Kini disebuah ruangan perusahaan yang tengah berkembang dengan seorang manajer dan asisten miliknya tengah mengadakan rapat dengan klient. Dengan bahasa seperti biasanya, sang pemimpin rapat tersebut menerangkan masalah yang sedang dihadapinya. Meski sebenarnya itu bukanlah tanggung jawab miliknya.
"Kurasa kita harus berhenti disini. Ketika seseorang yang tahu dan menyusun project ini tengah sakit."ucap sang klient.
"Maafkan aku Saeun, aku mendapatkan surat dokter Yesung kemarin siang setelah aku dan Yesung menemuimu. Jadi aku memberikan cuti satu minggu pada Yesung."ucap Siwon menyesal meski dalam hati dia ingin sekali bertemu dengan Yesung.
"Sudahlah, aku tahu kalau dia sakit. Tapi aku harap project ini segera terlaksana."ucap Saeun bijaksana.
"Terima kasih banyak Saeun-ssi. Kami janji, setelah Yesung-ssi sembuh, kami akan mengantarkan project ini pada anda."ucap Kibum yang kini sedang membungkuk hormat pada klient.
"Baiklah kita tutup rapat ini. Kibum tolong ambilkan mocca latte untukku dan..."ucap Siwon sembari menatap Saeun.
"Blue Milkshake."ucap Saeun singkat.
"Blue Milkshake untuk Saeun."ucap Siwon yang kini menatap Kibum.
"Baiklah,, manajer."ucap Kibum yang kini telah keluar dari ruangan Siwon.
Setelah kepergian Kibum, Siwon duduk di sofa depan Saeun dengan pandangan menyelidik. Ditatapnya Saeun dari atas sampai bawah mencari sesuatu yang ganjal yang ada didalam diri wanita teman semasa SMA yang dikenal dengan orang yang tidak mau tahu dan tidak mau menunda – nuda sesuatu. Fokus manik Siwon kini terlintas pada perut Saeun yang mulai memperlihatkan ada sebuah kehidupan disana.
"Kau menatapku sudah lebih dari lima menit tanpa berkedip. Choi Siwon."ucap Saeun membuyarkan fokus pikiran Siwon.
"Ahahaha, maaf. Aku hanya sedikit heran dengan tingkahmu."ucap Siwon.
"Tingkahku?"ulang Saeun yang kini tengah menatap Siwon balik.
"Kau ingat? Kau dulu adalah wanita yang tidak mau menunda – nunda pekerjaan. Kau ingat? Kau juga pernah mendampratku karena telat satu hari mengumpulkan angket milikku."ucap Siwon memandang lembut wanita yang pernah dikaguminya dulu itu.
"Aku masih ingat kau juga menyebutku sebagai wanita angkuh dan terlalu menyia – nyiakan hidupku jika aku berpaut pada peraturan."ucap Seun sedikit terkikik melihat semburat merah dipipi Siwon.
"Kau? Sudah jangan membuatku malu dengan menyebutkan kekurangajaran kelakuanku semasa SMA."ucap Siwon malu setengah mati.
"Apa kau menyesal menjadi pangeran seseorang yang sangat dipuja semua wanita sekolah? Baik itu kelas satu, kelas dua, maupun kelas tiga dengan tingkah playboymu itu?"tanya Saeun lagi.
"Tidak, tentu tidak. Saat itu hanya satu orang yang menolakku. Dan aku dibuat penasaran kenapa wanita itu menolak pesonaku."ucap Siwon membanggakan dirinya.
"Karena aku tidak tertarik dengan statusmu. Aku lebih tertarik dengan jabatanku sebagai ketua osis."ucap Saeun dengan pandangan melembut mengingkat dirinya dulu.
"Baiklah, kita kembali kepokok pembahasan. Kenapa kau menunda project ini? Bukankah kau paling tidak suka dengan orang yang menunda – nunda pekerjaan seperti ini."tanya Siwon.
"Mungkin sama seperti alasan milikmu, kenapa kau memberikan cuti secepat itu terlebih pada pekerjamu yang baru saja di pindahkan kemari dari pusat?"tanya Saeun balik.
"Kim Yesung?"ucap Siwon tiba – tiba.
"Tepat."ucap Saeun sembari memberikan senyuman terbaiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Your Arm Tonight
FanfictionKyuhyun dan Yesung menikah atas perjodohan orangtua.Dua manusia itu hidup dengan dunia mereka sendiri.Diatas namakan ambisi Choi Sungjoon hadir kembali,dia cinta pertama Yesung.Apa Kyuhyun akan berubah?Apa Yesung akan kembali kepelukan Sungjoon?Atau...