Ketiga

312 12 0
                                    

.Ketiga.
'Fyuh...aku sudah terbebas darinya..' batin Lora sambil melirik kesegala arah.

Ia kemudian berhenti tepat didepan sebuah toko mainan dan memilih-milih mainan untuk Jenny.

"Sebuah boneka jahit paling cocok untuk gadis semanis mereka.." Lora terkesiap begitu mendengar sebuah suara dari belakangnya.

Dibelakangnya, Chad tersenyum padanya.
Lora langsung memundurkan tubuhnya dan tak sengaja menabrak lemari pendek dibelakangnya, untung saja Chad segera menahan tubuhnya agar tidak terbentur.

"Kau tidak boleh terluka demi anak-anak itu.. jadi.. mulai sekarang..," Chad menggendong tubuhnya seperti karung beras dan Lora segera memberontak sekuat tenaga.

"Turunkan aku!"

Chad segera membayar dua buah boneka jahit pilihannya dan segera berjalan menuju mobilnya.

Setelah masuk ke dalam mobil Chad, Lora berniat membuka kunci pintu dan tak menemukan tombol sama sekali.

"Mobil apa-apaan ini?"

Chad masuk dan tersenyum, "Lock!"

Seketika pintu itu terbuka dan tertutup rapat kembali.

"I..ini..kau..menculikku..?"

Chad terkikik, "ya, aku menculikmu! "

"Aku tidak bercanda Chad! Turunkan aku atau aku pecahkan kaca mobilmu?"

"Pecahkan saja.."

Dan... Lora benar-benar memecahkan kaca mobil itu.
Chad segera meminggirkan mobilnya dan melindungi Lora dari pecahan kaca mobil tersebut.

"Kau.. benar-benar melakukannya.."

"Kau kira aku bercanda? Turunkan aku atau aku tidak akan mau bicara denganmu lagi!"

Chad tersenyum, "ya..,"

Mobil kembali berjalan, "lakukan itu disana.."

"Kita.. mau kemana?"

"Hawaii."

"EH!?" Pekik Lora sangat keras.
.
.
.
Omongan Chad adalah absolute, ia benar-benar membawa Lora kebandara dan terus menahan tangannya agar tidak kabur.

"Hey, aku ingin ke toilet!" Ujar Lora membuat Chad terlihat berpikir keras.

"Apa sangat terpaksa?"

"Tck, kau mau aku mengompol?"

Chad akhirnya mendapat ide dan menemani Lora sampai toilet bandara.

Lora dengan cepat mencari jendela atau celah apapun yang dapat membuatnya keluar dari pengawasan Chad.

Dan akhirnya ia berhasil menemukan sebuah jendela, ia segera melompat dan berhasil keluar.

"I'm Free!!"

Saat berjalan menuju jalanan, ia terjungkal menuju aspal jalanan raya.

Sebuah mobil datang dan kakinya keram tiba-tiba, teringat kejadian yang menyebabkan dirinya kehilangan anak pertamanya.

"LORA!!!" Sebuah tangan menarik tubuhnya dan memeluknya erat. Sangat erat.

Pria yang memeluknya adalah... Chad. Pria itu, tidak mau kejadian itu terulang kembali.

"Maafkan aku!!" Ucap pria yang keluar dari dalam mobil, yang hampir menabrak Lora.

"Ethan, sekali lagi kau membuatku panik.. aku tidak akan segan-segan.."

"Ya.. tapi.. dia... pingsan?"

Chad segera melihat wanita yang dipekuknya itu dan wanita itu tidak sadarkan diri lagi.

"Ahh.. jadwal keberangkatan kita sudah hampir datang, ayo masuk ke bandara!"

"Yes, sir!" Canda Ethan diikuti tatapan kagum para gadis disekitar.
***
Mata Lora perlahan terbuka, "dimana ini?"

"Pesawat, tidurlah lagi karena perjalanan masih lama.."

Seketika ingatan Lora kembali. 'Ah aku kan tadi berniat kabur dan... hampir tertabrak..'

Lora melihat ke sekelilingnya dan mendapati Chad sedang duduk tenang disebelahnya.

"Terima kasih.."

Chad segera menoleh, "untuk?"

"Menolongku tadi.." sebuah senyuman lebar tersungging diwajah bagai patung dewa Yunani milik Chad.

"Kenapa kau tersenyum lebar begitu?"

"Aku... merasa beruntung telah menolongmu tadi.."

Lora tersentak dan tangannya mengepal, "jadi kau awalnya merasa rugi karena menolongku?"

"Tidak begitu, aku hanya senang kau sudah mau bicara denganku.."

Lora membuang mukanya, ia berusaha menutup matanya kembali dan tidak berhasil masuk ke alam mimpi.

"Kau lapar?" Tanya Chad perhatian.

"Tidak. Apa hubungannya aku berusaha tidur dengan lapar?" Gerutu Lora.

"Kau bekerja dimana?" Tanya Chad lagi mencari bahan pembicaraan.

Lora terdiam beberapa saat, "aku tidak bekerja lagi."

Setelah mengatakan itu, tiba-tiba...

Kurrr... perut Lora berbunyi.

Wajah Lora merona dan ia menutup matanya, pura-pura tidur.

"Sudah kuduga kau lapar, tidak usah pura-pura tertidur.."

Chad memanggil seorang pramugari dan memesan.

"Aku tidak bilang, aku lapar. " ucap Lora ketus.

"Aku memesan untuk diriku, tapi kalau kau mau. Akan kupesankan. "
Wajah Lora kembali memerah.

"Tidak. Aku mau tidur!"

Chad terkikik, "ok ok maafkan aku, aku memesan makanan untukmu kok."

Lora tetap diam dan membalikkan badan menghadap arah lain.
Tidak lama, hujan mulai menitik.
Wajah Lora memucat, ia memegang sandaran kursi pesawat dengan erat.

"Kau kenapa?" Tanya Chad cemas. "Pusing?"

Blarr!! Sebuah kilat petir tiba-tiba menyambar dari jendela pesawat.
Lora tiba-tiba memeluk tubuh Chad dari belakang.
"Help.. me.."
---
TBC

Kembali BersamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang