Kedua

310 14 0
                                    

.Kedua.
"Who is that, aunty?" Tanya Jenny sambil memegang tangan adiknya, Millie.

"B..bukan siapa-siapa.."

"Lora.." saat Chad berjalan mendekatinya, ia langsung berteriak. "Jangan dekati kami!"

Dengan cepat Lora membuka pagar rumahnya, bersama tangan bergetarnya.

Chad masih diam ditempat, menuruti kata-kata ex-wife nya itu. "Kalau kau bergetar begitu, kau tidak akan dapat membukanya.."

"Ah benar juga, aunty kenapa sih? Paman itu terlihat baik, hai paman! Namaku Jen-"

Lora dengan cepat membungkam mulut Jenny dengan tangannya.
"Jangan bicara kepadanya, dia.. orang berbahaya.."

Sakit. Itulah yang dirasakan Chad begitu mendengar perkataan Lora, wanita yang masih ia cintai sampai sekarang.

Lora kembali berusaha membuka pagar, ketika Chad berjalan ketempatnya. "Lora.."

"Jangan menyentuhku! Hiks.." isaknya sambil berusaha membuka pagar yang akhirnya dapat terbuka.

"Jenny, Millie masuk!" Ucapnya pelan.

"Lora.." panggil Chad untuk ke-3 kalinya.

"Pergi! Jangan muncul dihadapan kami lagi!"

Saat membuka pintu rumahnya, samar-samar Lora mendengar. "Lora, I'm glad that you are okay.."

Tubuh Lora mulai bergetar karena isakannya, bahunya mulai naik turun.

Chad yang melihat hal itu dari kejauhan, ikut merasakan sakit dalam dirinya.
.
Besoknya, saat Lora akan bekerja. Ia mengawasi keadaan diluar melalui jendela kamar Vena yang berada dilantai 2.

Setelah memastikan ketidakberadaan Chad, ia mulai berjalan menuju pintu. "Aku berangkat.."

Vena membantunya memegang tas, saat ia sedang memakai hak tingginya.
"Thanks Ve!"

Lora berjalan menuju Halte bus dan sampai ditempat tujuan selama 2 jam.
Sesampainya dirumah milik Viona, ia disambut oleh Viona sendiri.

"Ah, apa aku terlambat?" Tanya Lora panik.

"Bukan, emm..ada yang harus kita bicarakan."

Lora mengikuti arah jalannya, hingga keruang tamu.
"Kurasa.. setelah ini, kamu tidak perlu bekerja lagi.."

"Eh?"

"Emm..maaf, tapi kami tidak mau memakai pelayan lagi.."

Lora mengangguk pelan, "ahh.. I see..kalau begitu..terima kasih atas selama ini, Mrs. Viona.."

"Akulah yang seharusnya berterima kasih, semoga kau dapat membangun keluarga yang baik ya.."

Lora beranjak keluar dari rumah itu dan berjalan menuju halte bus kembali.

Sedangkan dikediaman Viona»
"Sudah puas, Mr. Chad?" Tanya Viona sambil menyesap teh hangatnya.

"Hm, terima kasih.."

"Hh..padahal dia termasuk pekerja yang rajin dan teliti, tapi demi sepupuku ini.. ya sudahlah.. aku harus mencari pekerja baru lagi.."

Chad tersenyum penuh arti dan menatap kearah foto ditangannya.

'Lora..'
***
Lora berjalan lesu kedalam bus yang ditumpanginya dan untungnya ia mendapat tempat duduk terakhir.

Saat ia menatap kesampingnya sekilas, begitu terkejutnya ia begitu mendapat Chad yang duduk disampingnya.

Ia segera membuang muka dan saat melihat seorang wanita tua, Lora bermaksud memberikan tempat duduknya dan dapat mengganti posisi berdiri.
Namun, saat ia ingin berdiri, Chad telah berdiri lebih dulu dan memberikan tempat duduknya pada wanita itu.
Lelaki itu berdiri tepat didepan Lora, agar bila terjadi sebuah benturan ia dapat melindunginya.

'Untuk apa dia berdiri didepanku begini..' batin Lora tidak suka.

Tiba-tiba, ia mendapat ide bagus.

Ia segera berdiri dan berkata, "Aku berhenti dihalte yang ini.."

Chad segera berdiri didepannya, "tidak, tetap jalankan saja.."

Lora memandang Chad tajam, "berhentikan aku dihalte ini.."

Sebelum Lora sempat berjalan kearah pintu keluar bus, Chad telah menahannya dan mendudukkannya. "Jalankan saja-"

"Gezz.. kalian ini jangan menyusahkan kami dong, dasar pasangan baru. Masih pacaran saja sudah-"

"Kami bukan!" Tolak Lora.

"Ya, kami bukan pasangan baru juga. Kami sudah pasangan lama dan telah menikah.." tambah Chad.

"Tidak! Jangan dengarkan kata-katanya!" Tolak Lora lagi.

"Jadi turun tidak?" Tanya sang supir tidak sabar.

"Jadi/tidak" jawab Lora dan Chad berbarengan.

"Tck.. bisa tidak kalian diam saja dan jangan mempermainkanku?" Bentak sang supir dan membuat Lora kembali duduk.

Tak lama kemudian, akhirnya mereka sampai ditujuan dan Lora dengan semangat berlari keluar bus.

Ia berjalan menuju perempatan dan menyadari Chad terus mengikutinya.

Dan idepun melintas dikepalanya. Ia mempercepat langkahnya dan begitu Chad menyadari itu.. ia sudah menghilang.

Chad memasuki lorong sempit dan memeriksa, namun akhirnya sadar bahwa Lora telah menipunya.
Ia tersenyum simpul, "hmph..kau tetap takkan bisa kabur dariku, Lora.."
---
Mind to Vomment? :)

Kembali BersamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang