10-ketemu lagi.

3 2 0
                                    

Tuhan tidak pernah salah dalam menentukan takdir setiap manusia.
Dan terkadang, pertemuan yang tidak di sengaja, menjadi sebuah hal yang sangat spesial.

****

PERKUMPULAN BEBAN BUMI.

Elegi🍭:
Sorry ya, udah buat kalian berantem sama Agha dan kacung kacungnya🙏

Elegi mengirimkan pesan ke grub yang di huni oleh teman temannya. Dia jarang nimbrung di grub tersebut, karena isinya hanya pembicaraan pembicaraan random dan Elegi malas membacanya.

Kalian ingin tahu di mana posisi Elegi saat ini? Dia ada di sebuah rumah sakit daerah Jakarta selatan– RS Wijaya. Datang ke tempat tersebut bermaksud untuk cek up. Elegi tengah duduk di kursi tunggu yang ada di depan ruangan dokter Aldi, dokter yang menjadi langganannya sejak dia kelas 8 SMP.

Tidak lupa, ada permen hot hot favoritnya yang selalu menemani Elegi.

Tinggg

ALGAN🐊:
Santuy elah, lagian gue emang lagi pengin berantem. Kesel juga lihat Agha sama kacungnya berulah.
Lo harus tanggung jawab sih Gi, udah buat anak orang uring uringan.

Japri🤥:
Maksude opo to rek?

Riki😎:
Inget si Erpan tadi di seret sama Egi karena nggak boleh gelud? Nah itu.

Melihat balasan balasan dari teman temannya, Elegi kembali mengetikkan sesuatu.

Elegi🍭:
Tuh anak ada dimana sekarang?

Algan🐊:
Sama gue.

Riki😎:
Wahh, bahaya tuh, takut Erpan di embat.

Algan 🐊:
Nggak usah ngadi ngadi lo!

Algan🐊:
Gue nggak doyan sama titisan mak lampir!

Elegi menutup room chatnya, lalu memasukan ponselnya kedalam saku celana abu abunya. Cowok itu masih memakai seragam sekolah. Dia beranjak berdiri dari duduknya saat  seseorang keluar dari ruangan dokter Aldi, dia berjalan kearah ruangan dokter tersebut.

" Assalamualaikum! " Seru Elegi menyembulkan kepalanya di pintu dengan cengirannya.

" Wa'alaikumsalam, silahkan masuk. " Jawab seorang pria paruh baya yang terlihat masih tampan. Dokter Aldi mempersilakan Elegi untuk masuk.

Dengan senang hati, Elegi melangkahkan kakinya kedalam ruangan bercat putih dan berbau obat obatan tersebut. Dia langsung duduk di hadapan dokter Aldi.

" Bisa di mulai? " Tanya dokter Aldi tapi Elegi menggeleng.

"  Om ada pasien lagi nggak? " Elegi balas bertanya.

" Tidak, kamu pasien terakhir saya hari ini. Mungkin hanya akan mengecek seorang pasien di ruang rawat inap satu jam lagi. Memang kenapa?  "

" Nggak om, biar  om nggak kesepian, jadi saya mau cerita cerita dulu atuh. " Ujar Elegi menyengir, dia menawarkan permen kepada dokter Aldi, tapi pria itu malah menolak.

ELEGI |•| Bintang yang kehilangan cahayanya.Where stories live. Discover now