"Aliya dimana mbok? Kok itu cuma sepatunya aja?" Lian bertanya pada mbok Tini karna dia melihat sepatu Aliya di pojok dapur sedangkan orangnya tidak disana
"Oh itu neng Aliya baru aja pulang den tapi sepatunya di tinggal disini kaena hujan besar, takutnya basah katanya, tadi dia pinjam sandalnya mbok buat dibawa pulang"
"Dia pulang pas ujan begini? Angin kencang begitu diluar"
"Tadi sih buru-buru karna adiknya nelfon den, tapi mbok ndak tau kenapa"
"Ohh oke deh"
"Itu anak nekat banget, rumahnya jauh dari sini, malah nekat terobos ujan angin begini"
Lian menghabiskan air minumnya, kemudian kembali ke kamarnya, dia mengambil jaket dan kunci mobil lalu segera keluar dari rumah.
"Mang Rudi ikut saya sekarang"
"Kemana den?"
"Ikut aja mang, bawa jas ujan ya"
"Oke den"
Lian mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, dia meminta mang Rudi untuk melihat kearah jalan, mencari Aliya
"Den Lian itu motornya neng Aliya"
Lian meminggirkan mobilnya saat Mang Rudi memberitahu, Lian mengambil payung kemudian turun bersama Mang Rudi
"Mana orangnya mang?"
"Sebentar den saya tanya ke orang disana"
"Pak Liannn, Bang Rudi" Aliya berteriak memanggil dua orang yang tengah mencari nya itu
"Kamu ngapain markirin motor kamu di pinggir jalan begini?"
"Abis beli ini" Aliya mengangkat barang belanjaannya yang sudah dia bungkus dengan plastik supaya tidak terkena hujan
"Masuk mobil sekarang, saya anterin kamu pulang"
"Ehh jangan, 15 menit lagi sampai rumah saya ini pak"
"Masuk Aliya, kamu jangan keras kepala"
"Tapi motor saya gimana pak? Saya ga mau ngerepotin pak Lian lagi"
"Motor kamu diurus mang Budi, kamu masuk mobil sekarang"
"Tapi pak"
"Masuk Aliya kamu ga usah keras kepala"
"Yaudah iyaa, saya lepas jas ujan dulu"
Aliya melepaskan jas hujannya kemudian memberikannya pada Mang Budi.
"Masuk mobil"
Lian mendekatkan dirinya pada Aliya supaya bisa memayungkan, setelah itu mereka berjalan memasuki mobil
"Pak boleh di matiin ngga Ac nya?"
"Iya matiin aja" Lian menengok kearah Aliya terlihat jilbab Aliya sedikit basah
"Dingin?"
Aliya mengangguk, sembari mengusap kedua tangannya.
"Nih kamu pakai" Lian melepaskan jaketnya kemudian memberikan pada Aliya
"Beneran?"
"Iya pakai, daripada kamu sakit trus besok ga masuk kasihan Kayla nyari kamu"
"Iya pak"
"Mau beli minuman hangat dulu nggak?"
"Ngga usah pak, nanti aja dirumah"
"Yaudah kamu tahan aja dulu ya, kayaknya kita akan nyampe agak lama karna jalannya macet"
![](https://img.wattpad.com/cover/376441796-288-k758678.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Arah Tujuan
De TodoDia yang datang sebagai penyembuh akankah kemudian pergi sebagai pembunuh ?