IX ***

355 10 0
                                    

"Ke kamar?"

Dan akupun mengangguk.

***

18+

Kuharap kalian paham ya... ^_^

***

Hana POV

Stark menggiringku ke kamar. Kulilitkan kakiku di sekeliling pahanya. Kucondongkan wajahku, berusaha memperdalam ciuman kami. Disela ciumannya ia tersenyum. Senyum nakal. Tanpa melepaskan ciuman kami, Stark menggendongku menuju kamar, kemudian menghempaskanku di kasur. Stark menindihku, masih tetap dengan aktivitas kami sebelumnya. Perlahan ia melepaskan diri. Kami saling tatap dan tersenyum, saling menyalurkan perasaan masing-masing melalui mata.

"Are you sure?" tanyanya parau. Oh, seksi sekali.

Aku mengangguk. Tanpa membuang waktu, Stark kembali melumatku, menggiringku merasakan nikmat duniawi. Ciumannya beralih ke leherku, memberiku kissmark. Tanda kepemilikannya. Oh, ya Stark. Aku milikmu. Sepenuhnya.

Puas dengan leherku, ciumannya beralih ke dadaku yang menegang sempurna. Ia meremas dan melumatnya tanpa ampun. Memelintir dan memainkan putingku. Ah, sungguh, ini geli. Stark memberikan kissmark lagi disana. dua. Masing-masing di kiri dan kananku. Aku tak dapat berkata apapun selain melenguh. Selagi bibirnya aktif menggerayang dadaku, tangannya yang bebas menyingkap dressku dan mulai menelusup ke daerah intimku. Oh. Oh. Ia mengelus, meraba dengan lembut dan memainkannya.

"Ah, Sss.. Stark... ouh.." aku melenguh menikmati rabaannya di sekujur tubuhku.

Stark terus memainkan dada dan kemaluanku tanpa ampun, memberikan getaran-getaran nikmat hingga membuatku menggelinjang. Ah... dewi. Ini sungguh nikmat.

"Kau basah, sayang" oh Stark. Ya, basah karenamu. Masuki aku.

"Kau siap?" ia memandangku dengan tatapan panas, lapar dan menggoda. Kuanggukkan kepalaku.

Stark kembali menciumku, tangannya berusaha membuka dress dan celana dalamku. Kini aku telanjang. Dihadapannya. Sejenak, ia terkesiap olehku. Memandangku lekat-lekat seakan menelanjangiku. Refleks, kututup kemaluan dan dadaku.

Stark tertawa. Oh, apa? Kukerutkan keningku, menunjukkan kebingunganku.

"Tak perlu malu padaku, Hana. Kau milikku. Sebentar lagi aku akan berada dalam dirimu" ia tertawa geli sedangkan wajahku merah padam.

Tawanya perlahan berganti dengan senyuman sensual dan panas. Oh, ini yang aku tunggu. Stark terus menatapku sembari melepaskan pakaiannya. Kurasa ia dengan sengaja melepas pakaiannya perlahan. Tak sabar, kubantu melepaskan celana bahan beserta celana dalamnya. Dan, mencuatlah benda itu. Benda panjang miliknya itu mencuat dan mengenai wajahku, mengayun keatas dan kebawah. Oh ya ampun. Ini... ini mengagumkan.

Aku tak sengaja membuka mulutku karena tekejut sehingga benda panjang itu masuk ke mulutku tak sengaja. Sebelum kusadari apa yang telah kulakukan, erangan Stark semakin keras dan kurasakan benda miliknya merangsek maju, semakin masuk kedalam mulutku. Inikah yang disebut blowjob? Semua ini baru bagiku dan Stark sudah menyuruhku melakukan ini? Baiklah, Stark. Aku akan meladenimu.

Stark berdiri di tepi tempat tidur menghadap ke arahku yang sedang bersimpuh dengan benda panjang miliknya berada di mulutku. Kucoba memaju-mundurkan wajahku dan merasakan reaksinya. Stark mengerang, menahan nikmat. Kukulum benda panjang miliknya, menghisap dan mengemut bola miliknya. Kulirik Stark. Ia memejamkan matanya seolah menahan kenikmatan. Kuarahkan bibirku menuju ujung benda panjang miliknya dan menghisapnya. Dari ujung bendanya mengeluarkan sedikit cairan kental yang sedikit asin dan... oh aku tak dapat menjabarkannya.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang