Hi! aku mulai mengupload buku 2 con te partiro karena tanganku gatel pengen ngupload... seperti yang kubilang di papan pesan, anggap saja ini seperti trailer film sebelum film utama dirilis.. di bab-bab ini memang terlalu banyak monolog, aku tahu. Hal ini dikarenakan bab-bab awal yang kuupload sekarang merupakan rangkuman buku sebelumnya supaya YANG MALES BACA BUKU 1 BISA LANGSUNG BACA BUKU INI. Hehehe...
makasih banget buat respon baik dari para pembaca mengenai buku satu kemarin.. karena itu aku semangat lanjut ke buku dua. tenang, ini buku terakhir kok :) awalnya aku nggak mau ngupload dulu, tapi kurasa ini harus diupload. Buat nunjukkin, meskipun sekarang aku banyak menulis FF (Fan Fiction), aku nggak meninggalkan genre-ku dulu. supaya para pembaca con te partiro tau kalau aku nggak mungkin meninggalkan cerita yang membuat namaku eksis di wattpad dan juga dapat banyak kenalan dan teman yang menyukai cerita ini :) I love you all!!!!!!
begitu saja dariku. Selamat membaca semuanya... Komen, Vote, dan Follow sangat kuharapkan, hehehe *nggak ada basa-basinya banget* *author gak tau malu* *geplak author* maksudnya supaya aku tahu kalau masih ada pembaca yang mau membaca ceritaku dengan begitu aku bisa dengan semangat mengetik :)
Gitu aja dariku. Selamat Membaca
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. My Lovely Mommy (Cesar POV)
Pagi hari ini berjalan kayak hari-hari pagi biasanya. Ritual makan pagi bersama keluarga juga nggak ketinggalan. Seperti biasanya juga gue, mami, ama papi duduk bertiga di satu meja buat sarapan ama makanan 4 sehat 5 sempurna buatan mami sendiri. Ini emang udah jadi kebiasaan keluarga gue tiap pagi buat makan bareng-bareng. Karena biasanya klau udah siang, masing-masing udah sibuk ama kesibukannya masing-masing jadi udah nggak sempet buat makan bareng lagi. Kalau malem, Papi kadang suka pulang telat jadi sama aja nggak bisa makan malem barengan. Jadi kapan lagi sekeluarga bisa ngumpul bareng? Yang pasti cuma pagi doank.
Dan posisi makan pagi kita tetep sama setiap harinya. Papi duduk di samping Mami trus gue dihadapan mereka berdua. Mami emang sengaja milih meja makan yang kecil supaya kita sekeluarga lebih akrab waktu makan bareng. Kalau meja makan yang dipake buat perjamuan resmi atau kalau lagi ada tamu ditempatin di tempat lain. Gue sendiri lebih suka meja yang ini karena langsung ngadep ke halaman belakang. Adem banget! Hubungan keluarga jadi luwes, akrab, dan nggak kaku.
Meja ini disediain dengan 4 kursi, pas banget ama jumlah anggota keluarga gue. Tapi sejak satu tahun yang lalu kursi disebelah gue selalu kosong tiap kali acara makan bareng. Vivian, kakak cewek yang biasa gue panggil 'Cece' lagi kuliah di Jakarta. Ci Vivian pulang kalau dia lagi liburan. Tapi jarang sih, palingan juga kita bertiga yang nyusulin dia ke Jakarta. Sekalian liburan maksudnya, hehehe.
Oh ya, sebelumny gue mau ngenalin diri dulu. Nama gue Cesar, nama lengkap gue Adrian Cesara. Gue lahir pake operasi sesar makanya dikasih nama Cesar (Kayaknya Mami ama Papi lagi kehabisan ide banget buat nama anaknya -_-). Kalau nama yang dikasih temen-temen gue... ‘Ces’! Ya, dengan seenaknya mereka nyingkat nama gue jadi ‘Ces’. Tapi nggak pa-palah, berhubung gue baik hati dan tidak sombong (apasih!) nggak pa-pa deh mereka manggil gue ‘Ces’. Asal nggak jauh-jauh dari nama asli gue aja.
Karena kebetulan Papi emang ada tepat di hadapan gue. Sambil sarapan gue bisa lirik-lirik kearah Papi tiap kali gue ngarahin mata gue rada keatas (gue kan sarapannya sambil nunduk dan fokus ke piring :p). Papi baru aja ngelipet koran paginya begitu ngeliat Mami ngebawain sebakul nasi. Begitu korannya ditarok di meja, Papi langsung ke dapur buat ngebantuin Mami ngangkut makanan. Papi kayaknya lagi seneng banget nih. Mungkin karena koran hari ini ngeberitain kemenangan tim kesayangan Papi menang di liga Inggris, atau gara-gara berita fluktuasi harga emas yang bagus?
KAMU SEDANG MEMBACA
Amici, Amore, e Destino (Friends, Love, and Destiny)
Teen FictionCesar, anak basket yang easy going, super, jelas-jelas tipe yang bisa bergaul dengan siapa saja. Ragil, cowok cute, jutek sama cewek, alasan sebenernya karena dia selalu canggung dideket cewek. Tian, cowok cool, pendiem, dengan segudang masalah. Mer...