BAB XXV

503 169 34
                                    

Lian membawa Kayla dan Aliya langsung kerumahnya, sesampainya di rumah bu Linda dan mbok Tini sudah menunggu di depan rumah, mereka sangat khawatir, karna Lian sempat mengabari bahwa Kayla bertemu dengan Maysa dan keluarganya, ditambah lagi Alita bertengkar dengan mereka.

Saat membuka pintu mobil Kayla langsung turun dan memeluk mamanya

"Mama mereka jahat maa, mereka pukul Aliya"

"Iya sayang tenang yaa, mereka udah ga ada kok, sekarang kita masuk ya"

Ibu Linda menuntun Kayla masuk kedalam rumah sementara Aliya masih berada di dalam mobil, dia membenarkan Jilbabnya sembari memijat kepalanya, hal itu tidak luput dari pandangan Lian.

"Kepala kamu sakit? Kita ke dokter ya?"

"Ga usah Pak, saya gpp"

"Tapi dari tadi kamu pegang kepala Aliya, jangan bohong"

"Ngga sakit pak, cuma agak ketarik gitu rasanya rambut saya"

"Beneran ga butuh ke dokter?"

"Iya pak, saya gpp"

"Aliya ayo masuk nak, Ian bantu Aliya masuk"

"Iya ma"

Setelah duduk di ruang tamu Kayla langsung melepaskan pelukan mamanya, dia kemudian berpindah ke sebelah Aliya kemudian memeluknya erat

"Aliya gpp kan? Aliya apanya yang sakit?"

"Gpp Kay, aku baik-baik aja kok"

"Mama tadi mami nyaMaysa narik rambut Aliya sampai lerudungnya hampir lepas"

"Ya Allah nak, kepala kamu sakit?"

"Gpp bu"

"Kita ke rumah sakit aja ya, kita periksa sekalian"

"Iya Al, kita ke rumah sakit aja atau mama suruh Papa pulang aja ma, nanti Papa yang periksa"

"Saya baik-baik aja bu, ga ada yang sakit kok"

"Tadi Kay udah bales pukul mereka ma, karna mereka jahat sama Aliya"

"Hahh? Kay pukul mereka?" Bu Linda dan Lian sedikit kaget mendengarnya, pasalnya Kayla yang dulu ketika ada yang meledek atau meyakitinya hanya memilih diam dan menangis

"Iya mama, Kay bales pukul karna mereka pukul Aliya, masa tangan sama kerudung Aliya di tarik tapi Kay diem aja"

"Kay berani?"

"Iyaa, Kay kan udah belajar karate mama, pokoknya mulai sekarang Kay harus rajin latihan supaya lebih kuat lagi"

Bu Linda, Lian dan Aliya tersenyum, mereka mengira setelah kejadian tadi Kayla akan kembali trauma, ditambah lagi Kayla menangis sejak tadi, tapi ternyata mereka salah

"Tapi setelah bisa karate ga boleh asal mukulin orang ya" Aliya mengingatkan

"Iya Aliya, kamu bilang begitu sudah limaratus kali"

"Banyak amat?"

"Iya mama, dari sebelum mulai latihan karate Aliya selalu aja bilang begitu, trus pas berangkat latihan, sebelum mulai latihan, setelah latihan sampai di jalan pulang juga Aliya bilangnya begitu terus"

"Banyak berarti ya?"

"Ihh sampai ga bisa Kay hitung mama"

"Tapi harus terimakasih sama Aliya, karna Aliya yang selalu nemenin kamu kemana-mana"

"Iya mama, kay udah terimakasih setiap hari kok"

"Kapan itu? Kok aku ga pernah denger ya?"

"Kay terimakasihnya dalam hati Al"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Arah TujuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang