.Pertama.
"Maaf untuk mengatakan ini, tapi.. anak didalam kandungannya, tidak lagi dapat kami tolong.."Chad mengangguk pelan dan berjalan hingga toilet rumah sakit.
Bam!
Dengan emosi ia meninju kaca wastafel dan mengacak-acakan rambutnya frustasi.
Lora mengalami keguguran saat ia ingin mengantarkan surat perceraian karena terkena kecelakaan dalam perjalanan.
Maka itu, Chad menyalahkan dirinya atas segalanya.
Sebelum menikah, Chad baru tahu bahwa Lora trauma akan yang namanya gangster karena masa lalunya. Maka itu, ia mengatakan bahwa ia akan berhenti bekerja sebagai anggota gangster.
Akhirnya, Lora kembali menerimanya dan menikahinya.
Ternyata, suatu hari Lora menemukan bahwa Chad masih bekerja sebagai anggota gangster.. namun yang lebih membuatnya shock adalah kenyataan bahwa Chad adalah ketua gangster tersebut.
Dan insiden inipun terjadi. Chad tidak tau apa lagi yang harus dilakukannya saat Lora sadar nanti.Drrtt..
Ponselnya berbunyi dan menunjukkan id-caller 'E5' .
'Bagaimana dengan pertemuan anda dengan Pak Orlando hari ini?'"Batalkan! Kau tidak tahu bagaimana keadaan disini? Kau masih membicarakan tentang pekerjaaan, berhenti membuatku frustasi Ethan!" Bentaknya sambil duduk dipinggiran wastafel.
'Huh, sahabatku sedang murka rupanya...hanya karena kejadian seperti itu..'
"Lora. Dia.. keguguran Eth.."
Tampak suara diseberang sambungan bergerak tersentak.
'Aku mengerti perasaanmu Chad, maafkan aku..'"Aku.. apa yang harus kukatakan padanya, Eth? Dia pasti sangat muak melihat wajahku!"
'Yang terpenting sekarang adalah kau harus dapat membuatnya kembali padamu dan menerimamu apa adanya..'
Chad menutup mulutnya dan berbisik, "thanks."
»Skip time»
Pukul setengah 6 sore, Lora sadar.
Ia membuka matanya lemah dan mendapati Chad yang sedang duduk disamping ranjangnya.Grep..
Ia mengepalkan tangannya geram dan memukul dada Chad sambil terisak. Walau pukulan itu tidak keras, namun didalamnya terdapat penuh emosi."Dimana? Dimana anakku?" Isaknya sambil menjauhkan dirinya dari Chad.
Chad terdiam dan berdiri, bermaksud mengelus rambut istrinya menghibur. Namun, Lora tidak mau tersentuh olehnya.
"Jangan menyentuhku, keparat!"
Lora memaksakan dirinya untuk turun dari ranjang, kemudian melepaskan infus dilengannya.
"Apa yang kau lakukan?"
Lora terus berjalan menuju pintu dan meninggalkannya sendirian.
"Tck.. LORA!!!!" Teriaknya sambil berlari keluar ruangan dan mengejar tubuh mungil yang lemas itu.
Seluruh pasien memandang heran kearah lelaki bertubuh tinggi yang sedang berlari mengejar harapan hidupnya, walau.. tidak menemukannya.
***
5 tahun kemudian...Matahari mulai terbenam, seorang wanita yang sedang membawa keranjang pakaian itu melihat langit.
"Diana, kamu sudah boleh pulang. Ini untukmu dan bonus natal." Ucap wanita yang sedang menggendong bayi sambil memberikan amplop berisi gaji untuknya.
"Terima kasih, Mrs.Viona!"
Wanita yang dipanggil Diana itu mulai mengelap tangannya di kain yang bertengger disebelahnya, kemudian menerima amplop tersebut. Setelah itu, ia menuju halte busway.
Cklek..
Pintu terbuka dan menampakkan 2 anak kecil yang sedang bermain boneka diruang tamu.
"I'm home !"Kedua anak itu langsung menoleh dan berlari kepadanya, "yeay, aunty!"
"Dimana ibumu?"
Tepat setelah mengatakan itu, seorang wanita yang lebih tua 2 tahun darinya keluar dari dalam kamar. "Lo- I mean Diana, kau sudah pulang.. bagaimana kalau kita makan malam diluar? Aku belum memasak."
"Ok, aku juga baru dapat uang bonus untuk natal! Aunty akan membelikan kalian mainan!!" Jawabnya sambil menatap anak-anak didepannya.
"Yeah, thank you aunty!!"
Setelah bersiap-siap, mereka mulai berangkat menuju restaurant OXO.
Ditengah-tengah acara makan, tiba-tiba pintu terbuka lebar."Wah, mereka gagah sekali.." bisik wanita yang adalah teman baik Diana a.k.a Lora.
Lora menoleh dan tersenyum tertarik.
Tentu saja! Vena adalah seorang janda yang suaminya meninggal saat pesta pernikahan Lora, sehingga ia tidak pernah melihat suami dari teman baiknya ini secara langsung.Namun, tatapannya terhenti begitu mendapati..
"Vena.. kita harus pergi sekarang.."
"Tapi, kita belum membayar makanannya.."
"Tinggalkan saja uangnya dimeja, aku harus segera keluar dari tempat ini.."
Air mata Lora mulai menetes dan pria yang dilihatnya tadi, mulai sadar dengan mata seseorang yang baru dilihatnya. 'Lora?'Lora dan Vena mulai berlari keluar dan pria itu langsung memerintahkan anak buahnya, " kejar dan selidiki gadis berpakaian merah itu, kemudian dimana ia tinggal!"
"Baik!"
Diluar, Lora dan Vena masih berlari dan mencari tempat persembunyian.
"Hh..hh.. apa itu.. suamimu?"Lora menghentikan langkahnya, "bukan..dia Ethan, bawahan/temannya."
"Ahh..I see.."
"Aunty, apa kau tidak jadi membelikan kami mainan?" Tanya kedua anak Vena merengek.
"Maaf, tapi aku akan membelikan mainan untuk kalian besok. Aku janji!"
"Ok!"
Vena tersenyum dan menyadarkan Lora akan keadaan mereka. "Jadi, apa rencanamu?"
"Aku mau kita bertukar pakaian.."
Dan merekapun bertukar pakaian di kamar mandi umum.
Lora yang memakai pakaian Vena, membawa lari anak-anak menuju rumah.
Sedangkan Vena, ia pura-pura berjalan dan bertemu dengan bawahan Ethan.
"Apa kau nona Lora?""Bukan, kau salah orang.."
"Tunjukkan kartu kependudukkan mu!"
Setelah melihat kartu tersebut, para bawahannya itu mengangguk dan meminta maaf.
"Fyuhh berhasil.. Lora.. apa dia akan baik-baik saja?"
.
.
Lora tengah menyusuri perumahan-perumahan ditengah malam yang agak mendung itu.Dibawanya lari anak-anak polos milik Vena, dengan sepatu hak tingginya.
Ia masih mengawasi kesekelilingnya, walau orang-orang sudah sedikit yang lewat.
Saat ia sudah melihat rumah milik Vena, ia menghela nafas lega.
"Aunty, aku lelah.." keluh salah satu anak itu."Sebentar lagi Jenny, sebentar lagi-"
Saat ia menatap kedepan, ia terhenti.
Didepan matanya, pria berambut hitam pekat yang berkilauan terkena cahaya bulan, tengah berdiri didepan pagar rumah Vena.Ia mengepalkan tangannya erat.
"Chad.."
-
Hoihoihoi... episode 1 is done, please conment and vote if you like ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembali Bersama
RomanceKarena cintaku padamu tidak akan berhenti sampai sini saja - Chad Archello untuk Lora. Copyright© in 2015