Ketujuh

217 13 0
                                    

Hai.. happy 100+ reader ^^, thanks yang udah menyempatkan waktu intuk membaca cerita tersebut :), HAPPY READING!

.Ketujuh.
Lora mengedipkan matanya perlahan, membiasakan matanya terhadap cahaya yang menusuk masuk.

Dihadapannya, Chad sedang menulis suatu berkas. Ia memakai kacamata berbingkai hitam yang pantas diwajah tampannya.
Inilah yang menyebabkan, begitu banyak wanita dikantornya yang menggodanya.

Seperti tahu ia sedang dipandangi, Chad menoleh kearah Lora dan membuat wajahnya memerah.

"Kau sudah bangun? Aku sudah memesankan roti bakar selai nanas dengan susu dingin." Ujarnya sambil tersenyum.

Tanpa membalas, Lora mengambil roti disebelahnya dan mulai mencicipi.
Ia mengambil remote televisi dan mulai menyalakannya.

Kunyahannya terhenti begitu menyadari bahwa Chad telah berbaring disisinya.

"Kenapa? Apa lidahmu tergigit?" Tanya Chad sambil menyentuh pipi Lora.

"Mm...ngh! Uhuk..uhuk.." saat ia mencoba menjawab, Lora tersedak akan roti yang berada dimulutnya.

"Astaga.. minum ini.."

Lora segera mengambil gelas ditangan Chad dan meneguknya hingga ke tetes akhir.

"K..kemana saja kau tadi malam?" Pertanyaan Lora membuat Chad terbelalak dan menyunggingkan senyumnya.

"Aku.. aku pergi bersama Jackson ke pub didekat sini, nanti malam aku akan mengajakmu bila kau mau.."

"Tidak." Jawab Lora cepat.

Chad mengangguk dan membaca majalahnya sambil tersenyum.

" Hei," panggil Chad tiba-tiba.

"Apa?"

"Hari ini kau mau kemana?"

"Pulang."

"Selain itu?"

Lora terdiam sebentar, kemudian menjawab "tempat dimana kau tidak ada."

Senyum Chad memudar, "baiklah kalau begitu, aku juga akan disini.."

Lora berjalan cepat kearah kamar mandi dan mengambil pakaian didalam kopernya.

Setelah mandi, ia berniat untuk bertemu dengan Vena namun ia tak tau dimana sahabatnya Itu berada.
Ia juga tidak mau dan sangat tidak mau berbicara dengan Chad.

Ia segera mengambil ponselnya dan duduk disebelah Chad. "Ehem.."

Chad tidak mengubrisnya.

"Ehem..uhuk uhuk.." sambil terbatuk, ia menunjuk gambar diponselnya yaitu Vena.

Namun, Chad lagi-lagi tidak mengubrisnya.

"Uhu- ohok..ohok..ekk.." tanpa sengaja Lora menelan air liurnya dan membuatnya benar-benar terbatuk.

Saat itulah, Chad mulai menoleh dan memberinya gelas.

Saat Lora sudah tenang, Chad kembali sibuk dengan majalahnya.

Lam-lama Lora kesal sendiri dan mulai beranjak dari tempatnya.
Sesampainya didepan pintu, Lroa menunggu panggilan dari Chad.

'Panggil dan beritahu dimana mereka!'

"Kau mau kemana?" Tanya Chad membuat Lora tersenyum kecil.

"Mencari angin."

"Ooh.." selesai.

Percakapan itu selesai tidak seperti yang diharapkan.

Brakk!

Lora membanting kamar disebelah kiri kamarnya.

Tuk..tuk..

Ketukan pertama tidak ada yang menjawab.

Tuk..tuk..

"Yaa.." jawab orang didalam.

'Ahh.. perempuan! Itu pasti Vena!' Batinnya.

Cklek..

Pandangan Lora terhenti begitu melihat siapa gadis yang membukakan pintu.

Gadis itu memakai selimut untuk menutupi bantalnya dan dibelakangnya terdapat lelaki yang juga memakai slimut untuk menutupi tubuh bagian bawahnya.

"AAAA!"

"AAAA!"

***

"Ceritakan padaku, bagaimana kau dapat bertemu dengannya?" Ujar Chad sambil melipat tangannya didepan dada.

"Aku.. keluar untuk mencari Vena dan aku mengetuk pintu kamar orang itu, lalu.. begitulah.."

Chad menatapnya dalam. "Jangan melihatku terus! Disini bukan hanya aku yang salah!"

"Jadi?"

"Kau! Kau juga salah!"

Chad mengerutkan alisnya, "huh?"

"Ya! Seandainya kau memberitahuku dimana Vena, ini tidak akan terjadi."

"Tapi kau tidak bertanya!"

Lora makin geram pada lelaki dihadapannya. "Tadi aku sudah memberimu kode, apa itu belum cukup?"

"Kode?"

Lora menitup mulutnya karena mengungkapkan rencana memalukannya.

"Jadi, saat kau terba-"

"Aaa! Jangan bicara lagi, aku sudah lelah! Beritahu aku dimana Vena!"

Bukannya menjawab, Chad malah tersenyum.

"Ke.. kenapa kau tersenyum?" Cerocos Vena.

"Akhirnya.. kau sudah mau berbicara lagi denganku.."

Lora terdiam, kemudian menunduk. "Dasar tidak jelas.."
.
Malamnya, Chad mengajak Vena dan anak-anaknya untuk dinner lagi.

"Kau tinggal dimana sih?" Tanya Lora mengambil kesempatan.

"Huh? Bukankah aku hanya berjarak 3 pintu dari kamarmu?"

Lora mengepalkan tangannya geram tepat saat Vena mengatakan itu. "Lalu kenapa kau tidak mengunjungiku?"

"Siang tadi? Chad mengirim pesan agar aku dan putriku ke pantai." Lora terhenti. Ia mengingat kejadian tadi siang.
--
Lora terdiam sebentar, kemudian menjawab "tempat dimana kau tidak ada."

Senyum Chad memudar, "baiklah kalau begitu, aku juga akan disini.."
--
"Dasar.." Lora mengepalkan tangannya erat smabil menggigit bibir bawahnya.

"Ah iya, apa kau tau? Besok kita sudah akan kembali?"

Mata Lora terbelalak, "bukankah Chad bilang.."

"Ya, tapi katanya, kau seperti tidak nyaman dengan suasana disini.. jadi dia memajukan kepulangannya.."

"Kapan?" Tanya Lora sambil memelankan volume suaranya.

"Kapan? Maksudmu?"

"Kapan ia mengatakan itu?"

"Siang tadi."

"Dalam bentuk?" Tanya Lora lagi.

"Ia mengirim pesan ke ponselku.."

"Boleh aku lihat?"

"Huh? Kenapa?"

Lora menatap Vena serius, "tunjukkan padaku!"

"Ke..kenapa tiba-tiba?"

"Tunjukkan saja.."

Vena memberikan ponselnya dan membiarkan Lora melihat.

_..
Sepertinya Lora tidak menyukai suasana disini(terutama karena ada aku), jadi kepulangannya akan dimajukan..sepertinya besok, aku akan mengabarimu lagi

-Chad-
_..

"Lalu..kenapa?" Air mata Lora mulai menetes. "Kalau kau sudah tau aku membencimu, kenapa kau masih mau membuatku kembali padamu?"
.
Tbc

Kembali BersamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang