"Terimakasih Aliya" Kata pertama yang diucapkan Lian ketika mereka berada di perjalanan ke rumah Aliya
"Makasih buat apa pak?"
"Karna tadi kamu sudah menemani mama saya cerita, kamu sudah menghibur mama saya"
"Loh kok pak Lian tau? Pasti nguping ya? Ishh ga sopan"
"Bisa nggak kalau nanya tu satu-satu, jagan nyerocos aja"
"Yaudah iya, pertanyaan pertama Pak lian kenapa bisa tau?"
"Tadi saya lewat di depan kamar mama, saya ga sengaja dengerin mama saya nangis, jadi saya diam disana mendengarkan kalian"
"Ishhh ngga sopan tau pak nguping pembicaraan orang"
"Saya sengaja nguping, takutnya kamu apa-apain mama saya makanya dia nangis"
"Ya kali pak, saya bukan madu nya yang mau nyakitin bu Linda"
Aliya menyadari ucapannya, dia hanya asal nyeletuk akan tetapi berhasil membuat Lian diam
"Astagfirullah maaf pak, saya ga bermaksud saya gitu, tadi asal ngomong aja"
Lian masih terdiam
"Pak Lian maaf saya ga bermaksud menyinggung siapapun, aduhh ini mulut sembarangan banget dah" Aliya menepuk mulunya beberapa kali, hal itu malah terlihat lucu bagi Lian
Aliya melirik kearah Lian, dia melihat Lian yang tersenyum tipis
"Kalau senyum tu di lebarin pak, jangan cuma ala kadarnya begitu"
"Siapa yang senyum?"
"Ya Pak Lian lah, kan kita cuma berdua di mobil ini, yang ketiga paling Jin Iprit, tapi kan saya ga bisa lihat"
Lian hanya bisa geleng-geleng kepala mendengar celotehan Aliya
"Lain kali jaga bicara kamu, apalagi di depan mama saya atau Kayla, jangan pernah kamu bicara apapun yang akan mengarah kesana"
"Siap pak, maaf yaa saya benar-benar cuma asal bicara aja tadi"
"Iya, lain kali kontrol ucapan kamu"
"Siap komandan" Aliya memberi hormat kepada Lian
"Lebay kamu, turunin tangan kamu"
"Hehe, iya pak. Oh iya saya mau berterimakasih pak karna pak Lian udah mau nganter saya pulang, maaf ya pak saya jadi ngerepotin"
"Gpp, ini sebagai tanda terimakasih saya karna kamu sudah menghibur mama saya tadi"
"Yaelah pak, gitu doang mah ga usah dikasih ucapan terimakasih kayak begini, sesama teman mah itu hal yang biasa"
"Saya bukan teman kamu"
"Lah yang bilang saya temenan sama pak Lian siapa? Orang saya temenannya sama Bu Linda dan Kay, Bapak mah bukan circle kita"
"Mulai nyerocos lagi bicara kamu"
"Ehh iya maaf pak, besok-besok saya belajar publik speaking deh biar bisa bicara yang baik di depan pak Lian"
"Ga usah lebay sampai segitunya, sok-sok.an mau belajar publik speaking, kayak kamu ada waktu aja"
"Ada pak, malem sebelum tidur kan saya bisa nonton tutorialnya di youtube, ada banyak pak, gratis lagi"
"Terserah kamu lah"
"Pak kita berhenti di gang depan ya, mobil pak Lian ga bisa masuk"
"Iya saya belum pikun, saya masih inget jalan"

KAMU SEDANG MEMBACA
Arah Tujuan
AléatoireDia yang datang sebagai penyembuh akankah kemudian pergi sebagai pembunuh ?