XI A Secret (2)

201 8 1
                                    

Kulingkarkan lenganku ke sekeliling pinggangnya dan mengeratkan pelukannya.

***

Stark POV

Aku baru saja memasuki mintu apartemen menuju kamar Hana ketika ponselku bordering.

"Ya, Erik. What's up?"

Nothing, just remembering you to take her on our party.

"Ya, aku tak akan lupa akan hal itu"

So, kau sudah memberitahukan identitasmu sesungguhnya padanya, bro?

"Belum" aku mendesah. Demi raja vampire, aku tak tahu harus mengatakan apa padanya.

Hey, are you kidding me? Kau seharusnya memberitahukan identitasmu sesungguhnya bro. You have not enough time

"I know, Erik. Aku... aku hanya tak tak tahu bagaimana cara memulainya"

Kau harus segera menceritakan segalanya padanya, dan bawa dia ke ayah.

"Aku akan memperkenalkannya pada ayah jika waktunya sudah tiba, Erik"

Kapan? Sekali lagi aku katakan, kau tak memiliki banyak waktu.

"Ya, ya. Aku tahu. Aku akan memikirkan cara bagaimana memberitahunya tanpa membuatnya shock"

Oke, yang harus kau lakukan adalah memberitahu tentang identitasmu, tentang perannya sebagai penyelamat kaum kita dan....

"Baiklah, dasar cerewet. Aku tahu aku tak memiliki banyak waktu. Aku akan memberitahunya sebelum pesta perusahaan berlangsung minggu depan" oke. Aku bosan. Erik memiliki sifat ibuku yang cerewet.

Aku tidak cerewet, bodoh. Aku hanya mengingatkanmu tentang misi yang akan membuat kita jaya atau musnah, kak. Dan kita, tak memiliki banyak waktu. Baru-baru ini aku melihat pergerakan mereka yang tidak seperti biasanya. Sepertinya mereka telah mengetahui tentang kemunculan healer. Apakah kau masih akan menundanya? Segeralah kak. Mereka dapat menyerang kapan saja

Erik benar. Sungguh, seberapapun inginnya aku mengulur waktu, waktu itu akan tiba. Waktu dimana aku harus mengungkapkan semua padanya. Pada Hana. orang yang paling aku cintai. Jika memang mereka telah mengetahui kemunculan Healer, aku tak bisa tinggal diam. Segera aku harus memberitahunya. Erik, adikku itu memang cemerlang, tapi sungguh, cerewetnya melebihi ibuku.

"Baiklah, dasar cerewet. Aku tahu aku tak memiliki banyak waktu. Aku akan memberitahunya sebelum pesta perusahaan berlangsung minggu depan" Bodoh. Itu terlalu cepat.

Huuuufftt... apalagi yang tunggu, kak? Kenapa lama sekali? Kau bisa memberitahunya setelah kau memutus sambungan ini

Erik bodoh. Sebenarnya apa yang ibu makan ketika mengandungnya?

"Dengar. Erik, kau tahu tak semudah itu mengatakan hal yang sebenarnya. Terlebih, terlebih, kita, aku berbeda dengannya. aku tak ingin hal yang sama terulang seperti kakek kita ribuan tahun yang lalu. Aku bisa gila"

Terserah padamu, yang terpenting kau harus segera memberitahunya tentang jati dirimu, kak. Sebelum pesta perusahaan. Dan, tentang kakek kita, ia salah menilai healer yang dicintainya. Tapi kau dan dia berbeda. Aku dapat merasakannya, kak. Seandainya kau memiliki keberanian untuk memberitahunya saat ini juga, aku yakin, dia tak akan meninggalkanmu...

Erik, adikku. Dia sangaaaaat..... ah. Aku memutar mataku. Lelah menghadapi percakapan dengannya, kubalikkan tubuhku bermaksud meregangkan otot namun aku malah menegang. Oh tidak. Hana. apa... apakah ia mendengar semuanya? Apa... apa yang akan terjadi setelah ini? Apa yang harus kulakukan?

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang