Haloha... Part kemarin itu kenapa Author kasih judul "My Step Brother Is ..." Maksudnya adalah Kakak Tiriku adalah 'teman/client' dari si Ernie alias si pirang itu tadi...
FAKTA: Hari ini adalah tanggal 4 Agustus bisa di bilang hari ini adalah Ulang Tahun salah satu karakter fiksi Author yaitu ... Julliana!, dan Fakta selanjutnya adalah Julliana ini sama seperti Author lho!, sama-sama ulang tahun tanggal 4 Agustus :D
BTW, kalian pasti udah mikir kan gimana cerita selanjutnya, udah menonjol dari judul part dan juga FAKTA yang Author kasih
Happy Reading! Vomments jangan lupa...
***
JULLIET'S POVAku menunggu di lobby apartemenku sambil menunggu kakak yang paling rese se-dunia ini. Janjinya jam tujuh pagi tapi jam hampir menunjukkan pukul delapan masih saja belum sampai, Aku sedari tadi merasa sudah lumutan menunggu satu orang saja membuatku kesal.
Aku mengetuk jari-jariku di lengan kanan kursi, Aku sudah kewalahan menunggu kakak paling rese se-dunia. Baru saja Aku beranjak dari dudukku Aku meluhat si pirang menghampiriku dengan muka yang tidak bisa di jelaskan, dan datang kemari langsung saja menyeret tanganku.
"Eh, eh, Pak!, Bapak apa-apaan sih!, main pegang tangan orang, saya ada ur-"
"Urusan ?, saya tahu urusan kamu itu apa, makanya saya antar kamu."
Ucapnya tanpa dosanya memotong perkataanku dan tetap menarik tanganku lalu mendorongku agar Aku duduk di samping jok pengemudi, awalnya Aku menolak karena Aku sadar pangkatnya dan Aku itu apa, Aku menghargainya.
"Bapak mending ikut ajang deh."
Aku mulai bicara saat dia sudah mulai duduk di jok pengemudi lalu menginjak pedal gas dan menyupirnya. Kulihat dia dengan santainya menatap lurus ke depan tanpa memperhatikan siapa yang di ajak bicara. Aisshh...
"Ajang ?, Ajang apa maksudmu ?." Oh... Mulai melihat situasi yang ada ternyata...
"Ajang mencari seorang cenayang yang berbakat. Bapak emang tahu saya mau pergi kemana ?, main tarik-menarik tangan aja, kita bukan mukhrim, ya Pak. Selain itu, bapak mau bawa saya kemana ?, saya ada urusan sama kakak saya, bapak tahu kakak saya yang waktu itu,'kan ?, nah, bapak nggak bermaksud nyulik saya'kan ?. Pak, kalau diajak bicara jawab kali pak, nggak boleh diem gitu, ntar saya di kira ngomong sama tembok atau hantu atau semacamnya lah. Pak ?, Bapak nggak bisu kan ?. Loh, Pak ?, mobilnya kenapa berhenti ?, mogok ya ?, makanya kalau bawa-bawa mesin kendaraan di cek dulu, pak. Bawa orang nih, pak. Udah gitu saya takutnya telat lagi." Aku berhenti berbicara panjang lebar saat dia menatapku.
"Udah selesai ?. Bagus, sudah sampai."
Katanya tanpa dosanya lalu keluar dari mobil. Sedangkan Aku ?, Aku hanya melongo melihat kepergiannya dengan meninggalkanku seorang diri di mobil. Saat sadar akan keterpurukanku Aku lalu mulai geram dengan sifat si rambut pirang itu. Dengan santainya dia melengos pergi begitu saja.
Aku lalu membuka pintu mobil lalu menutupnya dengan kencang--ralat--membanting pintu mobil.
NORMAL'S POV
Fabian yang berjalan mondar-mandir di lobby perusahaan milik rekan kerjanya sangat lega saat melihat dua orang insan yang berbeda jenis kelamin sudah di amabang mata, bisa dilihat salah satu dari mereka memasang tampang cemberut dan marah seakan-akan sebentar lagi akan meledak. Fabian yang melihatnya bergidik ngeri.
"Hei bro." sapa Ernie layaknya sahabat.
"Hai."
"Kak,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Survive
غير روائيA.J.D. Saat umurku delapan tahun, Aku sudah mempunyai penyakit dan itu sudah menandakan tanda-tanda 'Siaga' padaku, dan saat umurku menginjak remaja, penyakitku kambuh, menandakan sinyal 'Waspada' dan begitu pula lelaki yang sering kutemui, sang Man...