prolog

10 0 0
                                    

Bazeeeng! Aing kesiangan! Aku tahu ini sudah siang karena serpihan cahaya menusuk mata dari celah jendela kamarku. Jam berapa ini? Terhuyung, aku bangun mencari HP yang di taruh atas meja kecil kamarku.

...

Wanjrit jam 10! Tanpa basa basi aku ambil pakaian dari lemari dan menghambur ke kamar mandi. Sial! Kenapa bisa kesiangan?! Padahal harus kuliah! ...Eh? Tunggu... ini hari apa? Karena gak biasanya aku bangun siang kecuali hari minggu.

Setelah mandi dengan tubuh masih berbalut handuk, ku cek tanggalan di HP ku. Dan.... benar. Hari minggu. Hah pantas saja. Bergegas ku ganti baju dan keluar rumah untuk mencari sarapan. Aneh, kok rumah sepi banget? Biasanya ada bocah-bocah yang menonton tv.

Tunggu... Kok rumah? Eh? Kok bisa di rumah? Padahal semalam aku tertidur di basecamp?! Kuperhatikan lingkungan sekitar dan WTF?! Ini bahkan bukan lingkungan rumahku?! What happen?!

Aku kembali ke rumah sambil memanggil nama adik-adikku. Tak ada jawaban. Ah... mana lapar. Lalu kuputuskan untuk makan dahulu dan tidak memusingkan masalah ini dulu.

***

Ku coba search di internet. Ah bazeng, Aing lupa ini di mana. Mana nyambung internet. Tapi saat ku cek, HP ku masih ada sinyal. Berarti masih di daerah Indonesia kota, pikirku. Eh? coba lihat di TV kenapa gak kepikiran ya, batin ku.

Ku nyalakan TV dan tidak seperti pikiranku, ternyata saluran TV-nya masih ada. Tapi kok beda dengan channel yang ditampilkan dari biasanya? Ku cari channel yang sedang memutar berita.

"Tersangka kasus korupsi Ichigo Halim sedang menjalani pemeriksaan ulang."

.

.

.

.

"AHAHAHAHAHAHAHAHA" aku tertawa terbahak-bahak. Ini wibu sudah tingkat pejabat.

Ichigo Halim katanya, ICHIGO HALIM!

...............

Aku berhenti tertawa dan mulai berfikir. Beneran itu? Aku gak percaya. Ku cek channellainnya, dan hal-hal yang gak pernah ku lihat sebelumnya muncul seperti iklan saos wasabi dan hal-hal berbau Jepang lainnya.

Haha aku tahu ini bukan mimpi, ini pasti aku lagi pingsan di alam bawah sadar yang ngebet banget ke Jepang. Mumpunglah... kapan lagi bisa ngalamin hal seperti ini? Paling nanti juga bangun, nikmati aja dulu.

***

Pergi meninggalkan rumah, aku berkeliling mencari mini market. Penasaran dengan apa yang dijual. Haha benar saja, ada gantungan kunci khas Jepang. Cari ah yang gocengan. Eh iya mata uangnya apa? Ku ronggoh saku celanaku. Ah masih rupiah. Namun ketika akan membayar, petugas kasirnya bilang tidak bisa.

"He? Emang uangnya kayak gimana mbak?" tanyaku. Lalu dia menunjukkan mata uang yang gak pernah aku liat. Fuck, umpatku dalam hati "Ya udah mbak, gak jadi." aku mengembalikan barang itu dan keluar dari mini market. Kulihat ada ATM yang aku pun tak pernah tau bank apa itu.

Hahaha... sial, batinku. Ini bohongan kan?Aku mulai panik. Oke, apa yang terjadi? Buru-buru aku lari ke rumah, memanggil orangtua dan adik-adikku, tapi tetap saja sunyi tak ada jawaban. Semua isi lemari kamar mereka tidak ada yang berubah drastis dari seingatku.

Kunyalakan laptop di kamarku dan mencoba mencari informasi. Ternyata ada sinyal wifi yang bisa ku pakai tanpa password. Tentu saja yang pertama kulakukan adalah melihat peta tempatku berada dengan mesin telusur GPS. Dan di situ tertulis Bandung. What?! Tapi Bandung yang kutahu bukan seperti ini. Oke lebih baik aku cari tau aku ini di dunia apa. Setelah seharian mencari dan surfing internet kesana kemari, ini bukan planet yang ku tinggali. Ini seperti dunia paralel di cerita fiksi.

***

Bukan Republik Indonesia, namun Indonesia Serikat. Ya itu yang ku baca dari Internet tentang sejarah negara yang kutempati. Saat perang dunia ke 2, Jepang memang kalah dari Sekutu namun hanya 1 bom atom yang berhasil mendarat di Jepang dan ini berdampak pada kemerdekaan Indonesia. Proklamasi kemerdekaan tidak pernah ada sampai tahun 1950. Ya mengulur 5 tahun karena pasukan Jepang masih bertahan di Indonesia sehingga tidak ada pasukan sekutu yang kembali lagi.

Dan karena kedua pihak negara (indonesia dan Jepang) sedang mengalami kerugian akibat penjajahan dan perang dunia, maka terbentuklah kerja sama diplomasi. Pada tahun 1970 mereka bersedia bergabung menjadi negara Serikat. Pulau Kalimantan sepenuhnya milik serikat dan kebudayaan kedua negara yg bergabung ini menjadi berbaur dan saling bercampur.

***

Wow menakjubkan, pikirku. Tapi bagaimana aku bertahan hidup sekarang? Mungkin tidak hanya aku yang mengalami kejadian ini kan? kan? Atau besok aku terbangun dari mimpi ini? batinku ingin mencari pembenaran. Lebih baik sekarang aku tidur, namun mataku tidak bisa terpejam karena banyak pikiran.

Aku tetap terjaga hingga layar laptop ku tiba-tiba menyala. Ya, aku tidak pernah menutupnya setelah memakainya. Penasaran apa yang terjadi, ku cek laptopku yang berada di ujung kasur. Kuperhatikan sejenak, namun tak ada yang aneh. Aneh.

Saat layar laptop hampir ku tutup rapat, tiba-tiba terdengar suara ketikan. "tik,tik,tik...". Kembali ku buka layar itu sambil menunggu mataku berakomodasi.

Di situ tertulis "SELAMAT MALAM CeriA!" terpampang di layar laptopku.

Siapa CeriA!?

Aku?

Tapi nama ku kan Simetri?

CeriA! Cross overTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang