Capture 22

52 8 0
                                    

  ⚠️Typo Berserakan ⚠️

   Jangan lupa Vote

 🌻Happy Reading 🌻

Jangan lupa komen

Langit malam mulai menghiasi, sang Surya sudah kembali ke pengaduannya, digantikan oleh bulan dan bintang yang bertugas menghiasi sang malam.

Gadis yang berada di dalam kereta kuda itu mulai mengeluh karena kakinya keram karena tidak bisa bergerak dengan bebas. "Yang mulia bukankah kita lebih baik beristirahat? Pelayan dan juga para kesatria pasti juga kelelahan!"

Alasdair mengetuk pintu kereta kuda tiga kali. Semuanya langsung diam dan menunggu perintah dari Alasdair.

"Cepat cari penginapan terdekat."

Alasdair menatap gadis yang berstatus istrinya itu dengan dalam, ia sangat terpesona dengan gadis itu, gadis yang pernah ia buat sakit hati dulu, gadis yang tak pernah ia bayangan akan kembali menjadi milikinya setelah apa yang ia lakukan dulu.

"Tok....tok.... Tok...."

Alasdair keluar dari kereta kuda dan membantu Lilyana untuk keluar.

Lilyana tersenyum bahagia saat keluar dari kereta kuda, karena badannya seperti remuk karena 8 jam berada di dalam kereta kuda, jika ia berada di dunia modern mungkin sekarang ia tidak akan merasa badannya  remuk jika  barada di dalam mobil atau bus, sekarang ia berada di dalam kereta kuda dengan jalan berbatu.

"Sandra tolong siapkan air panas untukku, aku sudah ingin berendam nyawaku  seperti ingin lepas dari tubuhku sekarang. " Lilyana langsung masuk ke dalam penginapan membiarkan Alasdair yang masih berbicara dengan Arthur.

"Baik yang mulia!"

Alasdair menatap Lilyana yang masuk ke dalam penginapan, ia belum bisa masuk mengikuti Lilyana, karena ia harus memastikan semuanya aman, ia tidak mau mendapat masalah dari ayahnya atau ayah mertuanya karena jika terjadi sesuatu kepada Lilyana maka ia harus merelakan kepalanya sendiri di penggal oleh ayah mertuanya dan ia yakin ayahnya tidak akan menolongnya. Alasdair cukup heran dengan sikap berlebihan ayah mertuanya terhadap Lilyana, ia merasa Alfred lebih menyayangi Lilyana dibandingkan Daysi bahkan disaat kematian Daysi Alferd tidak menangis pria itu hanya menapakkan wajah berduka tapi semua orang tau bahwa Alferd tidak terlalu berduka, namun ketika Lilyana koma selama 2 minggu Alferd seperti orang kehilangan arah dan Alferd tidak pernah meninggalkan Lilyana sedikitpun bahkan tidak mengerjakan pekerjaan selama Lilyana koma. Bahkan orang-orang bergosip ketika Alferd sama sekali tidak meneteskan air matanya saat Daysi meninggal, selain itu banyak pula orang bergosip tentang wajah Lilyana yang tidak memilki kemiripan sedikitpun dengan Iris, hanya mata dan juga rambut Lilyana yang mirip dengan Alferd selebihnya tidak ada yang mirip dengan Alferd ataupun Iris.

Setelah memberikan arahan kepada Arthur dan juga para kesatria, Alasdair masuk kedalam penginapan ia juga sangat memerlukan air hangat untuk berendam, ia  tersenyum mengingat hal bodoh yang ia lakukan dengan  Flynn sebelum ia kembali ke ibu kota,  pria yang terkenal dengan sifat dinginnya itu mengajaknya berduel karena pria itu masih tidak terima Lilyana menjadi istrinya, pria itu merasa tidak rela jika perempuan yang ia cintai dari zaman akademik itu menjadi milik rival sejatinya.

Flash Back

Setelah mengantarkan Lilyana kembali ke dalam kamar setelah drama yang perempuan itu ciptakan di pesta topeng dimana perempuan itu membuat kehebohan dengan berpura-pura sangat mencintai dirinya dan bertingkah sedikit gila, hal itu yang membuat pesta semakin menarik dan tidak membosankan. Alsdair harus memberikan arahkan agar para kesatria dan juga pelayan harus menyiapkan bekal untuk mereka, karena besok pagi-pagi mereka harus kembali ke ibu kota.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The  Replacement Lady Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang