanya lo jangan bilang ke mereka, lo juga sama kayak japri kali. " Elegi menimpali ucapan Ervani sembari mengumpulkan semua peralatan sekolahnya yang sudah hancur, bahkan pensil dan bolpoin pun sudah patah menjadi dua.
" Asal belum kelewatan nggak pap–"
Bughhh
Sangking geramnya Ervani, dia meninju rahang Elegi, cewek itu lepas kendali.
YOU ARE READING
ELEGI |•| Bintang yang kehilangan cahayanya.
Ficção Geral" tertawa hanya untuk sekedar menutup luka yang selalu menganga. "