Prolog

609 19 0
                                    

Author POV

Pagi yang cerah, tak seperti pagi-pagi sebelumnya, ketika matahari enggan bersinar. Hari ini mungkin akan sama dengan hari lainnya. Sepi. Seperti biasa, Hana bangun dan mandi, membersihkan rumah dan menonton televisi. Dia tak tahu, keputusan yang diambilnya akan merubah dirinya, selamanya. Entah tiba-tiba, seperti ada yang membisikkan sesuatu, dia meninggalkan kegiatan menonton televisi layar datarnya dan melangkah keluar rumah. Jalan-jalan. Tidak ada yang istimewa, hanya beberapa orang hilir mudik melewatinya, sampai seorang lelaki berhenti tepat didepan wajah Hana. Lelaki itu memandang lurus tepat di mata Hana. Kemudian tersenyum sambil mengusap lengan Hana dan pergi. Selama beberapa saat Hana terpaku dalam diam. Tidak ada yang terjadi. Setelah kejadian itu dia pulang dan kembali melakukan rutinitasnya, memasak.

Seharian penuh ia menyibukkan diri di dapur dan melupakan kejadian di jalan tadi pagi, hingga Jake, adik Hana masuk ke dapur dan mengambil sepotong ayam madu yang baru saja diletakkan oleh Hana. "Kau sudah pulang? Mengapa cepat sekali?" Tanya Hana. "Kau ini, sekarang pukul dua siang dan memang sudah waktunya aku untuk pulang, dan sekarang aku lapar. Apa kakakku yang pintar masak ini sudah lupa akan waktu?" Jake sengaja menyindir Hana. Tanpa merasa bersalah Hana menjawab, "yah, terserah kau lah, aku hanya memasak seadanya. Jangan cerewet dan makanlah. Kemudian kita keluar." "memangnya kita akan kemana?" balas Jake. "Kau bodoh atau apa? Aku menjanjikanmu sepatu bukan? Cepatlah, aku tidak ingin mom dan dad pulang sebelum kita." Jawab Hana. "baiklah, nona cerewet" kata Jake seraya melahap makanannya.

Hari ini mall tak seramai biasanya. Entahlah, mungkin karena ini bukan hari libur. Sedari tadi Jake sibuk memilih sepatu dan Hana hanya melihat-lihat. Ada yang aneh dalam pikiran Hana. Dia merasa seperti dibuntuti oleh seorang lelaki yang tidak ia kenal, namun ia mengabaikannya hingga Jake membuyarkan lamunannya dengan suara bassnya yang meminta kakaknya itu untuk membayar sepatunya. "Baiklah, aku sudah menepati janjiku bukan? Ayo pulang" ajak Hana. "Tunggu kak, aku haus, bagaimana jika kita beli milkshake dulu?" pinta Jake. "hmm, bukan ide buruk. Ayo." Hana setuju. Mereka berdua tidak menyadari ada seorang lelaki yang sedari tadi memperhatikan sepasang adik kakak yang tengah berjalan menuju stand penjual milkshake itu, menanti waktu yang tepat untuk muncul, didepan sang kakak. Hanya sang kakak.


CASTS:

DIANNA AGRON AS JENNIFER HANA ROSETTE


Hai,

salam kenal...

ini cerita pertamaku.

aku harap kalian suka.

ini tak seperti prolog ya?

hehehe

mohon tinggalkan vote ya?

kritik dan saran juga aku tunggu di komentar kalian...

makasih,


Love, Ndellu ^_^

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang