Arc 2 Serangan Pertama ch 06

1 0 0
                                    

Pusing pening, pandangan kabur dan kaki serasa bergetar panas, bibir basah oleh keringat, apa yang terjadi..

badanku serasa di tarik.., ah sial sepertinya aku tertangkap, dan mereka masih belum sadar aku sudah terbangun, mungkin ini kesempatan.

tapi tunggu kalau hanya lepas saja masih ada kemungkikan tertangkap lagi, ku gak bisa liat keadaan di samping bila kepala ku bergerak terlalu banyak mereka bisa tahu. Sial sepatu ku jadi aus begini,, sabar Ceria, amati dulu saja jalan yang di lewati untuk mencari kesempatan.

Ah,, itu ada lorong diantara gedung , telah terlewat kira kira 100 meter ya, bisalah kabur ini mah.

Ku hujam kan kaki ku kuat kuat ke tanah, membuat kedua orang yang menarikku tersentak dan mendadak berhenti, dan ku tarik lengan lengan yang menahanku dari tadi.

Ku banting mereka ke depan, bisa dipastikan tubuh mereka terpelanting dan terhambat gerakannya, saatnya meloloskan diri.

"OI CERIA!!",salah satu dari mereka meneriakan namaku, tapi masa bodoh bisa celaka kalau tertipu, lalu ku berlari ke arah lorong tujuan ku.

Namun sepertinya aku sedang sial, sekeluar dari lorong kepergok lagi oleh anggota geng TORA yang lain, brengsek kenapa banyak sekali coro coro ini.

Apa baju ku terlalu mencolok?, langit belum spenuhnya menjadi gelap, warna kuning ini memantulkan cahaya sih, ah tak ada pilihan lain selain bertarung.

Hanya 4 orang hah, ini mudah lagian tidak ad si kaca mata keparat itu, keroco ini bisa tiba-tiba hebat kalo ada dia, tapi tidak untuk sekarang haha.

Dari expresinya, mereka sepertinya mengenaliku, ah mungkin ini cecurut yang kabur tadi,oke santai saja.

"Kalian harus nya ikut merasakan apa yang teman kalian rasakan, bukankah itu arti pertemanan?", ucap ku sambil berjalan lebih dekat ke arah mereka.

tidak ada jawaban, mereka terpaku ini lucu sekali sepertinya bisa dapat info sedikit, kulanjutkan ucapan ku.

"dan akibat orang seperti kalian aing jadi repot tau" ,pandangan ku terahlihkan pada salah satu dari mereka mengeluarkan ponsel dan mencoba menelfon, Oh sial!

"Mau apa kau brengsek!", ku merangsek melompat dan ku tendang tangannya membuat ponselnya terlempar, terdengar rintihannya.

"DASAR BRENGSEK!!", Dia mengumpat sambil memegangi tangannya.

"kalian yang brengs..." DUAK!!, belum selsai kalimat ku, seuatu yang keras menghantam pelipisku.

"MAKAN TUH ANJINK!!", anggota yang lain, dia menghantam ku dari pinggir dengan bata, sial aku lengah.

Ku tahan tubuhku agar tetap seimbang, lalu berdiri pada kuda kuda, hal itu membuat ku sangat kesal persetan dengan introgasi lah, akan ku habisi keroco" ini.

Lalu orang yg menghatam ku dengan bata tadi dan 1 temannya merangsek kedepan melontarkan tendangan, ku tepis salah satu kaki dan ku cengkram yang lain.

Orang yang berada di cengraman, ku tarik dan mebuat tubuhnya melaju mendekat lalu sambut dia dengan tinju tepat di dagunya, badannya terlontar berputar sekali lalu jatuh.

yang satunya, setelah selesai menyeimbangkan diri akibat tepisan ku tadi, dia telat sadar tendangan berputarku keburu mendarat di punggungnya, lalu jatuh.

Tak puas disitu ku tak terima oleh hantaman pengecutnya tadi, kumabil bata disekitar situ, dan kuhantamkan ke jidatnya saat dia mencoba untuk bangkit.

pecahan bata nya berserakan kemana mana, dan cipratan darah menyembur dari jidatnya menghiasi aspal, bisa di pastikan dia tak sadarkan diri atau tidak ingin melawan lagi.

CeriA! Cross overTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang