Ku pandangi terus kartu nama itu, membayangkan apa yang besok dilakukan bila bertemu Aster,
sambil terus berjalan dan tersadar kok aku malah lewat gang sepi ini,
seharusnya langsung ke jalan raya saja,ah udah tanggung, lagian di depan tadi ada pangkalan ojek moga aja gak ada apa".
belum selesai ku membangun keberanian rasa optimis ku,
sebuah benda bercahaya merah melaju kearah ku dan semakin dekat dengan cepat ku menunduk untuk menghindar...
DUAR!!
suara ledakan yang sangat keras memekakan telingaku, Anjik pening kepala ku, fokus matapun tak terkontrol.
Dekat sekali ledakan barusan, kulihat kebelakang terdapat beberapa sisa bara api akibat ledakan.
Saat kulihat kedepan sebuah sosok menghampiri dengan jaket kupluk dan celana panjang serba hitam,
tidak terlalu jelas karena gelap, tapi aku bisa melihat mata merahnya menyala berkilauan di dalam gelap.
Ingin rasanya ku berteriak dan lari tapi badan ini terlalu shock untuk menerima perintah dari otaku.
Sekamin dekat saja sosok itu menghampiri ku yang masih berlutut.
Dari tangannya menyala api tapi tidak membakar tubuhnya, cahaya api itu menerangi sebagian tubuhnya.
Ku lihat wajah sedingin es dengan mata merah bersinar yang memandang rendah diriku.
Dia semakin mendekat jarak kami sekarang hanya sekitar 1 meter, dan tubuh ku masih membatu,
brengsek hal yang buruk pasti terjadi sebentar lagi.
50 cm, 40 cm, 30 cm, dan aku sekarang hanya melihat kaki nya saja, ku dapat melihat bayangan menari nari di balik tubuhnya dan rasa panas diatas ku akibat sorotan apinya.
sial!! sial, kenapa tubuhku diam saja, lalu kulihat sebelah kakinya berayun kebelakang dan siap menendang, fak!,
gerak..gerak.GERAK!! ku berteriak dengan keras, namun tubuh ku sudah terhempas kebelakang di tendangnya.
ku terpelanting dan berguling beberapa kali, ku rasa hidungku berdarah terbentur aspal saat ku terpelanting nyeri sekali,
ku coba bangun dan duduk bersila, apa yang sebenarnya terjadi.
sosok itu mulai menghampiri lagi, ku pikir percuma aku kabur kalau begini,
APA MAU MU?!!, ku berteriak namun di hiraukannya,
AING SALAH APA?!!, ku berteriak lebih keras sehingga membuat gema kecil..
tapi sosok itu mulai berlari mendekat makin lama makin cepat, lalu ku coba bangkit.
saat ku lihat dia memukul kedepan, ku silangkan tangan menahannya tapi percuma, aku tak bisa menahan api yang menyelubungi tangannya,
sangat panas membuat terjatuh lagi.
Sebagian jaket ku gosong, belum sempat ku bangkit sebuah tendangan mendarat lagi di perutku, Anjink sakit sekali rasanya,
"jangan bercanda", ku dengar dia berbicara dan mulai menendang ku lagi.
luka-luka seminggu kemarin sepertinya terbuka lagi, ku coba bangkit dan menjaga jarak, sekali lagi ku berteriak " Apa"an ini?,
Apa maksud sia?!", dia mencoba merangsek kedepan, kuhindari serangannya kali ini.
" jangan pura-pura", apa yang dia katakan, tak dapat ku pahami, yang pasti kalo aku belum mati dia gak akan berhenti.
Lebih baik kabur sebisa mungkin, kenapa bisa sial bertemu kriminal gila habis ngaterin cewek sih.
Dunia macam apa ini, keparat kemana aku harus kabur, ku lihat beberapa kantong sampah di pinggir jalan, mungkin ini bisa.
lalu ku berlari ke arah jalan rumah Aster.
Dia pun mengejar kecepatannya memang bukan kecepatan manusia, tak ada 30 detik bisa terdengar langkahnya sangat dekat,
oke, ini saatnya,, ku memanuver tubuhku condong ke kanan dengan tiba" dan berjongkok siap untuk sprint.
Dia yang tak menyagka hal itu pun melakukan hal yang sama namun terpeleset dan jatuh, sip ku berhasil mengecohnya,
tapi saat ku lihat kebelakang benar saja di menembakan bola api dalam posisi tersungkur dan mulai bangun.
Aku hindari bola api pertama, dan dia mulai mengejarku, menghujani dengan bola"api, memang yang ini tidak separah yang pertama,
ledakannya pun kecil, tapi tetap saja bukan luka kecil jika kena.
Akhirnya aku kembali ke tempat awal sebelum kabur, sambil berlari ku ambil dua kantong plastik sampah di pinggir jalan,
aku masih di hujani oleh bola" api, hampir beberapa saat kena telak kalau tidak menghindar.
Saat melihat kebelakang dia pun hampir menyusul ku lempar kantong sampah pertama, namun dia berhasil menghindarinya,
setidaknya hal itu mebuat kecepatannya berkurang.
Ku paksakan berlari lebih cepat, dan sepertinya sudah mendekati mulut gang , oke lalu ku lempar kantong sampah kedua,
sengaja ku kenakan bola api yang akan di lemparkannya,dan..
DUAR!!
ledakan besar terjadi di balik punggungku, benar saja api itu memicu gas metana di sampah itu dan meledak, ledakan itu membuatku hilang keseimbangan dan tersungkur kedepan.
Menyala.. ada cahaya menyala terang di belakang. ku menoleh kebelakang, sosok terselubung api berjalan dari serpihan api bekas ledakan,
di..dia bukan manusia, rasa takut mulai merambati tubuh ini.
Apa aku bakal mati sekarang?, sial percuma aku lari.. di jalan raya yang luas gini pasti terkejar.
eh? tunggu, bukannya seharusnya ada beberapa orang ini kan jalan raya.
Kenapa sepi sekali, tidak bisakah ku meminta tolong, sempat ku berfikir berlari ke pangkalan ojeg tapi yg tertera hanya ada papan nama,
kusho, apa kota ini yang tinggal bukan manusia?
Kacau pikiran ku benar benar kacau tak bisa berfikir jernih rasa takut yang mendalam makin merasuk,
aku seperti diambang kematian, sampai ku coba mengingat beberapa kenangan" di dunia sebelumnya yang dapat ku ingat.
Siall,, apa ada kenangan bagus yang mungkin bisa mengantar kepergianku,
ah baru juga kenal dengan Aster sudah mengalami hal seperti ini..
Ah bukan, kalau saja aku gak sok" ngantar Aster mungkin ku takkan begini, banyak sekali perdebatan dipikiran ku yang tak jernih.
Dia semakin dekat,, panas apinya sudah mulai bisa kurasakan, tapi ku belum bisa menentukan kenangan terahir apa yang bagus,
haha betapa bodohnya diri ini.
Diambang kematian bahakan tak bisa mengingat apa yang membuat ku senang di dunia sebelumnya,
setidaknya sekarang bisa melihat wajah orang yang akan membunuh ku,
Laki-laki rambut tak teratur kulit putih, muka dingin, mata merah sipit, dan lebih tinggi dariku, kenapa harus laki-laki..
ah ini tidak membuat ku senang sama sekali, apa ya yang bisa membuat ku senang..
Apa kematian ini?
haha lelucon yg buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
CeriA! Cross over
ActionTulang punggungku rasanya masih kaku saat ku selidiki negara ini memiliki sejarah yang berbeda, apa yang terjadi.. Indonesia berserikat dengan Jepang?!, mata uang berbeda, tidak ada yang ku kenal,pesan aneh muncul tengah malam, dan Bandung terbagi m...